Mohon tunggu...
Dsk Md Kurnia Widyasari
Dsk Md Kurnia Widyasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Periodik Unsur

16 Oktober 2022   19:55 Diperbarui: 16 Oktober 2022   20:02 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perkembangan sistem periodik unsur dimulai dari tahun 1789 oleh Antoine Lavoisier yang berhasil mengelompokkan 33 jenis unsur berdasarkan sifat kimianya, seperti gas, tanah, logam, dan non logam. Namun teori ini memiliki kelemahan karena masih terdapat sifat yang berbeda dalam unsur. 

Selanjutnya pada tahun 1817, seorang kimiawan asal Jerman bernama Johann Wolfgang Dobereiner, berhasil mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa dan kesamaan sifatnya. Setiap kelompok terdiri dari tiga unsur yang dikenal sebagai Triade Dobereiner. 

Ketentuan dari Triade ini adalah massa unsur yang di tengah adalah rata-rata unsur awal dan akhirnya. Di tahun 1864 seorang kimiawan asal Inggris,  bernama John Newlands, telah mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. 

Berdasarkan temuannya mendapat bahwa unsur kedelapan sifatnya mirip dengan unsur pertama, unsur kesembilan mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya. 

Keunikan sifat yang seperti itulah disebut hukum oktaf.  Namun teori ini memiliki kelemahan karena  hanya berlaku untuk unsur bermassa atom kecil.

Setelah hukum oktaf ditemukan mulai muncul teori baru yang dicetuskan oleh ilmuwan asal Rusia dan Jerman, yaitu Dimitri Mendeleev dan Lothar Mayer, yang melakukan penelitian ulang terkait hubungan massa atom dan sifat kimia unsur. Mendeleev meneliti hubungan antara massa atom dan sifat-sifat kimia. 

Sedangkan, Mayer meneliti hubungan antara massa atom dan sifat-sifat fisika. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa susunan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya akan menghasilkan perulangan sifat secara periodik. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum periodik unsur. 

Pada tahun 1871, Mendeleev berhasil menerbitkan tabel periodik unsur dengan menempatkan unsur-usur yang mempunyai kemiripan sifat lajur vertikal yang disebut golongan. Sedangkan unsur-unsur yang disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode. 

Dari beberapa temuan para ahli sebelumnya, maka pada tahun 1914, Henry Moseley menyatakan bahwa sifat dasar atom itu terletak pada nomor atomnya, bukan nomor massanya. 

Dari percobaan yang beliau lakukan, berhasil memperbarui dan melengkapi tabel periodik unsur yang digagas oleh Mendeleev. Tabel periodik unsur milik Moseley terdiri dari dua lajur, yaitu lajur mendatar disebut periode dan lajur tegak disebut golongan. Tabel periodik modern ini sering digunakan hingga saat ini.

Dari perkembangan sistem periodik unsur dapat diartikan bahwa sistem periodik unsur  merupakan susunan unsur-unsur berdasarkan nomor atom dan kemiripan sifat-sifatnya. Unsur-unsur dalam sistem periodik unsur kimia terdiri dari dua kelompok, yakni golongan (lajur vertikal), dan periode (lajur horizontal). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun