Mohon tunggu...
Dr Xie Healthy Life
Dr Xie Healthy Life Mohon Tunggu... Artikel Seputar Kesehatan

DR XIE, SOLUSI NYERI SENDI web : drxieofficial.com goldenberkatabadi.com landing.drxieofficial.com ShopeeMall : @drxieofficial

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cara Mengetahui Saraf Kejepit dan Pengobatannya

31 Juli 2024   14:52 Diperbarui: 31 Juli 2024   14:56 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.sariasih.com/

Hallo Buddies..

Pernah gak sih kalian ngerasa sakit pinggang ketika membungkukan badan? bahkan sakit itu berulang secara terus-menerus.

Memang, rasa nyeri pinggang dapat hilang sendiri secara mandiri, namun apabila didiamkan terus-menerus tanpa pengobatan dan terapi yang rutin akan berdampak pada saraf kejepit lhoo buddies.

di artikel kali ini, Mimin akan berbagi informasi tentang cara mengetahui saraf kejepit dan pengobatannya. Simak artikel ini ya !

Mengenal Saraf Kejepit

Saraf kejepit terjadi ketika ada tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan sekitarnya, seperti tulang, otot, atau tendon, yang menyebabkan rasa sakit, kesemutan, atau kelemahan pada area yang terkena.

Saraf kejepit seringkali disebabkan oleh postur tubuh yang buruk, cedera fisik, atau aktivitas berlebihan yang menekan saraf, sehingga penting untuk mengetahui cara mengurangi risikonya 

Saraf kejepit dapat mempengaruhi kualitas hidup Anda secara signifikan, oleh karena itu penting untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasi kondisi ini dengan tepat. 

Siapa Saja yang Berisiko Terkena Saraf Terjepit?

Saraf kejepit dapat terjadi pada siapa saja, namun ada beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi. Berikut beberapa kelompok yang berisiko terkena saraf kejepit:

  1. Orang dengan Pekerjaan Fisik Berat:

    • Mereka yang bekerja dengan mengangkat beban berat, melakukan gerakan berulang, atau mengadopsi postur tubuh yang tidak ergonomis, seperti pekerja konstruksi, buruh pabrik, dan petani.
  2. Pekerja Kantoran:

    • Orang yang duduk dalam waktu lama dengan postur yang buruk, menggunakan komputer dengan posisi yang tidak tepat, atau sering mengetik, seperti pekerja kantoran dan penulis.
  3. Atlet dan Olahragawan:

    • Atlet yang sering melakukan aktivitas fisik intens dan gerakan berulang, seperti pemain tenis, angkat besi, atau pelari, yang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada saraf.

  4. Orang dengan Kondisi Medis Tertentu:

    • Mereka yang menderita kondisi medis seperti artritis, diabetes, atau obesitas, yang dapat meningkatkan risiko saraf kejepit karena peradangan, tekanan saraf, atau penumpukan lemak yang berlebihan.

  5. Individu dengan Riwayat Cedera:

    • Orang yang pernah mengalami cedera fisik, seperti kecelakaan mobil atau cedera olahraga, yang dapat menyebabkan kerusakan atau tekanan pada saraf.

  6. Lansia:

    • Usia yang lebih tua cenderung meningkatkan risiko karena penuaan alami yang menyebabkan degenerasi tulang dan jaringan ikat, seperti cakram tulang belakang yang menipis atau aus.

  7. Wanita Hamil:

    • Wanita hamil berisiko mengalami saraf kejepit karena perubahan postur tubuh dan peningkatan berat badan yang memberikan tekanan ekstra pada saraf, terutama di daerah pinggang dan kaki.

  8. Orang dengan Kebiasaan Hidup Tidak Sehat:

    • Gaya hidup yang tidak aktif, kurangnya olahraga, dan kebiasaan buruk seperti merokok dapat meningkatkan risiko saraf kejepit karena sirkulasi darah yang buruk dan otot yang lemah.

Mengenali kelompok-kelompok yang berisiko ini membantu dalam mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi kemungkinan terkena saraf kejepit. 

lalu, bagaimana cara pencegahan saraf kejepit?

Cara Mencegah Saraf Kejepit

Mencegah saraf kejepit memerlukan kombinasi kebiasaan baik dalam aktivitas sehari-hari, postur tubuh yang tepat, dan menjaga kesehatan fisik secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa cara yang efektif untuk mencegah saraf kejepit:

  1. Menjaga Postur Tubuh yang Baik:

    • Duduk dan berdiri dengan postur tubuh yang benar. Pastikan punggung tetap lurus dan bahu tidak membungkuk.
    • Gunakan kursi ergonomis yang mendukung punggung bawah saat duduk lama.
  2. Rutin Berolahraga:

    • Lakukan olahraga secara teratur untuk memperkuat otot-otot inti, punggung, dan leher. Latihan kekuatan dan fleksibilitas dapat membantu menjaga kesehatan tulang belakang dan saraf.
    • Aktivitas seperti yoga atau pilates sangat baik untuk meningkatkan fleksibilitas dan postur tubuh.
  3. Mengatur Posisi Saat Tidur:

    • Tidur dengan posisi yang mendukung tulang belakang, seperti tidur miring dengan bantal di antara lutut atau tidur telentang dengan bantal di bawah lutut.
    • Gunakan kasur dan bantal yang mendukung postur tubuh dengan baik.
  4. Menghindari Gerakan Berulang:

    • Beristirahatlah secara teratur jika pekerjaan atau aktivitas Anda melibatkan gerakan berulang yang dapat menekan saraf.
    • Ganti posisi atau aktivitas setiap 30-60 menit untuk menghindari tekanan berlebihan pada saraf tertentu.
  5. Mengangkat Beban dengan Benar:

    • Gunakan teknik yang benar saat mengangkat beban, yaitu dengan menekuk lutut dan menjaga punggung tetap lurus. Jangan mengangkat beban terlalu berat sendirian.
  6. Menjaga Berat Badan Ideal:

    • Pertahankan berat badan yang sehat untuk mengurangi tekanan berlebihan pada tulang belakang dan sendi.
    • Pola makan yang seimbang dan olahraga teratur adalah kunci untuk menjaga berat badan ideal.
  7. Mengelola Stres:

    • Stres dapat menyebabkan otot tegang yang dapat memicu saraf kejepit. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau olahraga untuk mengelola stres.
  8. Menggunakan Alat Bantu Ergonomis:

    • Gunakan alat bantu ergonomis seperti keyboard dan mouse yang dirancang untuk mengurangi tekanan pada pergelangan tangan.
    • Pastikan monitor komputer berada pada ketinggian mata untuk menghindari ketegangan leher.
  9. Meningkatkan Fleksibilitas:

    • Lakukan peregangan rutin untuk menjaga fleksibilitas otot dan mencegah ketegangan otot yang dapat menyebabkan saraf kejepit.
  10. Menghindari Duduk Terlalu Lama:

    • Jika pekerjaan Anda mengharuskan duduk lama, pastikan untuk berdiri dan bergerak setiap satu jam sekali untuk mencegah tekanan pada saraf.

Yuk sama-sama kita jaga kesehatan.

Salam,

Dr.Xie Healthy Life

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun