Yang terakhir, saya coba memakai kata "kehendak" karena saya ingin mengupas lebih jauh perbedaan antara keinginan dan tindakan. Keinginan tidak harus diwujudkan menjadi tindakan. Kehendak adalah keinginan yang cukup kuat sampai berubah menjadi tindakan. Beda keduanya sama seperti beda "saya mau berenang nanti malam" dengan "saya akan berenang nanti malam". Setiap orang dalam masyarakat bisa dibilang ingin mencintai namun banyak orang sebetulnya tidak mencintai.
Karena itu saya berkesimpulan bahwa keinginan mencintai bukanlah cinta. Cinta mewujud lewat perbuatan. Cinta adalah perbuatan berdasarkan kehendak atau perwujudan kehendak -- dalam hal ini, maksud sekaligus tindakan. Kehendak juga menyiratkan pilihan. Kita tidak mesti mencintai. Kita memilih untuk mencintai. Bisa saja kita merasa benar-benar mencintai, tapi jika kita ternyata tidak mencintai, kita sendiri yang memilih untuk tidak mencintai, dan oleh sebab itu kita tidak mencintai meskipun kita bermaksud baik. Sebaliknya, setiap kali kita melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh demi tumbuhnya spiritualitas, kita lakukan itu karena kita memilih untuk melakukannya. Kita memilih untuk mencintai.
Seperti saya jelaskan di atas, setiap pasien yang datang untuk menjalani psikoterapi umumnya bingung apa yang dimaksud dengan cinta. Karena cinta itu penuh misteri, banyak orang yang salah paham tentang cinta. Buku ini tidak bermaksud menghilangkan 'kemisterian' cinta, tapi saya harap, lewat buku ini, kesalahpahaman tentang cinta dapat dihindari karena bukan hanya pasien tetapi juga semua orang akan sulit memahami apa yang mereka alami. Rasanya kesalahpahaman yang banyak dirasakan orang bisa ditekan andai kepada masyarakat dijelaskan definisi yang lebih tepat tentang cinta. Itulah sebabnya saya putuskan untuk mencari tahu apa yang dimaksud dengan cinta dengan mengkaji apa yang bukan disebut cinta.
[bersambung ke bagian 2]
Diterjemahkan dari buku The Road Less Traveled (Section: Love), karya M. Scott Peck
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H