Mohon tunggu...
dr vera
dr vera Mohon Tunggu... -

pemerhati masalah kecukupan gizi pada anak dan balita. Tinggal di Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Penting: Mengatasi Anak Susah Makan

2 April 2013   19:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:50 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah anak susah makan sudah hal yang lazim ditemukan dewasa ini. Pastinya setiap orang tua akan bingung jika si kecil rewel dan susah makan. Berikut adalah cara mudah mengatasi anak susah makan.

Hal terpenting yang harus saya ingatkan di awal adalah jangan memarahi dan memaksa si kecil untuk makan, karena hal ini malah akan menyebabkan trauma dan masalah lain yaitu “mogok makan”.

Bunda harus pintar-pintar menyiasati masalah anak susah makan ini karena pemikiran si kecil berbeda dengan orang dewasa.

Bagaimana ya caranya untuk menyiasati permasalahan anak susah makan tersebut?

1. Masakkan si kecil makanan yang enak, tidak perlu dengan bahan yang mahal. Bunda dapat mengolah tempe, telur, tahu, sayur bayam, dll menjadi makanan yang enak dan penuh dengan nutrisi yang berguna bagi perkembangan tubuh dan otak si kecil.

Sebagai contoh, dengan menggunakan bahan telur, Bunda dapat mengkreasai berbagai masakan, telur bisa dimasak orak-arik dengan menambahkan parutan wortel, bisa juga dikukus dengan menambahkan sedikit daging yang sudah dicacah halus di dalamnya dan ditambah irisan jamur sehingga menjadi seperti makanan Jepang “cawan mushi”. Bisa juga daging ditumis dengan sayuran.

Gali terus kreasi Bunda sehingga si kecil tidak merasa bosan dengan makanan yang disajikan meskipun bahan yang dipakai sama.

2. Penyajiaan masakan juga perlu Bunda perhatikan, sehingga si kecil tertarik untuk mencobanya. Misalnya, potong sayuran atau daging nugget dengan bentuk yang lucu, seperti bentuk binatang, huruf, angka dll sehingga secara tidak langsung si kecil juga dapat belajar mengenal bentuk dan huruf. Belajar sambil makan bisa menjadi hal yang menyenangkan loh untuk anak!

3.Berikan contoh kepada si kecil. Anak biasanya akan belajar dan meniru cara dari orang dewasa. Jadi berikan contoh konsumsi makanan yang sama dengan dengan makanan yang dikonsumsi oleh si kecil dengan lahap sehingga tanpa dipaksa si kecil akan meniru hal tersebut.

4. Kurangi kebiasaan jajan makanan yang manis atau kudapan berbentuk snack diantara jam makan, tetapi tanamkan kebiasaan mengkonsumsi camilan yang sehat seperti buah yang mempunyai banyak vitamin dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh si kecil. Boleh juga memberikan camilan pada si kecil setelah menikmati makanan utama asal memberikannya pada jam tertentu yang tidak mengganggu pola makan si kecil.

5.Jika Bunda ingin mengajak si kecil makan di restoran, pilihlah tempat makan yang menyajikan makanan yang sehat bagi si kecil. Jangan membiasakan si kecil mengkonsumsi makanan cepat saji jika si kecil sulit makan, karena makanan cepat saji banyak mengandung lemak yang tidak baik bagi tubuh si kecil.

Salah satu suplemen alami lengkap berbahan alami

6.Berikan juga suplemen alami khusus untuk anak yang mempunyai nutrisi lengkap, meningkatkan imunitas (kekebalan tubuh), mencerdaskan otak dan sekaligus merangsang nafsu makan si kecil. Perlu dicamkan bahwa anak yang sehat tidak harus berarti gemuk melainkan si kecil sudah terpenuhi gizi dan nutrisinya agar tetap sehat, cerdas dan bertumbuh.

Bunda dapat mencoba cara-cara di atas agar si kecil dapat makan tanpa harus dimarahi dan dipaksa, lakukan hal tersebut secara perlahan-lahan niscaya si kecil akan terbentuk pola makan yang benar.

Semoga berhasil :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun