Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah istirahat yang di atas normal secara terus menerus. Artinya untuk mendiagnosis hipertensi diperlukan beberapa pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan pada hari yang berbeda (3x pemeriksaan). Kecuali saat diperiksa tekanan darahnya sangat tinggi (sistol > 160 atau diastol > 100).Â
Sistol artinya tekanan darah tertinggi pada saat denyut jantung masih terdengar dengan stetoskop, sedangkan diastol artinya tekanan darah terendah saat bunyi jantung masih terdengar.
- Primer atau esensial. Ini penyebabnya ada di jantung itu sendiri. Biasanya di atasi dengan menggunakan obat - obatan.
- Sekunder. Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh sebab lain di luar jantung. Misalnya:
- stress dan suasana psikologi lain,
- ketidaknormalan di dalam darah (kolestrol yang tinggi, asam urat tinggi, gula darah tinggi, dll)
- kelainan pada ginjal
- kelainan pada paru - paru
- kelainan pada cairan dan elektrolit
- kelainan hormonal dan syaraf
Secara umum hipertensi sekunder disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, hidup stres (stressful), kurang istirahat, kebiasaan makan yang tidak baik, kurang aktivitas fisik dll.
Oleh karena itu, selain memutuskan menggunakan obat, hal yang tidak boleh dilupakan adalah merubah gaya hidup:
- tidak merokok
- mengurangi NaCl / garam dapur
- menyeimbangkan intake nutrisi dengan aktivitas fisik sehingga memiliki komposisi tubuh yang normal. Jika saat ditemukan hipertensi ada over weight / obesitas, upaya untuk menormalkan berat badan/komposisi tubuh bisa jadi dapat menormalkan tekanan darah.
Aktivitas fisik dan olahraga berdasarkan bukti ilmiah efektif menurunkan tekanan darah sampai 10 point (mmHg).Â
Oleh karena itu, pada hipertensi ringan hingga sedang, dengan perbaikan gaya hidup peningkatan tekanan darah dapat diatasi tanpa menggunakan obat. Efek perubahan gaya hidup terhadap tekanan darah dapat dilihat pada table berikut.
Hasil pengukuran tekanan darah harus dicatat untuk dibawa saat konsultasi dengan dokter. Pengukuran tekanan darah pagi hari juga dibarengi pengukuran nadi (jika menggunakan tensi meter digital biasanya sudah sekalian diukur), perubahan frekuensi nadi yang signifikan dapat menunjukkan kondisi kesehatan tubuh.
Setiap akan melakukan olahraga, pertama kali yang harus dilakukan adalah menghitung nadi istirahat. Jika nadi istirahat lebih dari 100 x/menit maka latihan harus ditunda.