Mohon tunggu...
Abah Raka
Abah Raka Mohon Tunggu... Buruh - catatan-catatan receh tentang filsafat dan politik

kanal personal: https://abahraka.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengkongkritkan Doa Yu!

31 Desember 2009   01:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:42 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 28 Desember 2009 Kompasianer Kang Wawan menerima SMS dari teh Pipit yang intinya bahwa beliau sedang dirawat di UGD, beliau meminta da kang Wawan yang barangkali sudah merasa dekat karena karena sering berinteraksi. Namun tentu saja, menurut sebuah tradisi keindonesiaan, sebuah do'a tanpa diminta pun akan diberikan. Do'a kepada yang sedang sakit merupakan salah satu bagian daripada etika bertetangga begitu kata sebuah pepatah, lebih jelasnya bahwa mendo'akan orang yang sedang sakit merupakan hak setiap muslim.

Namun tentu saja berdoa harus disertai dengan ikhtiar kongkrit yang mengarah pada isi permohonan dari do'a tersebut, semisal yang kita lakukan ketika kita sakit ingin cepat sembuh maka minum obat atau pergi ke dokter sebagai kongkretisasi dari doa tersebut. Itu artinya mengkongkritkan doa.

Sehubungan dengan sakit yang diderita oleh teh Pipit Senja beberapa hari yang lalu dan kemudian saya baca komentarnya teh Pipit di tulisan kang wawan (disini) bahwa beliau keracunan makanan, saya teringat curhatan beliau minggu kedua bulan desember, bahwa beliau sebetulnya dalam kondisi penyembuhan pasca operasi Spleknektomi. Berikut adalah curhatan Teh Pipit;

eh, muhun, terus terang saja, ya saat ini teteh lagi wara-wiri cari dana pengobatan pasca operasi caranya dengan jualan buku di mana-mana di fb juga jualan buku online di MP dan milis-milis sastra maklumlah, namanya juga tukang nulis, cari nafkahnya memang dari karya sering teteh jualannya dari taklim ke taklim, pengajian ke pengajian kampus ke kampus dan dari pintu ke pintu... pernah baca karya teteh yang sudah dibukukan belum nih? (09/12)

operasi splenektomi dan ; limpa dan kandung empedu diangkat sekaligus, karena thalasemia, demikian menurut dokter. Klainan darah bawaannnya mah sudah kuidap sejak kecil. Nanti saya posting lakon masa kecil yang keras, okeee....Hatur nuhun juga doanya. (12/12)

euh, atuh nya lumayan tebih da teteh mah di depok yeuh langka ka cimahi ge .taun ieu mah teteh seueur nombro di rumah sakit alhamdulillah, ayeuna nuju eungkeut2 ka sae.... (15/12)

Baca postingan Kang Wawan saya jadi teringat hal itu, jangan-jangan penyakitnya teh Pipit sebagai efek dari operasinya tersebut. Sehingga saya tergerak untuk menulis dan mempostingnya.

Karena saya bukan dokter dan penjelasan tentang spleknektomi dari teh Pipit sangat minim sehingga tetap saja pengetahuan saya tentang Spleknektomi masih gelap, akhirnya saya berselancar di dunianya Kang Google, Subhanallah, ternyata Penyakit yang diderita teh Pipit sangat Berat, bagi yang belum mengetahui berikut saya link-kan tentang Penyakit tersebut, disini dan disini, juga operasinya, disini dan disini.

Jika saya baca kembali pesan teh Pipit dalam kotak pesan saya, teh Pipit selama tahun 2009 sering keluar masuk rumah sakit, termasuk operasi Spleknektomi dan yang disebut-sebut keracunan makanan kemarin. Tentu saja biaya Rumah sakit kemudian operasi dan pasca operasi tidaklah sedikit, sehingga banyak sekali biaya yang dikeluarkan oleh Teh Pipit, bahkan kata beliau untuk mencari biaya tersebut ia berjualan dari pengajian-pengajian kemudian melalui fesbuk serta penjualan online linenya. Sehingga kita bisa membayangkan bahwa sangat beratnya penyakit teh Pipit sampai-sampai teh Pipit sendiri yang harus ikut menjual bukunya dari pengajian ke Pengajian.

Sebagai bagian dari keluarga kompasiana, kenapa tidak kita Kongkritkan doa untuk kesembuah teh Pipit, yaitu dengan membeli Karyanya. Salah satu karyanya yang terbaru adalah sebuah memoar; Dalam Semesa Cinta, sampul novelnya dijadikan sebagai Foto Profile oleh Teh Pipit dan yang akan terbit pada bulan januari berjudul Jejak Cinta Sevilla.

Dengan membeli salah satu karya Teh Pipit mudah-mudahan menjadi doa yang kongkrit bagi beliau. Semoga dengan doa kongkrit yang kita lakukan teh Pipit segera stabil kesehatannya. Amin

Mohon Maaf kepada teh Pipit jika tulisan ini kurang berkenan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun