Terkadang mahasiswa dalam proses bimbingan tersebut "suka" bawa makanan ringan berupa cemilan atau sejenisnya dengan maksud agar dilancarkan sehingga ada PR yang harus dikerjakan saat di rumah. Hal itu sangat wajar selama dalam batas-batas tertentu. Namun yang menjadi point penting dari hal ini adalah dekatnya mahasiswa dengan Dosen pembimbing menjadi kualitas penelitian yang dihasilkan lebih baik.
3. Tahu kesiapan mahasiswa menjelang sidang
Dosen pembimbing/promoter khususnya Dosen pembimbing I ibarat seperti penasehat hukum/pengacara. Bisa dibayangkan apabila dalam ujian sidang skripsi/tesis/disertasi tidak hadir Dosen tersebut, maka mahasiswa tersebut akan habis "dibantai" oleh jaksa penuntut umum atau Dosen penguji/praktisi yang khusus didatangkan.
Oleh karena itu, perlu kiranya kehadiran Dosen pembimbing I di ruang sidang meskipun hanya sekedar meluruskan pertanyaan yang diajukan oleh Dosen lain.Â
Minimal mental mahasiswa secara psikologis menjadi siap dan tidak grogi. Maka sudah sepantasnya jika seorang Dosen pembimbing I/utama mempunyai tugas yang cukup berat dalam membimbing mahasiswa karena dari arahan dan bimbingan yang bersangkutan skripsi mahasiswa bisa dihasilkan. Â
Dengan suatu kesimpulan bahwa Dosen pembimbing I/promoter pasti tahu kondisi dan kesiapan mahasiswa tersebut menjelang sidang, karena lulus dan tidaknya mahasiswa tersebut bisa diakibatkan selain dari sepenuhnya dari diri mahasiswa juga ada kontribusi dari Dosen pembimbing I.Â
Bagi saya kredibilitas Dosen dipertaruhkan dalam sidang tersebut, oleh karenanya dengan lulusnya mahasiswa bimbingan berarti Dosen lainnya mengetahui bahwa fase-fase bimbingan ditempuh dengan baik dan Dosen tersebut benar dalam membimbing mahasiswa.
4. Lebih dihargai mahasiswa
Semakin benar dan efektif fase bimbingan, maka secara psikologi mahasiswa pelan taapi pasti akan menghargai Dosen tersebut. Betapa tidak, disela kesibukannya Dosen tersebut masih bersedia menyempatkan waktu untuk membimbing mahasiswa meskipun memang sudah salah satu tugas Dosen. Â
Saya percaya bahwa mahasiswa selama proses bimbingan tersebut sudah mengamati perilaku Dosennya tersebut. Mahasiswa bisa sambil curhat, keluh kesah dan mengutarakan kesulitan-kesulitannya. Sebagai seorang Dosen yang baik, tentunya seharusnya mengayomi mahasiswa bimbingannya dalam batas-batas tertentu. Â
Apalagi jika arahan dari Dosen tersebut bisa menjawab masalah dan kesulitan mahasiswa, otomatis mahasiswa ada tempat untuk memberikan solusi jika mahasiswa tersebut menyerah. Karena bagi saya membimbing mahasiswa merupakan suatu seni tersendiri dengan segala masalah yang ada. Â