Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Online Marketer -

I’m real and I hope some of my followers are too:D

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semesta Mendukung saat Ada Aksi dan Fisika Kuantum

23 April 2017   16:57 Diperbarui: 5 Mei 2017   03:49 3166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Baru-baru ini saya membaca sebuah tulisan inspiratif dari kompasianer elina kharisma dengan judul 'Meski Awalnya Sendiri, Semesta Mendukung Saat Ada Aksi'

Tulisan ini sederhana namun merema dengan baik ke dalam pikiran saya. Saya termasuk seorang yang takut dalam beraksi (mungkin itu sebabnya saya merasa tertegur dengan tulisan mbak Elina) namun cukup berani dalam imajinasi(tapi tidak kreatif) , sampai-sampai saya terbawa dalam renungan yang bermula dengan pertanyaan:

Bagaimana mekanisme 'semesta mendukung saat ada aksi'? 

tapi sebelum menjawabnya saya kembali dipertanyakan:

Terbuat dari apa alam semesta kita?

Para ilmuan di dunia telah mempelajari pertanyaan terakhir di atas semenjak ratusan tahun yang lalu hingga detik ini. Mereka berusaha mencari partikel dasar (partikel terkecil/partikel yang tidak bisadipecah lagi) pembentuk semesta untuk mengerti bagaimana semesta bekerja. Mereka menamai ilmu yang dipelajarinya sebagai ilmu fisika quantum. Dan saya adalah salah satu pengagum ilmu ini.

Ilmu yang telah memberikan sumbangsih besar kepada dunia kita sepertiditemukannya cd-player, televisi, komputer, hingga serat fiber optik yang saya gunakan untuk memposting tulisan ini. Berikut temuan para ilmuan ini secaragaris besar terkait pertanyaan di atas:

 

Alam semesta kita terbuat dari berbagai macam materi mulaidari yang terlihat sampai yang tidak terlihat: air, mobil, apel, gunung, pohon,udara, anda, saya, bumi, bintang, matahari, ..., dll

Semua materi ini hanya terdiri dari beberapa jenis atomsaja: Nitrogen, Hidrogen, Oksigen,..., dll yang berjumlah ratusan.

Atom pun hanya terdiri dari 3 partikel subatom yaitu proton, neutrondan elektron.

Partikel sub atom kita ini (proton, neutron, elektron) pun dipecah lagimenjadi quark dan lepton

2 partikel inipun dipecah lagi, mereka (para ilmuan) menemukan bahwa quarkdan lepton di bentuk oleh satu partikel dasar saja yangdisebut string

 

Temuan mereka menjelaskan bahwa string bergetar membentuk quark dan lepton-->> keduanya berinteraksi membentuk partikel subatom -->> partikelsubatom berinteraksi membentuk atom --->> dan seterusnya hingga membentukalam semesta termasuk kita manusia. Dengan kata lain alam semesta termasukanda, saya, udara, bumi kita ini pun hanyalah kumpulan string yang bergetar. Tidakada satupun di dunia ini yang tidak terbentuk oleh string! Termasukcahaya yang hanya bisa dilihat, gravitasi yang hanya bisa dirasakan puntersusun dari string yang bergetar.

Muncul sebuah logika yang benar-benar mengejutkan. Niat hasrat, cita-citadan sinonim lainnya merupakan sesuatu yang terbentuk dan disimpan oleh otak.Dan otak merupakan organ manusia yang terbentuk oleh kunpulan string yangbergetar.  Bagaimana kalau mereka (ilmuan) sungguh-sungguh mengatakankalimat bercetak tebal terakhir di atas secara harafiah? bahwa niat dan segalasinonimnya merupakan string yang bergetar? Hey it's logic, right?

Mulai dari sini tulisan saya akan lebih sulit untuk dicerna, saya punmenemukan kesulitan dalam menuliskannya (mungkin karena tidak kreatif sepertiyang sudah saya sampaikan sebelumnya).

Sampai di sini ada satu fakta yang sudah kita setujui bersama (juga seluruhilmuan di atas) bahwa setiap materi yang ada di dunia ini bergetar, sekarangkita gabungkan dengan sedikit teori fisika SMA mengenai energi, gelombang danbenda yang bergetar. 

1. Segala sesuatu yang ada di alam semesta bergetar

2. Segala sesuatu yang bergetar menghasilkan energi (getaran = energi)

3. Gelombang adalah energi yang merambat dengan kata lain getaran bisamerambat dalam bentuk energi.

 

 

Jadi, begini skenario yang keluar dari pikiran saya ketika kita menginginkansesuatu : 

string bergetar pada lingkungan (bisa berbentuk Lamborghini, wanita cantik,pria tampan, hasrat menolong orang lain, cita-cita menjadi pilot, haus, lapar,dsb) menghasilkan energi yang merambat kesegala arah -->> tertangkap olehindera kita -->> indera meneruskan energi ini ke otak melalui sistemsaraf -->> otak mengolahnya hingga mengetahui seberapa besar pengaruhenergi ini agar string pembentuk diri kita tetap bergetar(kita tetap hidup).Hasil olahan otak ini nantinya kita sebut niat, pengetahuan, dan memori.

Dan begini skenario mekanisme 'semesta mendukung ketika ada aksi':.

Karena manusia tercipta sedemikian rupa untuk bertahan hidup selama mungkindi dunia (Antibody, regenerasi sel, kemampuan untuk berpikir merupakan sedikitbukti dari teori ini),

niat berbentuk getaran di otak ini se-segera mungkin di rambatkan keseluruhstring yang ada di tubuh dalam bentuk energi. Niat berbentuk energi inikemudian diresonansi seluruh string di tubuh sehingga string tubuh punya satutugas yaitu bergetar memancarkan energi(niat) kepada seluruh alam semesta.Energi(niat) ini bukan hanya terpancar tapi juga bisa meresonansi seluruh alamsemesta untuk mewujudkan perintah otak untuk bertahan hidup ini. Dan semuanyatergantung seberapa besar energi (niat), semakin besar niat semakin besarresonansi yang bisa dihasilkan ke seluruh alam semesta. Masalahnya kitamanusia, mempunyai banyak sekali jenis hasrat yang di pancarkan ke alamsemesta. dan selalu berganti dan bertambah setiap hari. 

Bayangkan tujuh buah suling yang mempunyai volume yang sama mewakili semuastring yang ada di tubuhmu. Namun masing-masing memiliki nada yang berbeda( do,re, mi, fa, sol, la, si, do+) untuk mewakili setiap niat. Bunyikan ketujuhnyabersamaan, maka akan terdengar nada yang membingungkan. Namun ketika ketujuhnyadifokuskan untuk memainkan satu nada, misalnya nada do, maka bunyi nada do akanterdengar lebih jelas oleh alam semesta. Semakin kita memfokuskan niat kitauntuk pada sesuatu maka semakin besar alam semesta mendengar dan meresponnya.Fokus terhadap niat bisa terbentuk ketika kita mulai mengerjakan niat tersebut. Karena sewaktu mengerjakan niat, kita akan mengadakan kontak langsung denganstring yang menumbuhkan niat ini. Niat Elin Kharisma semakin terfokus ketika memulai pertemuan dengan empat anak pertama pada pertengahan bulan November 2015 ( baca :http://www.kompasiana.com/elina_kharisma/meski-awalnya-sendiri-semesta-mendukung-saat-ada-aksi_58fb2503349373c3784c289f), dan semakin bertumbuh hari demi hari sampai kisah 'cerita mentari' bisa menggema hingga saat ini. Semoga visi dari 'cerita mentari' bisa menggema ke seluruh alam semesta sehingga manusia bisa hidup dengan rasa peduli terhadap sesama.

“Niat menarik alam semesta untuk bekerja mewujudkannya. Niat hanya bisa terfokus ketika kita mulai mengerjakannya. Kerjakan saja niatmu maka seluruh alam semesta akan bekerja mewujudkannya. Saya sudah membuktikannya dengan sebuah eksperimen kecil tentang fakta-fakta fisika kuantum dalam laboratorium pikiranku. Saya akan menuliskan bukti-bukti selanjutnya setelah saya mengerjakan niat-niat yang tertunda sebagai bukti empris” D.Ruwayari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun