Mohon tunggu...
DS Anwar
DS Anwar Mohon Tunggu... Guru - berusaha memperbaiki segala kekurangan

Menulis untuk berbagi dan bercerita. Sering memandang langit di malam hari sekadar untuk bertasbih, mengagumi benda yang bertebaran di langit, rembulan dan bintang-bintang-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jangan Sampai Kemenangan Menguap di Bulan Ramadan

26 Mei 2019   15:58 Diperbarui: 26 Mei 2019   16:01 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://nusagates.com 

Dalam kehidupan ini setiap yang termasuk pelajar baik mang masih tergolong peserta didik di sekolah maupun tingkatan mahasiswa apabila menghadapi ujian tentu berharap lulus, tidak ingin mengulang apalagi gagal alias tidak lulus. Seorang pelamar kerja, juga berharap ia diterima di tempat kerja yang diinginkannya melalui serangkaian tes /seleksi dengan bersaing para ratusan mungkin ribuan pelamar lainnya. Begitu pun seorang yang sedang bertanding atau berlomba, apapun jenis pertandingan dan perlombaan yang diikuti tentu semua berharap menjadi kampium atau juara.

Kenapa demikian berharganya sebuah kemenangan? Tentu beragam motivasi yang dimiliki setiap orang dalam meraih kemenangan. Apakah itu karena ingin hadiah, ingin mendapat pujian, ingin dihargai, ingin mendapat pangkat atau jabatan, ingin naik ke tingkat yang lebih tinggi atau hanya sekadar prestisius dan status sosial. Tidak mustahil bukan? Semua sah-sah saja. Semua berharap sebuah kemenangan.

Namun terkadang kita lupa, bahwa kemenangan tidak akan diraih atau dicapai apabila tidak melalui sebuah proses yang berupa latiham usaha, perjuangan serta doa kepada Yang Mahakuasa tentunya. Mustahil kemenangan itu datang tiba-tiba dan didapatkan dengan begitu saja tanpa mengayuh usaha dan perasan keringat.

Lantas , bagaimana dengan puasa Ramadan. Puasa wajib bagi seluruh ummat Islam sedunia. Bukan sehari atau seminggu, tapi satu bulan lamanya! Tidak hanya menahan haus/dahaga dan lapar tetapi hawa nafsu secara keseluruhan. Puasa memang bukan sebuah lomba atau pertandingan. Tapi sebuah ibadah yang di dalamnya penuh dengan bermacam tawaran pahala berlipat ganda  yang menggiurkan bagi yang mengetahuinya.

Sebagai bulan istimewa bagi ummat Islam, banyak sekali nama untuk Ramadan. Di antaranya bulan Penuh keberkahan (Syahrul Mubarak), Bulan Penuh Ampunan (Syahrul Maghfirah), Bulan diturunkannya Al Qur'an (Shahrul Qur'an) karena pada bulan Ramadanlah Al-Qur'an pertama kalinya  diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tepatnya pada tanggal 17 Ramadan.

Kemudian Ramadan ini disebut juga sebagai Bulan Seribu Bulan karena di dalamnya ada satu malam yang disebut malam Lailatul Qadar. Di mana jika seseorang muslim pada malam lailatul qodar tesebut sedang beribadah/beri'tikaf di masjid dan tidak tidur maka ia akan mendapat pahala ibadah selama seribu bulan. Atau kurang lebih setara dengan beribadah 83 tahun! Dan masih ada lagi sebutannya di dalam Alquran.

Hari ini adalah hari ke-21, berarti kita sudah memasuki fase ketiga yang disebut itqun minan nar (pembebasan dari neraka) Bukankah hal-hal itu sebagai tawaran hadiah yang luar biasa? Tidakkah hal itu menggiurkan bagi para muslim sejati yang benar-benar merindukan bulan suci? Sehingga kita benar-benar dapat menjaga puasa kita dengan tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja.

Sungguh disayangkan tentu saja. Jika berpuasa hanya untuk menahan lapar dan dahaga saja, anak yang balita pun tak sedikit saat ini yang sudah mampu melaksanakannya bahkan mereka kuat sampai Maghrib. Tapi bagaimana dengan hawa nafsu dan amarah? Hal ini merupakan salah satu tantangan yang tersulit dan terberat dalam bulan puasa.

Laa taghdob walakal Jannah (Janganmarah bagimu surga!) adalah salah satu dari sekian banyak kata-kata mutiara dalam Bahasa Arab (mahfudzot/mahfuzhat) yang kita kenal. 

Beberapa hari lalu, ketika usai pesta rakyat/pesta demokrasi lima tahunan di negeri ini terjadi aksi demontrasi yang memincu sebuah kerusuhan. Bulan suci, bulan penuh keberkahan dan ampunan ini sepertinya dilupakan oleh segelintir orang. Mereka tampak seperti tidak dapat menahan hawa nafsu dan amarahnya.

Situasi pun sempat mencekam ibu kota atas hasil perhitungan suara yang tidak dapat diterima oleh sebagian kalangan sehingga memicu amarah. Kemudian hal ini mengundang orang-orang yang ingin merobek bentangan kedamaian dan kekhusyukan dalam ibadah  di bulan Ramadan. Terlepas dari pro dan kontra, tapi kejadian tersebut jelas-jelas sangat menodai kesucian bulan penuh keberkahan ini.

Nafsu amarah adalah musuh yang bersarang dalam diri setiap manusia. Sebagai suatu sifat yang cenderung mengajak pada keburukan apabila kita tidak dapat mengendalikannya. Bahkan jika amarah kita sampai melukai hati atau melukai fisik seseorang atau banyak orang apa yang akan terjadi? Tentunya permusuhan yang akan memercikan api dendam sehingga menimbulkan perseteruan yang kian meruncing. Jika tidak segera dikendalikan lama-lama akan memuncak bahkan mungkin saja akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Karena jika kita marah dalam keadaan berpuasa tentu menybabkan pahalaj Nauzubillhimindzalik.

Rasulullah SAW mengajarkan agar kita menjaga kehormatan, serta bersabar dalam setiap keadaan. Apalagi sekarang kita berada dalam bulan Ramadan, bagaimana dengan ibadah puasa kita bila tidak dapat menahan diri dari hawa nafsu? Bila kita melonggarkan hawa nafsu dalam diri, maka ibadah puasa kita hanya akan mendapat lapar dan dahaga saja. Marah ketika berpuasa akan menghilangkan pahala puasanya berkurang.

Rasulullah SAW bersabda: "Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan nafsu amarahnya." (HR. Bukhari dan muslim)

Oleh karenanya jagalah hati kita agar dapat meraih kemenangan di setiap waktu berbuka dan lulus dari ujian selama bulan Ramadan sehingga kita pun meraih kemenangan sejati di hari yang fitri nanti. Wallahua'lam bish-shawabi. []

Cianjur, 21 Ramadan 1440-H/ 26 Mei 2019

 

Sumber rujukan:

 http://wartakota.tribunnews.com/2019/05/07/ada-3-fase-dalam-bulan-ramadan-yang-perlu-anda-ketahui-agar-tidak-sia-sia-puasanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun