Mohon tunggu...
DS Anwar
DS Anwar Mohon Tunggu... Guru - berusaha memperbaiki segala kekurangan

Menulis untuk berbagi dan bercerita. Sering memandang langit di malam hari sekadar untuk bertasbih, mengagumi benda yang bertebaran di langit, rembulan dan bintang-bintang-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Papajar dan Tradisi Menjelang Ramadan di Cianjur

9 Mei 2019   07:02 Diperbarui: 9 Mei 2019   08:10 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tradisi ini bukan untuk meminta sesuatu kepada orang yang sudah meninggal, tetapi sebagai sikap bahwa kita sebagai ummat yang masih hidup harus selalu sadar dan ingat bahwa suatu saat kia juga akan berbaring di sana. Dikubur dalam liang lahat yang sempit. Diharapkan kita selalu berbuat kebaikan selama masih hidup. Sehebat, sekuat, dan sekaya apapun seorang manusia pasti akan terbujur kaku di dalam ruang sempit dalam tanah merah. Kita bukan berdoa pada kuburan tapi tetap meminta berdoa kepada Allah SWT untuk selalu diberi kekuatan lahir dan batin serta dijauhkan dari segala hal ayng menjerumuskan ke jalan yang tidak diridai-Nya..

Karena sudah menjadi tradisi, maka kegiatan ziarah kubur ini mengundang beberapa warga setempat di sekitar pemakaman dengan menyediakan air di dalam botol bekas air mineral dan bermacam bunga. Tentu saja hal ini mendatangkan penghasilan lumayan bagi yang memanfaatkan momen tersebut menjelang bulan Ramadan.

3.Munggahan

Selain papajar, ada juga istilah munggahan. Kalau dari istilah bahasa munggahan sendiri berasal dari kata dari unggah (Sunda) yang berarti naik (Wikipedia). Tradisi munggahan bisa dimaksudkan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT untuk membersihkan diri dari hal-hal yang buruk selama setahun sebelumnya sehingga menambah khusyuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Tetapi tradisi munggahan ini ada juga yang melakukannya seperti papajar. Mereka melakukan munggah tersebut ada yang bepergian ke suatu tempat dan hampir sama dengan tradisi papajar yang sudah dipaparkan di atas.

Sebagian masyarakat lainnya, melakukan tradisi munggahan cukup dengan berkumpul bersama keluarga di mana ia berasal. Misalnya seorang anak yang masih lajang (masih sekolah atau kuliah) atau pasangan yang baru menikah dan belum memiliki anak, serta tinggal di perantuan/luar kota. Mereka pulang ke kampung halamannya untuk sekadar berkumpul dengan keluarganya di hari pertama atau awal Ramadan.

Mereka melakukan tarawih, sahur, dan makan bersama di saat berbuka hari pertama Ramadan. Hal ini didukung dengan tradisi libur sekolah yang diterapkan oleh pemerintah dengan adanya libur awal Ramadan. Sehingga tradisi munggahan menjadi hal yang ditunggu-tunggun untuk sebagian besar masyarakat Sunda khususnya.

Selain tradisi papajar, jarah/ziarah, dan munggahan, dalam menyambut bulan Ramadan ini ada juga bermacam makanan khas yang menambah keseruan dan semarak bulan suci. Di samping kolak yang sudah menjadi ciri khas menu di bulan Ramadan di daerah mana pun, ada makanan lain yang menjadi pelengkap kehadiran bulan seribu bulan ini. Di antaranya karoket dan mi aci,

Karoket sepertinya sudah tidak aneh. Tetapi ada yang berbeda karoket di Cianjur dengan karoket biasanya. Umumnya karoket terbuat kulit lumpia yang berisi sayuran (wortel, kentang, buncis, dll) lalu digulung dan digoreng. Karoret di Cianjur sangat simpel. Kulitnya tidak terlalu tebal dan isiannya pun satu macam saja, yaitu mi bihun. Bentuk dan cara membuatnya sama. Kulit lumpia digulung, lalu diberi isian mi bihun yang sudah masak dan diberi bumbu sebelumnya, kemudian digulung lalu digoreng.

Sedangkan mi aci, bahan-bahannya bisa ditemui di hari-hari biasa. Tetapi di bulan Ramadan mi aci ini biasanya dikonsumsi dengan kue simping. Meski tidak semua melakukannya. Tetapi kalau mi aci sudah hampir dipastikan setiap rumah memasak mi aci tersebut. Karena selain bahannya sedikit (mi aci mentah + sayuran kol). Begitu pun dengan cara memasaknya, sangat mudah. Pelengkap karoket dan mi aci biasanya disajikan dengan sambal kacang yang agak encer dengan ditambah sedikit cuka asam untuk menambah rasa segar pada makanan.

Sebuat tradisi biasanya berhubungan dengan adat dan budaya di sebuah daerah. Seperti yang dipaparkan di atas. Tetapi mengisi bulan Ramadan seyogyanya nilai ibadahlah yang paling utama. Ramadan adalah bulan suci yang penuh dengan berkah dan maghfirah. Semoga  kita temasuk uammat-Nya yang mendapat ampunan tersebut. Selamat berpuasa di hari keempat. []

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun