Membuat resensi buku merupakan salah satu kegiatan menulis. Sebelum membuat resensi sebuah buku, tentu saja harus membaca buku tersebut sampai tuntas. Jadi, sebuah resensi buku akan lahir jika sudah tuntas membaca buku tersebut. Dengan demikian meresensi dan membaca buku sangat berkaitan erat.
Meresensi sebuah buku tentu banyak cara. Tujuannya yaitu selain mendokumentasikan instisari sebuah buku bagi pembacanya, bahwa ia telah membaca buku tersebut, bisa juga menjadi sebuah informasi bagi orang lain (pembaca).
Bagi beberapa penulis, membuat resensi buku bisa menjadi sebuah ladang menjanjikan. Kenapa demikian? Karena peresensi biasanya membuat resensi sebuah buku yang baru terbit kemudian dikirim ke redaksi surat kabar. Jika dimuat tentu akan mendapat sejumlah bayaran. Jadi, hal ini akan sangat menguntungkan bagi penerbit karena menjadi bagian dari media promosi buku baru tersebut.
Meski demikian, meresensi tidak harus buku yang baru terbit saja. Buku lama pun tidak ada salahnya jika dibuat resensinya. Meski, dalam hal ini tentu saja hanya untuk sebuah arsip bahwa kita sudah pernah membaca buku tersebut. Karena buku yang sudah lama terbit, namun jika baru dibaca, bisa termasuk buku baru bagi pembacanya.
Membuat resensi sebuah buku tentu banyak cara dan banyak trik. Kita dapat mencarinya dari beberapa sumber dari internet. Namun umumnya sebuah resensi terdiri dari beberapa unsur berikut ini. Di antaranya harus memuat beberapa hal penting berikut ini:
- Judul Resensi;Â
- Data Buku;Â
- Pembukaan;Â
- Isi Resensi;Â
- Ulasan Kelebihan dan Kekurangan Buku;Â
- Penutup.
Pertama, menentukan judul resensi. Judul resensi biasanya dibuat semenarik mungkin agar pebaca resensi merasa tertarik dan ingin membaca resensi tersebut. Misalnya: "Memotret Wajah Indonesia", atau "Mengarungi Labirin Kehidupan".
Kedua, tulis data buku dengan lengkap. Pada bagian ini memuat beberapa hal. Di antaranya memuat: judul buku, nama penulis, jenis buku, penerbit, ISBN, ketebalan buku, ukuran buku (dimensi), dan terakhir adalah tahun cetakan. Bisa ditambahkan harga buku jika diperlukan untuk buku baru. Hal ini bertujuan jika pembaca resensi tertarik bisa segera menyiapkan budget untuk membeli buku tersebut
Ketiga, pembukaan. Seperti jenis tulisan lainnya selain judul yang menarik, paragraf pembuka ini akan sangat menentukan sebuah tulisan itu layak dibaca atau tidak. Pembukaan yang menarik akan menggiring pembacanya melanjutkan paragraf selanjutnya, hingga semua tulisan akan dilahap hingga tuntas.
Keempat, isi resensi. Pada bagian ini berisi hal-hal penting dari sebuah buku. Penulis harus benar-benar menelaah setiap sudut dalam sebuah buku. Sehingga pembaca akan mengetahui secara singkat isi buku yang diresensi sehingga akan mempertimbang apakah akan membeli atau memiliki buku tersebut atau tidak.
Kelima, ulasan kelebihan dan kekurangan buku. Pada bagian ini peresensi akan mengungkap sisi lain sebuah buku secara detail. Mulai dari kesalahan penulisan ejaan, halaman, hingga kesalahan cetak pada isi sebuah buku. Tujuannya adalah agar penulis buku dan penerbit akan mengoreksi beberapa kesalahan tersebut untuk kemudian diperbaiki pada cetakan selanjutnya. Sehingga buku tersebut akan semakin sempurna. Karena keindahan dan kualitas buku yang bagus akan terganggu meski disebabkan oleh satu atau beberapa kesalahan yang kecil. Misalnya kekurangan sebuah hurup dalam kata atau kesalahan dalam pemenggalan kata di akhir baris.
Namun, pada bagian kelima ini, peresensi juga akan mengulas kelebihan buku tersebut. Seperti ilustrasi yang indah, tulisan dan warna kover buku yang menarik, huruf dan cetakan dalam isi buku juga jelas hingga kualitas kertas hingga layout sebuah buku. Bahkan minimnya kesalahan dalam buku akan disampaikan jika memang buku tersebut hampir tidak ada  kesalahan dalam penulisan ejaan.
Keenam, adalah penutup. Bagian terakhir sebuah tulisan tentunya kalimat atau paragraf penutup. Begitu pun dalam sebuah resensi. Biasanya bagian penutup dalam sebuah resensi berisi sebuah pujian atas kelebihan dan hal positif dari isi buku tersebut, atau sebuah bujukan/ajakan bagi pembaca resensi untuk membeli dan memiliki buku yang diresensi.
Berikut ini cara membuat resensi buku dengan mudah:Â
- Tentukan buku yang akan diresensi lalu baca dengan seksama di tiap bagiannya.
- Siapkan pensil, pulpen atau spidol berwarna untuk menandai beberapa hal penting. Misalnya pada kata atau kalimat yang indah, kesalahan ejaan atau penulisan.
- Siapkan pembatas kertas untuk menandai halaman yang belum dibaca.
- Bawa buku yang sedang kita resensi ke mana pun kita beraktifitas. Lalu, lanjutkan halaman yang sedang kita baca di sela-sela kesibukan. Hal ini untuk menjaga suasana hati (mood) kita dalam membuat resensi.
- Jika kebetulan tidak sedang membawa alat tulis, pensil/pulpen dan kertas, kita bisa menggunakan media gawai untuk mencatat hal-hal penting seperti yang disebutkan pada nomer 2 (dua).
Jika petunjuk nomer 1 hingga nomer 5 telah selesai, segera baca, ulas, dan sunting kembali serta rapikan resensi kita agar menjadi sebuah tulisan yang utuh. Tulisan resensi bisa kita muat di blog sendiri atau dikirim ke beberapa redaksi surat kabar.Â
Semoga bermanfaat dan selamat meresensi. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H