Siklus menstruasi adalah serangkaian perubahan biologis yang terjadi secara teratur pada tubuh wanita. Siklus ini bertujuan untuk mempersiapkan tubuh untuk kehamilan. Siklus menstruasi umumnya berlangsung selama 28 hari, tetapi dapat bervariasi dari 21 hingga 35 hari pada wanita yang sehat. Berikut adalah tahapan utama siklus menstruasi, dijelaskan secara edukatif:
1. Fase Menstruasi (Hari 1-5)
Tahap awal siklus ditandai dengan menstruasi, yaitu pelepasan lapisan dinding rahim (endometrium) yang menebal. Hal ini terjadi jika tidak ada sel telur yang dibuahi oleh sperma. Kadar hormon estrogen dan progesteron berada pada titik terendahnya selama fase ini.
2. Fase Folikular (Hari 1-13)
Fase ini dimulai bersamaan dengan menstruasi dan berlangsung hingga ovulasi.
- Hormon FSH (Follicle-Stimulating Hormone) dari kelenjar pituitari memicu perkembangan beberapa folikel di ovarium, namun hanya satu yang akan matang menjadi ovum.
- Hormon estrogen yang dihasilkan folikel yang berkembang membantu menebalkan dinding rahim sebagai persiapan untuk implantasi sel telur yang dibuahi.
3. Ovulasi (Hari 14)
Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur matang dari ovarium ke tuba fallopi.
- Hormon LH (Luteinizing Hormone) meningkat secara drastis, memicu pelepasan ovum.
- Setelah dilepaskan, ovum memiliki waktu sekitar 12-24 jam untuk dibuahi oleh sperma.
4. Fase Luteal (Hari 15-28)
Setelah ovulasi, folikel yang pecah berubah menjadi corpus luteum, yang memproduksi hormon progesteron.
- Progesteron membantu mempertahankan ketebalan dinding rahim untuk mendukung implantasi jika terjadi pembuahan.
- Jika tidak ada sperma yang membuahi sel telur, corpus luteum akan mengecil, kadar hormon estrogen dan progesteron menurun, dan siklus kembali ke fase menstruasi.
Apa yang Terjadi Jika Tidak Ada Pembuahan?