Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dinilai lebih memahami substansi permasalahan di bidang pertahanan dan keamanan dibanding calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Cakra 19, Andi Widjajanto dalam menanggapi debat capres putaran keempat, Sabtu (30/3).
Bukti Jokowi lebih paham soal pertahanan dan keamanan bisa terlihat dari kemampuan Jokowi untuk bisa menjelaskan dengan rinci tentang gelar baru TNI seperti Kogab, Divisi 3, Koops AU 3, dan Armada 3.
Selain itu, petahana juga menjelaskan tentang gelar satuan terpadu TNI di Natuna, Morotai, Saumlaki, Biak, serta paradigma investasi pertahanan yang mengubah belanja militer untuk pembelian senjata menjadi alokasi anggaran untuk membangun industri pertahanan.
Tak hanya itu, Jokowi juga menunjukkan visi dan komitmen untuk menguatkan TNI dalam menghadapi perang teknologi-Perang siber di masa depan.
Sementara itu, Prabowo cenderung tidak percaya teknologi. Padahal Prabowo yang berasal dari militer.
Dalam debat itu, Prabowo juga terlihat tak paham fungsi intelijen strategis yang salah satunya merumuskan Perkiraan Keadaan (Kirka) dan membuat beberapa skenario ke depan yang dijadikan salah satu pertimbangan untuk membuat kebijakan Presiden.
Terkait pernyataan ABS, Prabowo juga menilai seoah TNI bekerja tanpa didasari etos kerja dan evaluasi knerja yang terukur.
Apalagi pernyataan Prabowo yang menyatakan lebih TNI dari TNI menunjukkan arogansi yang meletakkan dirinya diatas institusi TNI.
Untuk diketahui bahwa karier militer Prabowo yang melesat tidak normal karena dirinya bagian dari keluarga Cendana.
Pada akhirnya, debat keempat Pilpres ini membuktikan bahwa Jokowi lebih layak dipilih daripada Prabowo. Karena meskipun capres 02 itu berasal dari TNI, dia sama sekali tak paham soal pertahanan dan keamanan kontemporer.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI