Heat stroke adalah stroke yang disebabkan oleh panas/suhu/heat.
Stroke jenis ini dapat timbul pada kondisi:
- Berada pada lingkungan yang sangat panas.
- Suhu tubuh terlalu tinggi karena penyakit atau karena berolahraga.
- Kombinasi keduanya.
Peningkatan suhu tubuh karena berolahraga tidak dapat dicegah, tetapi prosesnya dapat diringankan dengan cara mengalirkan panas tersebut dengan cepat melalui:
- Konduksi: menggunakan pakaian yang menghantarkan panas,
- Konveksi: berkeringat atau mengguyur badan dengan air,
- Radiasi: berolahraga di dalam ruangan yang sejuk /tidak panas.
Jadi sebenarnya tidak ada hubungan langsung antara dehidrasi dan heat stroke akibat berolahraga. Walaupun bisa jadi kedua kondisi ini timbul pada waktu yang bersamaan. Artinya walaupun kita minum cukup (tidak mengalami dehidrasi), bahaya heat stroke tetap ada.
Sebelum terjadi heat stroke sebenarnya tubuh kita sudah memberikan sinyal - sinyal seperti:
- pusing,
- mata berkunang kunang,
- konsenterasi menurun,
- kulit menjadi pucat dan dingin,
- mual,
- kram otot,
- timbul disorientasi, saat race mungkin larinya mulai miring dan keluar dari lintasan.
Kondisi ini dinamakan Heat Exhaustion.
Dengan kondisi ini jika suhu dalam badan tidak berhasil diturunkan, (atau suhu bertambah tinggi), Â maka dalam beberapa saat kemudian akan timbul Heat Stroke. Yang bersangkutan akan jatuh dan kehilangan kesadaran.
Jika sudah terjadi Heat Stroke, Â kita tidak dapat meramalkan dampak bagi tubuh sesudah serangannya hilang. Dampaknya dapat minimal (tidak terlihat) atau maksimal (defisit neurologis atau kematian).
Dalam dua keadaan tersebut (heat exhaustion atau heat stroke), tindakan awal yang harus segera dilakukan adalah menurunkan suhu tubuh. Yang bagi orang awam mungkin terlihat aneh, karena orang menggigil seperti kedinginan tapi penangannya malah di bekap es. Jangan menyelimuti atau memberikan minuman hangat. Jika terjadi kondisi seperti ini segera hubungi tim medis dan biarkan mereka bekerja.
Semoga bermanfaat.
dr. ZN - Sports Med.