Mohon tunggu...
Dr Yunie
Dr Yunie Mohon Tunggu... Dosen - dosen sangga buana

dosen sangga buana

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kabut di Negeri Tercinta

20 Oktober 2021   18:00 Diperbarui: 20 Oktober 2021   18:01 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KABUT  DI  NEGERI  TERCINTA

Tak kala ku buka lembaran buku harian yang telah usang

Terpapar jelas goresan demi goresan pena

kisah yang telah dilalui di sepanjang jalan

Kisah manis antara diriku, kau  dan kalian 

Tawa canda dan bahagia tergambarkan semua

Tapi kini kau,aku dan kalian semua tidak lagi temukan itu'

jauh disana  riang canda tawa bersama tapi kini kau,aku dan kalian semua

tidak lagi temukan itu'

ketika kau pergi bersamanya, virus yang melanda bumi tercinta

Ketika itupun aku, kau dan kalian hanya menjadi penonton saja

 

Tanpa terasa tetes air mata bagai deras air hujan yang turun

Sampai detik ini, ketika kau baca goresan pena ini

Hati ini masih merindukan saat riang bersamanya

Diriku, kau  dan kalian  telah menjadi  orang dengan harap cemas

Tapi rasa rindu riang kebersaan itu  masih tergambarkan  

 Kapan kah  corona ini berakhir ? ...

 Kini hatiku, kau dan kalian  masih menyimpan sejuta asa

 Dah harap cemas yang membara

 Kapan kan corona ini berakhir ? ...

 Kapan Tuhan Negeri Tercinta terbebas dari kabut hitam

Masih kah lama,..?  karena kabut hitam itu mengitari  negeri tercinta

Kini... aku, kau dan kalian  semua

Sudah tidak  lagi bersama

Dan negeri ini pun terpakasa  tidak merindukan lagi semua kenangan riang bersama kita

Jauh semakin jauh

Tapi hati ini selalu merindukan  dirinya  dan tawa canda  riang bersama

Corona  tidak merindukan kenangan manis itu

Tidak merindukan kisah-kisah kebersamaan kita lagi

Tapi kedekatan diri ini dengan sang kholik

Akan  menjawab akhir perjalanan nan panjang.

  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun