Mohon tunggu...
Daniel AgungNugroho
Daniel AgungNugroho Mohon Tunggu... Musisi - Komposer kata

Instruktur drum,keyboard,dan vokal yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Antara Ilmu Pengetahuan dan Media Penjajahan Mental

10 Juni 2019   12:00 Diperbarui: 10 Juni 2019   12:03 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejarah pada hakikatnya diperlukan manusia guna mengetahui segala peristiwa yang terjadi di masa lalu. Sejarah seharusnya menjadi disiplin ilmu yang bebas dari kepentingan sehingga setiap orang bisa belajar berbagai faset makna dari setiap peristiwa entah itu baik maupun buruk. Namun benarkah sejarah yang ada saat ini benar benar bebas dari kepentingan politik? 

Sayangnya sejarah yang ada saat ini malah syarat intervensi kepentingan kaum imperialis barat guna menancapkan supremasi dan hegemoninya di berbagai negara bekas jajahannya. Terdapat sangat banyak Contoh bentuk teori bentukan barat yang sangat bertolak belakang dengan berbagai kenyataan dilapangan. Namun di artikel ini kita  akan melihat beberapa contoh saja.

Contoh pertama,Anggapan yang menyatakan peradaban unggul nusantara yang katanya hanya dimulai sejak kerajaan salakanagara (circa 2M)  sebenarnya mulai dipatahkan setidaknya oleh dua penemuan. Yang pertama adalah temuan professor ann kumar dari Australian National University yang mengungkapkan bahwa peradaban jawa adalah peradaban yang memantik peradaban yayoi di jepang(300 SM - 300M). Ini bisa dilihat dari sekitar 80 diksi bahasa jawa kuno dan bahasa jepang kuno yang dikomparasikan. 

Selain itu terdapat berbagai produk kebudayaan yang secara bentuk dan fungsi lebih mendekati produk kebudayaan jawa bukan korea maupun cina. Yang kedua adalah ditemukannya situs gunung padang yang memiliki rentang usia maksimal sejauh 3500-28.000 tahun. Meskipun berusia sangat tua    piramida ini memiliki tekhnologi pembangunan yang sangat mutakhir. 

Danny hilman,ahli geologi kegempaan lulusan program doktoral caltech university, mengatakan bahwa sudah terdapat substansi semen dalam struktur ini yang diduga berfungsi sebagai teknologi anti gempa .

Yang patut disesalkan dari respon komunitas arkeologi di indonesia atas temuan gunung padang. Mereka berkata bahwa di buku "babon" /acuan, peradaban maju tertua di indonesia baru ada setelah era masehi. Kita bisa melihat betapa komunitas sejarawan indonesia tidak bisa lepas dari paham babon yang sebenarnya adalah bentukan penjajah guna "merendahkan dan mengerdilkan" peradaban kita.

Lalu yang kedua adalah teori invasi arya ke daerah india. Paham ini mengatakan bahwa segala peradaban maju di india muncul karena ada invasi bangsa arya. Paham ini mulai ditentang dn ditinggalkan di india karena sejarawan india mulai banyak melakukan penelitian yang hasilnya mengungkapkan bahwa peradaban india itu berkembang dari dalam. Bahkan para "indologist" kolonial,ternyata telah salah mengartikan kata "arya" sebagai ras. Padahal dalam berbagai kitab weda dan purana, kata arya menunjukkan kualitas mulia dari sifat manusia.

Jika pembaca belum puas, pembaca bisa googling dengan memasukkan kata kunci forbidden archaeology. Pembaca akan kaget bahwa berbagai teori sejarah,entah itu sejarah manusia maupun sejarah planet ini tak lebih dari teori bentukan sekelompok orang yang tak mau kebanyakan manusia mengetahui realitas sesungguhnya.

Lalu apakah yang perlu kita lakukan sebagai bangsa? Kita perlu merombak ulang materi sejarah di sekolah supaya rakyat sadar jati diri bangsa kita yang sesungguhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun