Kebiasaan PMO (Porn, Masturbation, Orgasm) adalah perilaku yang semakin banyak dibahas di era digital karena dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental. Meskipun sering dianggap sebagai aktivitas pribadi yang normal, jika dilakukan secara berlebihan, kebiasaan ini dapat membawa sejumlah risiko yang serius. Berikut penjelasannya:
1. Dampak pada Otak: Kecanduan Dopamin
PMO memicu pelepasan dopamin, neurotransmitter yang berhubungan dengan rasa senang. Saat seseorang terus-menerus mengakses konten seksual dan melakukan PMO, otak mulai kehilangan sensitivitas terhadap dopamin. Hal ini membuat seseorang membutuhkan lebih banyak rangsangan untuk merasakan kepuasan yang sama, menciptakan siklus kecanduan yang sulit diputus.
2. Pengaruh terhadap Konsentrasi dan Motivasi
Pelepasan dopamin secara berlebihan dapat mengurangi fokus dan motivasi seseorang untuk aktivitas lain. Otak menjadi terlalu fokus pada kebutuhan instan dari PMO, sehingga tugas-tugas penting sering diabaikan.
3. Risiko Gangguan Psikologis
PMO berlebihan dikaitkan dengan meningkatnya risiko kecemasan, depresi, dan rasa malu. Orang yang terjebak dalam kebiasaan ini sering merasa bersalah atau menyesal setelah melakukannya, yang dapat merusak rasa percaya diri mereka.
4. Gangguan Kesehatan Fisik
PMO berlebihan dapat menyebabkan kelelahan fisik, gangguan tidur, dan dalam beberapa kasus, menurunkan kadar energi. Selain itu, penggunaan konten seksual yang berlebihan dapat menyebabkan disfungsi seksual, seperti kesulitan mencapai ereksi atau orgasme dalam hubungan nyata.
5. Mengabaikan Kebutuhan Dasar
Ketika seseorang terlalu sering terlibat dalam PMO, kebutuhan dasar seperti makan atau tidur sering kali terabaikan. Hal ini dapat memengaruhi nutrisi tubuh dan fungsi organ lainnya.