2. Apa kendala yang kamu hadapi ketika belajar di rumah?
3. Bagaimana pendapatmu tentang cara Bapak guru mengajar di kelas?
4. Apakah orang tua selalu mengawasi kegiatan belajarmu di rumah?
5. Apakah tugas rumah yang diberikan guru terlalu berat?
6. Â Â Â Bagaimana kegiatan ibadahmu di rumah
7. Â Â Â Apakah orang tua selalu mengingatkan kegiatan ibadah di rumah?
8. Â Â Â Apa saja ibadah yang kamu lakukan di rumah?
9. Â Â Â Apa yang membuat kamu malas sholat dan mengaji?
10. Â Â Apa yang membuat kamu bersemangat dalam beribadah?
Hal terpenting yang menjadi penentu dari keberhasilan asesmen diagnostik non-kognitif ini ialah tingkat kejujuran setiap siswa. Oleh sebab itu, penting bagi guru untuk mampu menekankan betapa pentingnya kejujuran selama siswa mengerjakan soal asesmen diagnostik non-kognitif tersebut, bukan hanya berorientasi pada hasilnya saja. Hal ini karena kerap kali hasil yang didapatkan guru ketika melakukan sesi tanya jawab terkait kondisi siswa cenderung tidak sesuai dengan kenyataannya. Itu hanya akan membebani siswa di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H