Mohon tunggu...
Rahmi Sumardi
Rahmi Sumardi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pernah bermimpi menjadi peneliti. Saat ini sedang menikmati lakon sebagai ibu rumah tangga sambil belajar mengolah kata.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Buku sJsJ: Mencari Kuburan si Jamin

25 April 2011   16:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:24 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencarian itu berakhir ketika Mangga Dua mulai digusur. Satu per satu makam berisi tengkorak manusia dibongkar untuk kemudian dipindahkan isinya. Itu terjadi bila ahli waris masih ada dan peduli pada yang mati. Bila tidak ada, saya tidak tahu nasib tengkorak-tengkorak itu. Mata kecil saya hanya bisa menyaksikan prosesi tersebut. Tanpa komentar apa-apa.

Belakangan, saya baru sadar buku sJsJ adalah fiksi belaka. Kesadaran ini muncul ketika saya beranjak remaja dan bisa membedakan buku fiksi dan nonfiksi. Menurut Wikipedia, Merari Siregar menulis sJsJ dengan mengadaptasi Jan Smees buah karya Justus van Maurik. Tak masalah buat saya. Saduran atau bukan, yang pasti, buku si Jamin dan si Johan berhasil membuat saya tidak takut pada kuburan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun