Mohon tunggu...
Zaini K. Saragih
Zaini K. Saragih Mohon Tunggu... Dokter - dr. Zaini K. Saragih Sp.KO

Dokter spesialis olahraga, praktek di beberapa rumah sakit di Jakarta. Mantan dokter timnas dan komite medis PSSI. Saat ini sebagai chairman Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dan Indonesia representative board SEARADO (South East Asian Ragional Anti Doping Organization)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama FEATURED

Ubah Gaya Hidup untuk Atasi Tekanan Darah Tinggi

26 November 2017   08:14 Diperbarui: 7 November 2021   06:27 5967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah istirahat yang di atas normal secara terus menerus. Artinya untuk mendiagnosis hipertensi diperlukan beberapa pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan pada hari yang berbeda (3x pemeriksaan). Kecuali saat diperiksa tekanan darahnya sangat tinggi (sistol > 160 atau diastol > 100). 

Sistol artinya tekanan darah tertinggi pada saat denyut jantung masih terdengar dengan stetoskop, sedangkan diastol artinya tekanan darah terendah saat bunyi jantung masih terdengar.

Sumber: www.bloodpressure-monitoring.com
Sumber: www.bloodpressure-monitoring.com
Tekanan darah yang tinggi tidak memerlukan tindakan emergency, kecuali tekanan darah melebihi 180mmHg harus di rawat di RS. Jika masih dibawah 180 mmHg dan tidak ada komplikasi yang berbahaya, pengobatan dilakukan secara konservatif.
Sumber: http://www.heart.org (American Heart Association)
Sumber: http://www.heart.org (American Heart Association)
Tekanan darah menjadi tinggi dapat disebabkan berbagai faktor, tetapi dikelompokkan dalam 2 kelompok besar:
  • Primer atau esensial. Ini penyebabnya ada di jantung itu sendiri. Biasanya di atasi dengan menggunakan obat - obatan.
  • Sekunder. Tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh sebab lain di luar jantung. Misalnya:
    • stress dan suasana psikologi lain,
    • ketidaknormalan di dalam darah (kolestrol yang tinggi, asam urat tinggi, gula darah tinggi, dll)
    • kelainan pada ginjal
    • kelainan pada paru - paru
    • kelainan pada cairan dan elektrolit
    • kelainan hormonal dan syaraf

Secara umum hipertensi sekunder disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, hidup stres (stressful), kurang istirahat, kebiasaan makan yang tidak baik, kurang aktivitas fisik dll.

Sumber: http://www.heart.org (American Heart Association)
Sumber: http://www.heart.org (American Heart Association)
Rekomendasi AHA (American Health Association) menyebutkan bahwa terapai nonfarmasi (perubahan gaya hidup) menjadi salah satu bagian pengobatan hipertensi (pada semua stadium hipertensi). 

Oleh karena itu, selain memutuskan menggunakan obat, hal yang tidak boleh dilupakan adalah merubah gaya hidup:

  • tidak merokok
  • mengurangi NaCl / garam dapur
  • menyeimbangkan intake nutrisi dengan aktivitas fisik sehingga memiliki komposisi tubuh yang normal. Jika saat ditemukan hipertensi ada over weight / obesitas, upaya untuk menormalkan berat badan/komposisi tubuh bisa jadi dapat menormalkan tekanan darah.

Aktivitas fisik dan olahraga berdasarkan bukti ilmiah efektif menurunkan tekanan darah sampai 10 point (mmHg). 

Oleh karena itu, pada hipertensi ringan hingga sedang, dengan perbaikan gaya hidup peningkatan tekanan darah dapat diatasi tanpa menggunakan obat. Efek perubahan gaya hidup terhadap tekanan darah dapat dilihat pada table berikut.

dok.pribadi
dok.pribadi
Olahraga yang di anjurkan untuk penderita hipertensi:

dok.pribadi
dok.pribadi
Yang harus dipahami dan disadari penderita hipertensi adalah setelah diagnosis hipertensi ditetapkan, tekanan darah harus rutin dipantau, paling baik memiliki alat ukur tekanan darah sendiri dan melakukan pengukuran rutin setiap pagi saat bangun tidur dan/atau malam sebelum tidur.

Hasil pengukuran tekanan darah harus dicatat untuk dibawa saat konsultasi dengan dokter. Pengukuran tekanan darah pagi hari juga dibarengi pengukuran nadi (jika menggunakan tensi meter digital biasanya sudah sekalian diukur), perubahan frekuensi nadi yang signifikan dapat menunjukkan kondisi kesehatan tubuh.

Setiap akan melakukan olahraga, pertama kali yang harus dilakukan adalah menghitung nadi istirahat. Jika nadi istirahat lebih dari 100 x/menit maka latihan harus ditunda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun