Lembaga Setara Institute mengapresiasi kinerja pemerintahan Joko Widodo dalam dua tahun terakhir. Utamanya terkait toleransi di Indonesia.
Setara Institute menilai, dua tahun terakhir, pemerintahan Jokowi menunjukkan tren positif dalam menjaga toleransi di Indonesia. Presiden Jokowi dianggap mampu memperbaiki kebebasan beragama, mencegah polarisasi, hingga perebutan kuasa politik identitas.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos. Pemaparan Setara Institute ini berdasarkan penelitian yang menunjukkan dalam pemerintahan Jokowi, Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan (KBB).
Penelitian dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan berfokus pada beberapa wilayah yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Salatiga, Aceh, Padang, Riau, Pontianak, Singkawang, dan Ternate, serta Kupang.
Bonar menambahkan, lantaran tren positif dalam toleransi di Indonesia ini, Jokowi pun layak melanjutkan pemerintahannya hingga dua periode. Â
Pasalnya, jika ada pergantian kepemimpinan, tentu akan merepotkan pemerintahan baru karena harus mengulang strategi dari awal. Apalagi bila kepemimpinan Jokowi ini digantikan oleh mereka yang selama ini menggunakan politik identitas sebagai kendaraan politiknya.
Diakui atau tidak, Jokowi merupakan pemimpin yang berhasil memperbaiki konflik sosial karena isu SARA. Dan ini ada pada diri Jokowi, bukan pada Prabowo yang justru bergandengan tangan dengan mereka yang sering mengobarkan politik identitas, seperti FPI, HTI, PA 212, dan PKS.
Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu menyelesaikan persoalan masyarakat dan hal tersebut terdapat dalam sosok Jokowi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H