Best practice ini saya susun berdasarkan praktik pengalaman lapangan yang saya lakukan di TK Masyithoh Kalangan dengan tujuan agar anak dapat mengenal simbol huruf dan membacanya dengan benar.Â
Praktik ini saya laksanakan pada hari Jum'at, 11 November 2022 dengan kondisi yang menjadi latar belakang masalah ini yaitu 7 dari 12 anak kelompok B masih mengalami kesulitan dalam mengenal simbol huruf dan menghubungkannya dengan bunyi. Hal ini terlihat setelah saya mengamati, melakukan identifikasi masalah dan dapat saya simpulkan bahwa permasalahan tersebut terjadi karena ada beberapa faktor yaitu:
- Anak belum mengenal huruf dan belum bisa membedakan huruf
- Anak sering terbalik dalam menyebutkan simbol huruf
- Anak belum mampu menghubungkan huruf dengan bunyi
- Media yang digunakan guru kurang bervariasi
- Guru kurang berinovasi dalam pembelajaran sehingga anak kurang tertarik untuk melakukan kegiatan
Praktik ini penting dibagikan karena menurut saya dapat digunakan untuk berbagi pengalaman dengan orang lain termasuk guru di lingkungan sekolah. Selain itu juga untuk memotivasi diri saya sendiri agar dapat memberikan pembelajaran yang menarik bagi anak supaya perkembangan anak dapat berkembang dengan optimal.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini yaitu saya sebagai guru yang menemukan permasalahan anak bertanggung jawab dalam meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal simbol huruf dan menghubungkannya dengan bunyi.
Tantangan dalam mencapai tujuan pembelajaran ini yaitu:
- Kemampuan anak untuk mengenal huruf masih rendah
- Kemampuan anak menghubungkan huruf dengan bunyi masih rendah
- Media yang digunakan kurang bervariasi
- Kurang memanfaatkan media pembelajaran berbasis teknologi dalam kegiatan pembelajaran
Pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan yaitu kepala sekolah, guru (teman sejawat), peserta didik, dan orang tua/wali murid
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:
- Merancang perangkat pembelajaran yang berisi rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengambil tema tanaman sayur yaitu sawi
- Merancang media pembelajaran yang dapat menarik minat anak
- Membuat dan mempersiapkan media pembelajaran kotak baca
Strategi yang digunakan dalam praktik ini saya mengemas kegiatan pembelajaran dengan kegiatan yang menyenangkan dan didukung dengan menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi yaitu menampilkan video pembelajaran sesuai tema,
serta melakukan gerak dan lagu sesuai tema yaitu tanaman sayur.
Proses pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini yaitu anak mengambil kartu angka untuk menentukan urutan. Anak maju ke depan, setiap maju 2 orang.Â
Anak berdiri pada meja 1 dan mengambil tiruan daun sawi kemudian berjalan ingkling menuju meja 2 dan mengambil gulungan kartu kata sesuai angka yang terdapat pada tiruan sawi. Anak melompat menuju meja 3 dan membuka gulungan kartu kata kemudian menyusun huruf yang terbuat dari kawat mercy pada kotak baca. Setelah selesai menyusun anak membaca kata dan membereskan alat main.
Sumber daya atau materi untuk melaksanakan praktik ini yaitu:
- Alat dan bahan: papan pintar (kardus bekas, gunting, cutter, kain flanel, lem tembak, kawat mercy)
- Sarana prasarana: laptop dan speaker
Materi pembelajaran: video pembelajaran tentang tanaman sayur
Dampak aksi dari langkah-langkah yang saya dilakukan:
- Anak menjadi lebih tertarik mengikuti proses pembelajaran karena menggunakan video pembelajaran dan gerak lagu sesuai tema
- Anak lebih antusias mengikuti kegiatan pembelajaran karena dikemas dengan permainan
- Kemampuan anak dalam membaca permulaan menghubungkan huruf dan bunyi dapat meningkat
Hasil dari praktik yang telah saya dilaksanakan ini dikatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal simbol huruf dan menghubungkannya dengan bunyi karena dalam
pembelajaran dikemas dengan permainan yang didalamnya dapat mengembangkan aspek motorik kasar, kognitif, sosial emosional, dan bahasa anak dengan efektif. Dengan permainan tersebut kemampuan anak mengenal simbol huruf dan membacanya menjadi lebih meningkat dibandingkan sebelum dilakukan praktik.Â
Hal tersebut terlihat saat proses pembelajaran masih ada 2 anak yang mengalami kesulitan menghubungkan simbol huruf dengan bunyi, namun setelah guru memberikan kalimat pemantik akhirnya 2 anak tersebut dapat membaca kata namun masih dengan bantuan guru.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang saya dilakukan yaitu kepala sekolah dan teman sejawat memberikan respon positif dengan memberikan komentar bahwa praktik ini efektif untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak dalam mengenal simbol huruf dan menghubungkannya dengan bunyi.
Pembelajaran dari seluruh proses yang telah saya lakukan yaitu kemampuan anak dalam mengenal simbol huruf dan menghubungkannya dengan bunyi dapat meningkat dengan baik dan anak menjadi lebih antusias saat mengikuti pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H