[caption id="attachment_84809" align="alignleft" width="576" caption="Lingkar Nagreg di saat lengang"][/caption] Sepulang dari Garut, kebetulan gerbang lintas Nagreg dari arah Garut terbuka, kebetulan sekali, sudah sejak bulan Ramadhan lalu ingin sekali menikmati alam di lintasan Nagreg tersebut. Konon setelah dibukanya lingkar nagreg tersebut  kesadaran masyarakat khususnya dalam perilaku lingkungannya meningkat, salah satu contoh seperti pernah diberitakan Tribun Jabar adalah 'nguras' sumber mata air. Dari sinilah saya dan mungkin masyarakat sekitar Jabar atau yang sering melewati tanjakan Nagreg tahu, bahwa Nagreg merupakan daerah yang kaya akan potensi alamnya.
Bahkan menurut penuturan seorang teman yang cukup konsen mengkaji masalah kesundaan di Nagreg ada suatu tempat pusat perekonomian pasa masa kerajaan Padjadjaran. Namun sayang untuk menuju tempat tersebut harus berjalan kaki hingga kiloan meter sehingga tidak memungkinkan menggunakan kendaraan ke sana.
Saya tidak akan panjang leber menceritakan ada apakah di Nagreg yang lebih kita kenal hanya sebatas jalan pelintasan ke luar kota tersebut dan Umbi Cilembunya. Saya iseng mengambil gambar sekitar jalur lingkar Nagreg. dan hasilnya rasa-rasanya keindahannya seperti di daerah Puncak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H