Mohon tunggu...
Abah Raka
Abah Raka Mohon Tunggu... Buruh - catatan-catatan receh tentang filsafat dan politik

kanal personal: https://abahraka.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Surat Santri Nusantara untuk Prabowo

7 Juli 2014   00:11 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:14 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Santri menyerang santri? Sungguh isu yang tidak masuk akal. Sesama santri yang memegang teguh ajaran kok bisa saling serang. Orang di luar sana bersorak. Karena berhasil mengadudombakan santri dengan santri. Ya santri itu adalah Fahri Hamzah.

Kicauannya disalahartikan dan mengatakan bahwa santri sinting. Padahal tidak seperti itu. Jelas sebagai warga, saya tidak hendak membela, saya tidak punya kapasitas apa-apa. Namun yang diherankan, kenapa media-media yang menyebut santri menyerang kantor PKS itu begitu tega mengadudombakan dengan PKS yang sebagian besar kadernya adalah santri juga. Ada apa ini? Bukankah ini semacam adu domba? Santri yang ngerti agama harus melakukan penyerangan terhadap kantor yang di dalamnya ada ibu-ibu yang sedang menyiapkan takjil puasa.

Dengan kejadian tersebut, kerendahhatian santri yang tidak pernah melakukan penyerangan meminta maaf sekaligus meluruskan pandangan yang selama ini telah disalahtafsirkan karena terlalu percaya dengan media-media di Indonesia yang cenderung bersifat politis.

Para santri yang tergabung dalam Gabungan Santri Nusantara begitu sangat sadar dalam suratnya, kenapa Prabowo dengan mantap memilih Hatta Rajasa sebagai Cawapresnya. Dalam diri Hatta Rajasa memiliki jiwa santri yang kuat. Ia tidak pernah tinggalkan sholat dan tidak pernah tinggalkan puasa. Bahkan latar belakangnya sebagai aktfitis oraganisasi mahasiswa yang berbasis Islam termasuk juga organisasi pelajar berbasis Islam. Belum lagi secara garis keturunan yang tidak lepas dari garis keturunan para ilmuwan Islam.

Gabungan Santri Nusantara juga mengaku bahwa sikapnya keliru terhadap pandangan Prabowo selama ini adalah keliru sehingga mereka meminta maaf. Padahal Prabowo beritikad baik bagaimana betul-betul memajukan pemerintahan Indonesia misalnya dengan mendorong calon pemimpin-pemimpin muda yang jujur dan memiliki integritas.

Pada tulisan tersebut, Gabungan Santri Nusantara merasa sangat yakin setelah Prabowo mengangkat seorang santri juga untuk menjadi ketua tim suksesnya, yaitu Mahfud MD. Para santri sangat tahu siapa Mahfud MD. Latar belakang keagamaannya yang berasal dari kalangan NU Madura tidak perlu diragukan lagi. Sehingga komitmen Prabowo untuk betul-betul berpolitik secara santun dan bersih diwujudkan dalam perjalannya menuju RI 1.

Berikut surat lengkap Gabungan Santri Nusantara yang saya dapatkan dari seorang teman di Salatiga.

Asalamualaikum Pak Prabowo.
Dengan ini kami atas nama Himpunan Santri Nusantara (HISANU) di seluruh Indonesia dengan rendah hati memohon maaf yang tak terhingga kepada Pak Prabowo jika selama ini ada sebagian dari kami yang pernah punya buruk sangka kepada Bapak. Namun ternyata setelah kami mengikuti dari waktu ke waktu, dari debat ke debat dan dari kampanye ke kampanye, ternyata Bapak PRABOWO lah yg pantas jadi PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA dan paling IKHLAS UNTUK RAKYAT INDONESIA. Bapak jujur, bersih, berdikari, dan cinta tanah air. Bapak dengan tegas memilih Pak Hatta sebagai wakil tanpa minta masukan kepada asing. Bapak tidak lebbay dan Bapak tampil apa adanya.

Untuk menghindari money politic Bapak dengan tegas memilih Mahfud MD sebagai ketua TIM. Mahfud MD adalah santri yang menjadi panutan santri dan warga NU. Jadi Pak Prabowo sudah tepat. Sekali lagi kami mohon maaf kepada Bapak. Kami santri se-Indonesia hanya bisa istighosah dan memilih pd 9 Juli besok. Dan kami santri se Indonesia tidak PERNAH DEMO DAN UNJUK RASA tentangg penyataan Fahri Hamzah, karena santri memang tidak pernah demo dan kiai pesantren tidak mengijinkan santri memdemo. Kami tau Fahri Hamzah santri dan tak akan menghina santri. Jadi santri tidak akan pernah mendemo orang Bapak.

Kami santri hanya nitip 1 hal kpd Bapak kalau Bapak ditakdirkan jadi Presiden oleh Allah SWT nanti. Pemerintahan yang Bapak pimpin untuk tidak mencurigai dan mengawasi pesantren dan santri sebagai sarang teroris sebagaimana dilakukan oknum pejabat pd tahun 2004-2005.

Dengan mengucap Bismillahirrahmim dan atas nama bangsa Indonesia, kami Himpunan Santri Nusantara berdasarkan istikhoroh dan fatwa Habib Lutfi Pakalongan, Kiai Maimun Sarang, Kiai Nawawi Jalil Sidogiri, Kiai Cholil Asad Situbondo, Kiai Said Aqil Shiraj dan kiai-kiai Jawa Madura berepakat menjatuhkan pilihan santri kpd pasangan No. Urut 1 PRABOWO-HATTA Presiden 2014-2019.

Wasalamualaikum. Wr. Wb.

Salam,
HIMPUNAN SANTRI NUSANTARA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun