Seri 3: Kehadiran Wanita dalam Layanan Publik Selama Musim Haji
"Saya senang melihat petugas imigrasi wanita saat mendarat di Jeddah," kata Agus, akademisi muda yang sering bepergian ke berbagai negara. Tahun ini, memasuki usia ke-40, ia menunaikan ibadah haji bersama istrinya. "Mereka bekerja dengan cepat, teliti dan ramah," katanya lagi, "Tidak perlu antri lama."
Antrian imigrasi di bandara Jeddah saat musim haji maupun saat umrah memang cukup sering menjadi keluhan para calon jamaah. Mereka kadang harus antri berjam-jam untuk menyelesaikan pemeriksaan imigrasi.
Keterlibatan wanita Saudi dalam berbagai layanan publik menjadi perhatian tersendiri dalam musim haji kali ini. Selain sebagai petugas imigrasi, wanita Saudi juga terlihat terlibat dalam layanan kesehatan haji, complaint handling di hotel hingga petugas keamanan di pusat perbelanjaan. Sebagian dari wanita-wanita Saudi ini tetap bercadar, sebagian lagi membiarkan wajah mereka terbuka. Semuanya tetap mengenakan abaya.
Ini boleh jadi merefleksikan kebijakan baru dibawah inisiatif Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulazzin al Saud yang memiliki visi 2030, untuk menjadi jantung dunia Arab dan Islam; menjadi kekuatan investasi global serta penghubung tiga benua: Asia, Eropa dan Afrika.
Pelibatan para wanita profesional ini juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas layanan haji dan umrah agar para jamaah memiliki pengalaman yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H