Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Online Marketer -

I’m real and I hope some of my followers are too:D

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Time Travelling, Mungkinkah?

28 April 2017   20:15 Diperbarui: 24 Mei 2017   11:55 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu adalah

Terlalu Lambat bagi mereka yang Menunggu,

Terlalu cepat bagi mereka yang Takut,

Terlalu Panjang bagi mereka yang berdukacita,

Terlalu Pendek bagi mereka yang bersukacita;

Tapi bagi mereka yang mencintai,Waktu bukan semua itu

(Puisi oleh Henry Van Dyke)

Kita diberitahu bahwa waktu itu tidak terlukiskan dan  penuh teka-teki , tapi itu tidak banyak membantu pencarian manusia untuk mencari sifat yang sebenarnya dari waktu. Hampir dua setengah ribu tahun yang lalu, Aristotelesberpendapat bahwa, "waktu adalah hal yang paling tidak diketahui dari semua hal yang tidak diketahui", dan mungkin tidak banyak yang berubah sejak saat itu.

Waktu merupakan ramuan yang sangat penting dan penting dari kehidupan sehari-hari dan segala cara berpikir akademis (salah satu besaran pendukung alam semesta selain panjang, lebar, berat, dll).
 Sekilas, nampak jelas Waktu adalah: deringan jam, putaran halaman kalender. Tapi sebenarnya ini hanyalah manifestasi fisik yang bersifat insidentil dari konsep dasarnya , waktu bahkan diteliti saat ini sebagai sebuah materi yang terbentuk dari sebuah partikel dasar.(Baca tulisan saya sebelumnya untuk memahami apa itu partikel dasar). CERN (sebuah organisasi eropa untuk riset nuklir) menciptakan sebuah alat yang disebut Partikel Akselerator atau LDH (Large Hadron Collider) untuk memahami partikel dasar pembentuk semesta termasuk partikel pembentuk gravitasi, cahaya, dan WAKTU. Namun sebelum bisa membuat sebuah teori universal mengenainya (waktu), manusia sudah berpikir radikal untuk menjelajahinya (time travelling). Lalu muncul pertanyaan (yang karenanya anda membaca tulisan ini), bisakah manusia melakukan time travelling? Semoga tulisan singkat berikut bisa sedikit memuaskan anda setelah basa-basi di atas.

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut mari kita bawa pikiran kita menjelajahi waktu ke jaman di mana para jenius memulai penelitian mengenai waktu.

Perjalanan kita dimulai dari sebuah kecelakaan yang menimpa kepala seorang pemikir terkenal Isaac Newton  pada abad ke enam belas, ide apel jatuh ini kemudian menjadi awal popularitas dari sebuah gaya(fora) yaitu gravitasi. Newton menyadari bahwa gaya gravitasi inilah yang menyebabkan apel jatuh.  Newton juga mengeluarkan terori bahwa waktu bergerak tetap dan bersifat absolut serta  tidak terpengaruh oleh faktor eksternal seperti pergerakan (kecepatan) atau gravitasi. Inti dari teori Newton adalah bahwa waktu tidak melambat ataupun mengalami percepatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun