The backstage of the multiverse.
 Ia seperti memasuki setiap imajinasi pembaca sewaktu menalarkan tulisannya. Pendek namun jelas mendeskripsikan alur.Â
Alur yang liar tak terduga. kita dibuat untuk terus salah dalam menebak, membuat kita untuk terus kagum dalam ide cerita yang benar-benar lain daripada yang lain.
Dark Matter juga disisipi dengan humor yang menurut saya jenius sehingga tidak membosankan sampai halaman terakhir. Mudah-mudahan novel ini juga diangkat ke dalam layar kaca seperti novel Crouch sebelumnya, Trilogi Wayward Pines dan diangkat menjadi serial TV dengan judul yang sama, juga alur jahat yang sama menggenaskan dan diproduksi oleh studio Fox. Dark Matter juga diisukan sedang dilirik oleh Sony Pictures. hmm...jadi ga sabaran pengen nonton deh.
Novel ini membuat kita menyadari bahwa setiap keputusan yang kita buat setiap detik bisa memiliki konsekuensi terhadap kenyataan kita ke depan.
Keputusan untuk tidak membuang sampah tidak pada tempatnya benar-benar menciptakan dunia sama sekali berbeda ke depannya,
atau keputusan untuk tidak bolos pelajaran bahasa inggris sewaktu sekolah dulu bakal menciptakan realita yang berbeda dengan kenyataan sekarang.hehe.
atau juga keputusan untuk memberi salam kepada tetangga akan benar-benar menciptakan realita yang sungguh lebih baik.
Apapun itu pesan yang nantinya merema pada anda, pesan yang saya temukan adalah tentang bagaimana kita harus menghargai sesuatu yang paling berharga di dunia, yakni WAKTU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H