Mohon tunggu...
DS Anwar
DS Anwar Mohon Tunggu... Guru - berusaha memperbaiki segala kekurangan

Menulis untuk berbagi dan bercerita. Sering memandang langit di malam hari sekadar untuk bertasbih, mengagumi benda yang bertebaran di langit, rembulan dan bintang-bintang-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Gaya Bicara dan Ciri Khas Para Da'i Idola

27 Mei 2019   19:39 Diperbarui: 27 Mei 2019   20:00 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Islam berkembang di Nusantara tentu memiliki sejarah yang panjang. Dari sejak zaman penjajahan dahulu hingga kini tokoh-tokoh Islam terus bermunculan silih berganti. Dari generasi-ke generasi para pendakwah yang menegakkan ajaran Islam pun tak pernah henti dalam menyiarkan kebenaran Al Qur'an dan As-Sunnah.

Berikut ini beberapa da'i sekaligus sebagai tokoh Islam yang sempat mencuri perhatian publik hingga menjadi idola serta panutan ummat Islam di negeri ini. Berikut ini 4 dari sekian banyak tokoh Islam yang diidolakan tersebut, di antaranya:

1. KH. Zainuddin, MZ. Di awal tahun 90-an masyarakat sempat begitu terkesima dan tersedot perhatiannya oleh seorang da'i yang sangat kharismatik dengan suara khasnya. Bagaimana tidak? Saat itu televisi swasta belum berkembang seperti sekarang ini, otomatis media elektonik yang dekat dengan masyarakat selain televisi pemerintah (TVRI), adalah radio. 

Pendakwah kondang yang terkenal dengan sebutan Da'i Sejuta Ummat ini begitu memesona dan menghipnotis setiap pendengarnya melalui siaran radio. Gaya khas dalam bicaranya yang kental dengan logat Betawi sering mengundang gelak tawa meski tetap kuat dengan materi dakwahnya. 

Tak ayal, serial dakwahnya yang dijual dalam bentuk pita kaset laku keras dan sempat menjadi incaran banyak penggemarnya selain mereka tetap mendengarkan materi dakwahnya melalui siaran radio. Namun, seiring berjalannya waktu, ummat mulai mencari idola lain apalagi semenjak beliau intens di panggung politik. 

Di samping itu, kemudian bermunculan pendakwah lain yang datang silih berganti. Meski pamor Da'i Sejuta Ummat ini mulai memudar, namun beliau tetap tidak tenggelam begitu saja dan sempat menebarkan kembali dakwah di kalangan ummat sebelum beliau wafat pada 2011 lalu.

2. Setelah itu, ummat mulai mengenal sosok Da'i muda dari Bandung, yang tentu saja kental dengan logat Sunda-nya yaitu KH. Abdullah Gymnastiar. Tokoh yang lebih dikenal dengan panggilan Aa Gym ini langsung mengisi kekosongan tokoh idola (khususnya dalam dunia dakwah) yang mampu menjawab berbagi kegelisahan yang dihadapi bangsa pada saat itu. 

Da'i kharismatik ini pun berdakwah tidak hanya melalui media elektronik yang saat itu mulai bermunculan televisi  swasta nasional. Pendiri sekaligus pemimpin pondok Pesantren Daarut Tauhid ini pun mendirikan televisi sendiri dengan nama MQ TV sebagai media berdakwah.

Selain itu juga  beliau mendirikan MQ Radio dan menulis berbagai buku sebagai sarananya dalam berdakwah. Namun, ibarat pepatah, semakin tinggi pohon, maka akan semakin kencang pula angin menerpanya. Tiba-tiba masyarakat terhenyak, khususnya kaum hawa yang begitu mengidolakannya, saat tersiar kabar beliau menikah lagi. 

Isu poligami sepertinya menjadi sasaran empuk bagi beberapa kalangan yang tidak menyukai Islam kian berkembang dan mulai dilirik kalangan muda usia. Siaran dakwahnya di berbagai televisi saat itu langsung hilang. 

Kemudian beredar kabar perceraiannya dengan istri pertamanya serta berita tentang meredupnya berbagai bisnis anak perusahaannya yang dibangun dan berkembang ketika karir dakwahnya melesat ketika itu. Masyarakat kita terkadang memang aneh, seorang Da'i melakukan poligami tentu saja dengan berbagai pertimbangan dan insyaAllah faham dengan keilmuan yang dimilikinya. 

Tetapi masyarakat seolah menilai bahwa berpoligami itu kesalahan dan hal yang tidak boleh dilakukan. Tetapi jika dilihat dan dibandingkan dengan berbagai isu dan pemberitaan media elektronik dan cetak saat itu tidak sedikit pemberitaan dan tayangan dengan bermacam siaran yang meresahkan. 

Seperti isu artis yang terlibat nakoba, artis yang memiliki anak tanpa pasangan yang jelas, serta sikap dan gaya hidup artis yang tak pantas tetapi masih tayang dan dikonsumsi khalayak umum termasuk anak-anak di bawah umum. 

Namun mereka masih ketawa-ketiwi, masih berseliweran di layar kaca dan tetap mendapat job serta ditayangkan. Anehnya lagi, tetap saja acara yang diisi berbagai artis yang tertimpa isu miring tersebut mendapat rating lumayan bahkan tetap menjadi idola. Sungguh aneh!

3. Selanjutnya masyarakat mulai mengenal sosok Ustaz Jefri Al Buchori. Seorang pendakwah yang bersuara merdu ini tak segan untuk mengatakan jika sebelumnya beliau pernah masuk ke lembah hitam, yaitu dunia narkoba. 

Materi dakwahnya yang menggebu-gebu yang tentu memiliki ciri khas juga mulai menjadi idola baru pada saat itu. Hingga cara berpakaiannya pun banyak ditiru kalangan muda. Masyarakat mulai mendapatkan idola barunya apalagi ketika beliau mengeluarkan materi dakwahnya dalam sebuah single lagunya yang sangat hits "Bidadari Surga". 

Semakin meluaslah penggemarnya. Namun Tuhan terlalu sayang pada da'i yang lantunan shalawatnya begitu merdu. Beliau dipanggil Allah SWT begitu cepat di saat ummat sangat mencintai sosoknya. 

Beliau wafat dalam sebuah kecelakaan tunggal dalam sepeda motor yang dikendarainya sepulang menjalankan misi dakwahnya. Kepergian Da'i yang baru berusia sekitar 40 tahunan tersebut begitu mengiris hati ummat yang sangat mencintainya kala itu.

4. Selanjutnya ummat Islam di negeri ini baru saja kehilangan seorang Da'i yang sangat khas dengan suara seraknya, Ustaz Arifin Ilham. Da'i yang santun dan lembut serta syahdu saat melantunkan dzikir serta shalawat. 

Kepergian Pengasuh Ponpes Az-Zikra pun masih menyisakan pilu yang dalam di hati ummat yang saat ini sebenarnya tengah dalam keadaan berduka, karena situasi politik yang belum reda. Beberapa kalangan berseteru hanya karena berbeda pilihan calon pemimpin negeri. 

Kepergian beliau yang beberapa waktu sebelumnya berupa berita bohong /hoaks, tetapi pada tanggal 22 Mei 2019, ummat Islam negeri ini harus yakin dan menerima berita yang sangat menyesakkan dada atas kepergiannya. Beliau dipanggil menghadap Yang Mahakuasa atas sakit yang dideritanya.

Dunia informasi dan teknologi (IT) kian maju dan canggih. Perkembangannya semakin tak tertahankan. Setelah media cetak, media elektronik radio, dan televisi berjaya di masanya menjadi sarana dalam berdakwah, kini internet menjadi sarana dakwah yang semakin luas lagi. 

Seiring dengan perkembangan dunia IT maka mulai bermunculanlah media sosial yang terus membawa perubahan, baik perubahan dalam sikap maupun bersosial, ekonomi, dan budaya bagi masyarakat yang mengamininya.

Para pendakwah tentu saja tidak tinggal diam. Mereka, para da'i khususnya yang muda kini  memanfaatkan perkembangan IT dalam menjalankan dakwahnya. Ummat pun kini mulai mengenal sosok ustaz Abdul Shomad, LC., MA., Ustad Adi, LC., MA., dan masih banyak ustaz muda lainnya yang mulai menjadi idola generasi milenial.

Itulah sekilas beberapa tokoh muslim yang sempat dan kini masih menjadi idola mummat muslim di tanah air. Semoga mereka yang istiqomah dalam menyiarkan Dinul Islam, selalu diberikan kesehatan sehingga mereka menjadi obor cahaya bagi ummat dalam kegelapan dunia yang kian renta. []

Wallahu a'lam bish-shawabi

Cianjur, 22 Ramadan 1440-H/ 27 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun