Mohon tunggu...
Abah Raka
Abah Raka Mohon Tunggu... Buruh - catatan-catatan receh tentang filsafat dan politik

kanal personal: https://abahraka.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lingkar Nagreg Membelah Bukit Batu

15 Januari 2011   12:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:33 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_84809" align="alignleft" width="576" caption="Lingkar Nagreg di saat lengang"][/caption] Sepulang dari Garut, kebetulan gerbang lintas Nagreg dari arah Garut terbuka, kebetulan sekali, sudah sejak bulan Ramadhan lalu ingin sekali menikmati alam di lintasan Nagreg tersebut. Konon setelah dibukanya lingkar nagreg tersebut  kesadaran masyarakat khususnya dalam perilaku lingkungannya meningkat, salah satu contoh seperti pernah diberitakan Tribun Jabar adalah 'nguras' sumber mata air. Dari sinilah saya dan mungkin masyarakat sekitar Jabar atau yang sering melewati tanjakan Nagreg tahu, bahwa Nagreg merupakan daerah yang kaya akan potensi alamnya.

Bahkan menurut penuturan seorang teman yang cukup konsen mengkaji masalah kesundaan di Nagreg ada suatu tempat pusat perekonomian pasa masa kerajaan Padjadjaran. Namun sayang untuk menuju tempat tersebut harus berjalan kaki hingga kiloan meter sehingga tidak memungkinkan menggunakan kendaraan ke sana.

Saya tidak akan panjang leber menceritakan ada apakah di Nagreg yang lebih kita kenal hanya sebatas jalan pelintasan ke luar kota tersebut dan Umbi Cilembunya. Saya iseng mengambil gambar sekitar jalur lingkar Nagreg. dan hasilnya rasa-rasanya keindahannya seperti di daerah Puncak.

12950921271264461843
12950921271264461843
Lingkar Nagreg membelak bukit cadas [caption id="attachment_84797" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu pemandangan Lingkar Nagreg"]
1295092052366735950
1295092052366735950
[/caption] [caption id="attachment_84801" align="aligncenter" width="300" caption="jalanan dengan latar bukit dan gunung"]
12950936731347218591
12950936731347218591
[/caption] [caption id="attachment_84802" align="aligncenter" width="300" caption="Bukit yang dibelah itu..."]
12950937461962143480
12950937461962143480
[/caption] [caption id="attachment_84804" align="aligncenter" width="300" caption="Bukit batu yang ada di sekitar Lingkar Nagreg"]
12950950201948168193
12950950201948168193
[/caption] [caption id="attachment_84805" align="aligncenter" width="300" caption="Dengan latar Rel Kreta Api"]
129509501970940706
129509501970940706
[/caption] [caption id="attachment_84806" align="aligncenter" width="300" caption="Jalanan curam, banyak pengendara berhenti sekedar menikmati pemandangan "]
12950957541772955446
12950957541772955446
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun