Kemetak menceritakan si Sueb, tetangganya yang sekolah di bangku SMP swasta yang telah ditinggalkan oleh Bapaknya dari kecil, kepada temannya si Markotop.
" Mar, si Sueb itu sekarang bandel banget ya ? Kemarin ibunya di undang sekolahnya karena Sueb bertengkar dengan teman sekolahnya. Minggu yang lalu juga di panggil karena membolos sekolah di saat pelajaran ", kata Kemetak.
Markotop pun membalas, " Ya begitulah, Tak. Kasihan dia dari kecil di tinggal Bapaknya. Mungkin dia kurang kasih sayang dari sosok seorang Bapak, jadinya begitu.
Kemetak mencoba bertanya lagi, " Mar, apakah memang begitu kalau anak yatim yang di tinggal dari kecil itu nakal. Contohnya banyak di kampung sebelah itu yang kebanyakan nakal dan dari sekian itu tidak ada sosok seorang Bapak atau anak yatim ? ".
" Tidak juga, mungkin itu sebagian kecil saja. Banyak kok yang anak yatim dari kecil itu baik, pintar, dan bahkan sukses " jawab Markotop.
" Itu perbandingannya kecil Mar. Â Kalau hewan yang saya amati itu kucing, Mar, hewan yang menurut saya paling nakal. Bayangkan saja dari kecil di rawat sampai besar tetap saja suka mencuri dan buang kotorannya sembarangan. Apalagi kucing yang liar pastinya lebih nakal lagi Mar. Lain dengan hewan lainnya yang apabila di rawat masih niteni yang merawatnya dan menurut dengan tuannya " sambung Kemetak.
" Tidak juga Tak, ada kucing yang penurut juga kok. Mungkin yang nakal itu cuma kucingmu saja, hehehe, lagian kucing itu hewan kesayangan Nabi lho Tak ", Markotop meledeknya
" Kamu Mar, selalu tidak setuju dengan pendapatku. Hasil pengamatanku selama ini memang begitu kok. Ya memang sih tidak semuanya, tapi kebanyakan begitu ", Kemetak sewot dengan ketidaksetujuan Markotop tentang pendapatnya.
" Coba menurut pendapatmu di dunia ini siapa yang paling nakal, Tak ? ", tanya Markotop
" Tidak tahu Mar, siapa ? " jawab Kemetak penasaran
" Kalau mendengar pendapatmu tadi, berarti yang paling nakal adalah kucing yang yatim, Tak..hehehe " jawab Markotop sambil ngluyur...
Owalah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H