Mohon tunggu...
Abah Raka
Abah Raka Mohon Tunggu... Buruh - catatan-catatan receh tentang filsafat dan politik

kanal personal: https://abahraka.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Para Penghujat di Kompasiana

21 November 2010   00:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:26 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah tulisan anda di komentari dengan tidak sopan, atau tidak layak? Komentator mengeluarkan kata-kata yang membuat kita eneg? Mereka merasa benar sendiri atau setidaknya mereka memandang bahwa kita berada pada posisi yang mendukung suatu kesalahan?

Atau setidaknya bilapun kita tidak pernah dikomentari komentar ‘busuk’ pernahkah kita berkomentar secara tidak bijak terhadap para komentator penghujat tersebut? Atau merasa tidak senang terhadap tulisan seseorang yang seringkali menghujat kondisi dan situasi, baik yang menyinggung kompasianer atau warga di luar Kompasiana? Kita ambil contoh terhadap Mbak Marissa Haque.

Mbak Marissa Haque oleh para kompasianer dipandang sebagai penghujat, karena seringkali memunculkan tulisan-tulisan yang bernada emosional. Karena bernada emosional dan menghujat orang serta beberapa komentar kompasianer dihujatnya juga sehingga mengundang antipasti dari warga kompasiana.

Antipati ini memunculkan gelombang reaksi dari sebagian warga kompasiana yang sering nongkrong di rumah sehat. Ketika Mbak Marissa muncul maka ia menjadi bulan-bulanan warga kompasianer tersebut. Para kompasianer pun menghujat Marissa dengan komentar-komentar yang pedas dan ‘asal tulis’ sesuai penilaian dari beberapa orang warga terhadap tulisan Marissa. Saya perhatikan memang sih tulisannya agak-agak gak nyambung. Namun haruskah warga kompasianer yang menilai dirinya sehat yang berada di rumah sehat harus ikut menghujat juga?

Apa bedanya dengan Para penghujat sendiri? Apa bedanya dengan Mbak Marissa sendiri yang dianggap penghujat? Kita sudah menjadi bagian dari para penghujat. Bukankah sama ‘gelo’nya jika kita menanggapi orang ‘gelo’, kata ‘gelo’ tentu bukan ditujukan untuk Mbak Marissa, tapi untuk warga kompasianer yang seringkali menghujat, menghujat siapapun, mau seseorang, lembaga ataupun tulisan.

Kita ingin ikut-ikutan menghujat, sehingga kita menjadi penghujat baru? Yang merasa dirinya sehat?, gak perlu ikut-ikutan karena kita sudah menjadi bagian dari para penghujat.

Ha..ha…saya pun sudah menjadi bagian dari penghujat, karena sudah menghujat para penghujat dan merasa diri saya tidak menghujat. Saya merasa diri saya paling benar karena tidak pernah menghujat siapapun, e..e…h tulisan ini pun bernada menghujat. Sialan!

Namun, Setidaknya kita warga kompasiana sadar, menjelang Ultah Kompasiana, yu kita introspeksi sebelum memberikan komentar dan tulisan, apakah tulisan kita masuk kategori emosional sehingga bernada menghujat atau kritis yang hendak membangun rumah sehat kompasiana?

Selamat Ultah Kompasiana! Semoga para sifat hujat menghujat dibumihanguskan dari rumah sehat Kompasiana agar ngompasiananya lebih asyik..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun