Mohon tunggu...
Parman
Parman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lengserkan Akom, Upaya Kebiri Potensi Makar?

29 November 2016   14:53 Diperbarui: 29 November 2016   15:18 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah takut sejarah bisa berulang. Terlebih salah satu penggeraknya berada di tampuk pimpinan wakil rakyat, yang mampu melancarkan gerakan pemakzulan terhadap pemerintahan yang sah. Sebuah ketakutan yang berlebihan, mengingat koalisi pemerintah merupakan jumlah dominan di Senayan.

Atas rencana penggantian dirinya, Akom sempat melawan. Ia segera menemui Megawati untuk mencari dukungan, namun tidak mendapat restu. Tak lebih dari seminggu, usaha perlawanan itupun kandas. Akom akhirnya legowo menyerahkan kursi ketua dewan kepada ketum partainya.

"Saya ingin tegaskan bahwa saya orang yang taat kepada peraturan. Termasuk peraturan organisasi di mana saya bernaung di Partai Golkar. Sekali lagi saya tegaskan saya menghormati dan akan menjalankan peraturan yang berlaku, baik dalam internal partai saya atau peraturan di negara saya," kata Akom pada 28 November 2016.

Pemerintah akhirnya bisa sedikit bernafas lega. Para pemangku kekuasaan yang hari-harinya dipenuhi kegundahan karena khawatir kehilangan jabatan, sudah bisa tidur dengan tenang. Semua potensi penggerak makar yang mereka takuti, sudah dikebiri sebelum muncul menjadi ancaman serius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun