Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dakwah, Kewajiban Siapakah?

15 November 2021   09:18 Diperbarui: 17 November 2021   07:50 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasang surutnya ketaatan itu nampaknya akan tetap ada selama bumi masih ada, namun coraknya tentu saja bisa berbeda-beda. Maka pertanyaannya tugas siapakah untuk mengembalikan umat ini kembali ke rel yang benar. Di pundak siapakah kewajiban ini terbeban.

Setelah para pembawa risalah Tuhan tiada maka pewaris utama dari pelanjut estafeta dakwah ini tentulah ahli warisnya, siapa dia? Atau siapa mereka? Merekalah para ahli ilmu. Sebagaimana Nabi sabdakan "Bahwa ulama itu pewaris para nabi."

Peran ulamalah hari ini yang sangat dibutuhkan umat untuk memberi pencerahan akidah, meluruskan arah moral dari penyimpangan-penyimpangan agar umat tetap di jalan yang benar yaitu seperti jalan yang ditempuh para nabi dahulu.

Nasihat para ulama ini pula yang selalu di nanti agar fondasi akidah tetap kokoh di tempatnya. Seperti halnya para nabi, para ulama pun berperan hanya sebagai penyambung mata rantai risalah saja mereka sama sekali tidak mempunyai wewenang untuk memaksa seseorang menjadi taat dan setia kepada apa yang diajakkan.

Mereka hanya sang penyampai saja, menyampaikan apa yang harus disampaikan dan tidak menyampaikan apa yang seharusnya tidak disampaikan. Adapun umat mau menerima ajakan atau bahkan menolak itu urusannya Allah yang mengatur.

Bahkan Nabi Saw. pun pernah ditegur bahwa nabi sekali-kali tidak akan bisa memberi hidayah  karena hidayah itu urusan Allah Swt. masalah hidayah hanyalah hak prerogatif Allah.

Para pengemban amanah hanya berwenang untuk menyampaikan amanahnya saja. Jangankan untuk memaksa orang lain ikut dalam aturan agama Allah. Nabi Nuh as. sendiri tak punya kuasa memaksa istri dan anaknya untuk mengikuti ajakannya. Nabi Luth as. pun demikian dia tidak bisa merayu istrinya untuk mengikuti risalah Allah.

Demikianlah adanya bahwa hidayah itu mahal memang benar. Tidak  mampu serta merta merasuk pada setiap orang yang telah mendengar dakwah para mubalig. Dia akan masuk ke hati, hati yang Allah bukakan dan semuanya atas kehendak Allah semata.

Para mubalig tidak dibenarkan memaksa orang agar ikut apa yang diajarkan. Para mubalig hanya bertugas menyampaikan saja tidak lebih dari itu karena selebihnya urusan Allah Swt.

Selain para ulama, dakwah pun menjadi bagian tugas yang tak terpisahkan bagi setiap Muslim. Semua Muslim berkewajiban menyampaikan risalah Allah sesuai dengan kapasitas keilmuannya masing-masing. Karena Nabi Saw. bersabda sampaikanlah dariku walau satu ayat. Jadi bagi para pengikut Nabi Saw. secara otomatis mereka merupakan pelaku dakwah.

Karena Islam merupakan agama dakwah maka misi utama dari Islam adalah menyebarnya syariat Allah secara Kaffah (komprehensif) ke semua sudut semesta agar mereka semua dapat merasakan kasih sayang Allah karena Islam membawa misi rahmatan lilalamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun