Golongan ditempatkan pada lajur vertikal dalam tabel periodik unsur modern. Penentuan golongan berkaitan dengan sifat-sifat yang dimiliki unsur tersebut. Unsur-unsur dalam satu golongan memiliki sifat-sifat yang mirip.Â
Beberapa golongan diberi nama khusus, yakni: Golongan IA disebut golongan alkali (kecuali H), Golongan IIA disebut golongan alkali tanah, Golongan VIIA disebut golongan halogen, Golongan VIIIA, disebut golongan gas mulia, Golongan IIIA disebut golongan boron-aluminium, Golongan IVA disebut golongan karbon-silikon, Golongan VA disebut golongan nitrogen-fosforus, Golongan VIA disebut golongan oksigen-belerang, dan Golongan IB sampai dengan VIIIB disebut golongan transisi.Â
Sedangkan periode diletakkan pada lajur horizontal dalam tabel periodik unsur kimia. Periode suatu unsur menunjukkan nomor kulit yang sudah terisi elektron (n terbesar) berdasarkan konfigurasi elektron. Dalam tabel periodik terdapat tujuh periode yang meliputi:
- Periode 1 termasuk periode pendek karena memuat 2 unsur.
- Periode 2 dan 3 termasuk periode pendek karena memuat 8 unsur.
- Periode 4 dan 5 termasuk periode panjang karena berisi 18 unsur.
- Periode 6 termasuk periode sangat panjang karena berisi 32 unsur.
- Periode 7 termasuk periode belum lengkap karena belum semua unsurnya ditemukan.
Terdapat cara untuk menentukan golongan dan periode unsur. Hal ini bisa dilakukan dengan cara yang pertama terdapat golongan A dimana elektron terakhir unsur golongan A berada di sub kulit s atau p. Jika elektron terakhirnya berada di sub kulit s, nomor golongannya sama dengan jumlah elektron terakhirnya.Â
Jika elektron terakhirnya berada di sub kulit p, nomor golongannya jumlah elektron terakhir pada sub kulit s dan p (s + p). Unsur yang berada di golongan B memiliki elektron terakhir di sub kulit d. Nomor golongannya ditentukan dari hasil penjumlahan elektron di sub kulit s dan d. Golongan transisi dalam memiliki sub kulit terakhir f.Â
Elektron terakhir berada di sub kulit s dengan jumlah 1. Artinya, unsur tersebut masuk golongan IA. Oleh karena kulit tertinggi adalah kulit ke-3, maka unsur tersebut masuk dalam periode 3.Â
Elektron terakhir berada di sub kulit p dengan jumlah elektron valensi 7 (2 dari sub kulit 3s dan 5 dari sub kulit p). Artinya, unsur tersebut masuk golongan VIIA. Elektron valensi adalah elektron yang berada di kulit terluar
Adapun sifat keperiodikan unsur adalah memiliki jari-jari atom merupakan jarak antara inti atom dan kulit terluarnya. Ketentuan yang berkaitan dengan jari-jari atom adalah sebagai berikut.
- Dalam satu golongan, semakin ke bawah jari-jari atomnya semakin besar. Hal itu karena jumlah kulitnya semakin banyak. Contohnya, jari-jari atom K lebih besar daripada Li.
- Dalam satu periode, semakin ke kanan jari-jari atomnya semakin kecil. Hal itu karena jumlah kulitnya tetap, sedangkan muatan intinya semakin banyak. Contohnya jari-jari atom Na lebih besar daripada Cl.
- Jari-jari kation (ion positif) lebih kecil daripada atom netralnya. Contohnya jari-jari atom Na lebih besar daripada Na+.
- Jari-jari anion (ion negatif) lebih besar daripada atom netralnya.
Selanjutnya, ada Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu elektron pada atom netral dalam bentuk gas. Dalam satu periode, semakin ke kanan, energi ionisasi akan semakin besar. Sementara itu, dalam satu golongan, semakin ke bawah energi ionisasi semakin kecil.Â
Namun, ketentuan tersebut tidak berlaku untuk unsur periode tiga seperti Mg, Al, P, dan S. Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan oleh atom gas untuk berubah menjadi ion negatif. Dalam satu periode, semakin ke kanan, afinitas elektron semakin besar.Â
Dalam satu golongan, semakin ke bawah, afinitas elektron semakin kecil. Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron. Dalam satu periode, semakin ke kanan keelektronegatifannya semakin besar. Dalam satu golongan, semakin ke bawah keelektronegatifannya semakin kecil.