Mohon tunggu...
DS Anwar
DS Anwar Mohon Tunggu... Guru - berusaha memperbaiki segala kekurangan

Menulis untuk berbagi dan bercerita. Sering memandang langit di malam hari sekadar untuk bertasbih, mengagumi benda yang bertebaran di langit, rembulan dan bintang-bintang-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan adalah Puisi Terindah yang Terus Menjadi Inspirasi

7 Juni 2019   19:53 Diperbarui: 7 Juni 2019   20:14 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

~Ramadan adalah puisi paling indah, bertabur diksi maghfirah dan rima pahala~  DS. Anwar.

Ramadan selalu datang setiap tahun.  Ia bertasbih dan menjalankan perintah-Nya untuk bertamu serta hadir demi memenuhi kerinduan para perindunya. Bulan ke-9 di tahun Hijriyah tersebut begitu banyak menawarkan pahala. Ia selalu dinanti dan dirindukankan oleh setiap muslim di belahan dunia mana pun.

Jika beribadah puasa dengan khusyuk sebulan penuh selama Ramadan, ditambah dengan ibadah lainnya  (tarawih, tadarus, sedekah, I'tikaf, zakat fitrah, dll) lalu diakhiri dengan salat Ied, maka Allah SWT menjanjikan diri yang menjalakannya bersih kembali ibarat seorang bayi yang baru lahir. Begitu kira-kira makna dari Idul Fitri.  

Tetapi, hal yang lebih utama adalah bagaimana diri mengimplementasikan semua perjuangan ibadah pada bulan-bulan selanjutnya hingga usia ini (semoga) sampai kepada Ramadan di tahun-tahun berikutnya. Hingga kualitas beribadah semakin meningkat.

Namun jika berbicara Ramadan, tentu setiap yang menjalaninya akan memiliki kesan dan pengalaman berbeda. Ramadan selain bertabur pahala, juga bertabur hikmah yang mendatangkan inspirasi bagi setiap jiwa yang memaknai hidup demi kemaslahatan. Demi bekal diri di akhirat nanti. Bagi saya pribadi setiap Ramadan tiba, dapat belajar betapa indahnya makna berkumpul dengan keluarga saat menyantap hidangan berbuka dan sahur juga makna kebersamaan saat salat tarawih dan tadarus bersama.

Selain itu bisa merasakan lapar dan perihnya lambung yang sering dirasakan saudara sesama yang hidupnya serba kekurangan. Bagaimana bisa melihat saudara di sekitar rumah dan lingkungan tempat tinggal yang menyiratkan kebahagiaan saat menerima sedekah yang diberikan. Semua bagaikan pelangi kehidupan yang penuh warna. Semua bersinergi menjadi indah karena Ramadan yang penuh berkah.

Selain secara umum bahwa kehadiran Ramadan itu penuh hikmah yang hampir sama dirasakan oleh setiap muslim yang menjalaninya, secara pribadi sebagai insan yang tidak sempurna kedatangan Ramadan semenjak kecil hingga sekarang banyak menghadirkan dan menyimpan momen spesial. Terutama dengan dengan keluarga.

Bagaimana semangat dan serunya saat tadarus dengan teman-teman di surau karena mendapat tugas dari guru ngaji harus membaca Alqur'an dan menyelesaikannya sehari satu juz. Kalau bahasa kerennya sekarang one day, one juz.  Pengalaman dan kenangan masa kecil itu begitu membekas dan masih tergambar jelas dalam ingatan. Kemudian  kenangan saat berberlanja dengan ibunda tercinta (almh). Bagaimana paniknya beliau ketika menyadari bahwa sandal yang dipakainya ternyata berbeda warna dan jenis saat tiba di sebuah departemen store. Dan masih banyak kisah dan kenangan di bulan Ramadan yang sarat makna. Semua menjadi bahan cerita yang mendatangkan banyak inspirasi untuk dijadikan pelajaran. Baik untuk diri sendiri maupun penikmat karya saat dijadikan sebuah tulisan.

Dalam kegiatan menulis, bagi saya Ramadan benar-benar menjadi ajang untuk mengasah kemampuan menulis. Karena banyak inpirasi yang saya dapat dari Ramadan. Seperti kata mutiara di atas tulisan ini. Itu adalah salah satu pemenang dalam sebuah ajang menulis kata mutiara bertema Ramadan yang pernah digelar oleh Forum Aktif Menulis (FAM). Sebuah komunitas penulis di tanah air yang berpusat di Kediri, Jawa Timur.

Tahun ini, Ramadan masih tetap mendatangkan banyak inspirasi. Salah satunya dengan mengikuti kegiatan Blog Competion - Tebar Hikmah Ramadan (THR 2019) yang diadakan oleh Kompasiana. Secara tidak langsung dengan kegiatan ini menggiring saya untuk terus menulis. Di bulan Ramadan selain beribadah puasa dan ibadah ritual lainnya selama Ramadan.

Hal ini menandakan bahwa Ramadan selalu membawa inspirasi dalam kehidupan bagi setiap insan yang terus menggali makna hidup lebih berarti dan berkualitas serta tetap berada dalam lindungan-Nya.  Wallahua'lam bish-shawabi. []

 

Cianjur, 3 Syawal 1440-H/ 7 Juni 2019

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun