MTsN 1 Bantul Peringati Hari Kesaktian Pancasila dengan Upacara Bendera

Bantul (MTsN 1 Bantul) -- Tiap 1 Oktober setiap organisasi di lingkungan pemerintah Rebuplik Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Hari Kesaktian Pancasila itu selalu diperingati untuk mengenang kemenangan Pancasila atas ancaman ideologi lain yang berusaha mengoyahkan persatuan bangsa Indonesia.

MTs Negeri 1 Bantul, sebagai satuan Pendidikan tidak ketinggalan mejalankan upacara bendera memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang dipimpin oleh Wakil Kepala Urusan Sarana Prasarana (wakaur Sarpras), H. Imam Sopingi, S.Pd.I. di halaman depan madrasah pada Selasa (1/9/24). Upacara bendera tersebut berlangsung lancar dan khidmad. Ada perbedaan upacara hari ini dengan upacara hari Senin lainnya. Perbedaan itu terdapat pada amanat pembina upacara, karena Pembina upacara membacakan teks pidato.

Pada uapacara kali ini Imam Sopingi membacakan pidato Menteri Pendidikan Budaya Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia Nadiem Makarim yang bertemakan "Bersama Pancasila Kita Wujudkan Indonesia Emas." Sebelum membacakan pidato terlebih dahulu Imam Sopingi mengucapkan banyak terimakasih kepada petugas yang telah melaksanakan upacara dengan baik. Dia juga mengevaluasi petugas pembaca do'a dan petugas pengibar bendera. Menurutnya pengibar bendera harus Laki-laki sesuai dengan arahan pelatih tata upacara saat Latihan Lomba Upacara bulan September lalu.

(dokumen pribadi)

Pidato mendikbudristek memuat beberap hal. Pertama, peringatan Hari Kesaktian Pancasila sebagai momen untuk mengingatkan pentingnya persatuan dan keadilan sosial. Kedua, peringatan Hari Kesaktian Pancasila merupakan refleksi berbagai hal yang sudah dicapai sekaligus tantangan yang muncul di kemudian hari. Ketiga kemerdekaan dalam belajar, berkarya, dan berbudaya harus diteruskan kepada generasi pelajar Pancasila.

Di akhir sambutannya Nadiem mengatakan " Selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Semoga nilai-nilai Pancasila selalu menyertai langkah kita agar Indonesia menjadi bangsa yang tangguh, inklusif, dan cerdas," ujarnya.

Sopingi mengakhiri pidatonya dengan ajakan kepada peserta upacara untuk tetap semangat dalam belajar, tetap disiplin agar bisa berkembang menjadi lebih baik. (srj)