Senyawa-senyawa alkena dapat memiliki isomer struktur dan isomer geometri/ ruang. Keisomeran struktur dapat terjadi karena perbedaan letak ikatan rangkap, posisi cabang, atau karena perbedaan kerangka atom karbon. Isomer geometri terjadi karena adanya perbedaan penempatan gugus-gugus di sekitar ikatan rangkap. Berdasarkan konfigurasinya, terdapat 2 (dua) jenis isomer geometri yaitu cis dan trans.
Cis = gugus fungsi yang sama terletak pada sisi yang sama
Trans = gugus fungsi yang sama terletak pada sisi yang berseberangan.
Keisomeran pada AlkunaÂ
Keisomeran pada alkuna tergolong keisomeran kerangka dan posisi. Pada alkuna tidak terdapat keisomeran geometris. Keisomeran mulai terdapat pada butuna yang mempunyai 2 isomer.
Sifat-sifat hidrokarbon
- Sifat-sifat FisisTitik leleh dan titik didih alkana, alkena, dan alkuna meningkat seiring bertambahnya jumlah atom karbon. Diantara senyawa-senyawa yang berisomer, isomer yang memiliki cabang paling banyak memiliki titik leleh dan didih yang lebih rendah.
- Sifat Kimia (Reaksi-reaksi)
- Reaksi-reaksi alkana:
- Reaksi pembakaran: Pembakaran sempurna alkana menghasilkan CO2 dan H2O, pembakaran tidak sempurna alkana menghasilkan CO dan H2O atau jelaga (partikel karbon).
- Reaksi substitusi/penggantian: Atom H pada alkena dapat diganti oleh atom lain khususnya halogen.
- Reaksi-reaksi alkena
- Reaksi pembakaran: Reaksi pembakaran alkena sama seperti reaksi pada alkana.
- Reaksi adisi: Reaksi adisi pada alkena merupakan reaksi penjenuhan ikatan rangkap (terjadi pemutusan ikatan rangkap). Contohnya adisi hidrogen, klorin, HCl, dan air.
- Reaksi-reaksi alkuna
- Reaksi pada alkuna mirip dengan alkena. Untuk menjenuhkan ikatan rangkap 3 (memutuskan ikatan rangkapnya), alkuna membutuhkan pereaksi dua kali lebih banyak dibandingkan alkena.
Walaupun senyawa hidrokarbon sangat berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak banyak dari siswa kelas XI diberbagai sekolah mengalami miskonsepsi terkait materi pembelajaran hidrokarbon ini. Adapun miskonsepsi peserta didik sebagai berikut: (1) isomer-isomer mempunyai massa relatif yang berbeda; (2) isomer-isomer suatu senyawa hidrokarbon mempunyai sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia sama; (3) dalam molekul etena, atom C yang satu bermuatan positif dan atom C yang lain bermuatan negatif sehingga kejenuhan atom C tidak sama; (4) senyawa yang paling mudah menguap adalah senyawa yang memiliki titik didih dan massa molar paling tinggi; (5) bensin mudah terbakar karena bensin memiliki titik didih yang tinggi; (6) kerangka karbon bercabang lebih mudah diuraikan oleh mikroorganisme daripada kerangka karbon lurus; (7) pesawat jet menggunakan bahan bakar minyak tanah.
Adanya miskonsepsi ini terjadi akibat beberapa faktor baik secara eksternal maupun internal. Tetapi pada penerapan konsep terkait hidrokarbon, sebagian besar bersumber dari guru kimia. Siswa menyerap informasi yang disampaikan oleh guru yang dalam pembelajarannya lebih banyak menggunakan metode ceramah untuk menjelaskan materi kepada siswa. Seharusnya, pada pembelajaran hidrokarbon guru memberikan sebuah eksperimen sehingga dapat menarik perhatian siswa dan lebih meningkatkan rasa keingintahuannya terkait senyawa hidrokarbon itu.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon maka digolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya. Hidrokarbon pada kehidupan sehari-hari sangatlah penting dan memiliki kegunaan yang tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Sehingga, senyawa hidrokarbon sangat menarik apabila dipelajari lebih dalam karena memiliki peran tersendiri dalam kegunaannya sehari-hari
