Penulis :  dr. Silvestri
                                 Dokter Umum (Peraih Gelar Lulusan Terbaik Program Profesi Dokter Â
                                                      Universitas Pelita Harapan)
Penyakit Coronavirus (COVID)-19 adalah pandemik global yang disebabkan oleh SARS CoV-2. Karena penyebaran penyakit yang cepat, beberapa langkah telah diusulkan untuk mengurangi penularan infeksi Covid-19, termasuk memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Namun ternyata penggunan masker tersebut malah menimbulkan masalah kulit bagi sebagian orang. Salah satu masalah kulit yang muncul adalah MASKNE atau Mask Acne yaitu efek samping dari penggunaan masker dalam waktu yang lama. Sebenernya apa sih Maskne itu? Kenapa bisa terjadi Maskne?
Maskne adalah breakout atau jerawat yang terbentuk di "O-zone" (yaitu dagu, pipi, hidung, mulut) yang disebabkan oleh penggunaan masker mulut dalam waktu yang lama. Penyebab terjadinya maskne ini adalah Pertama, perpaduan antara iritasi yang dikarenakan gesekan masker dengan kulit sehingga menyebabkan terganggunya sawar kulit yang justru melindungi kulit. Kedua, karena penggunaan masker maka kelembapan udara meningkat, hal ini disebabkan penumpukan keringat, uap air, minyak atau sebum yang meningkat di area yang tertutup masker. Ketiga, Â karena penggunaan masker dalam waktu yang lama maka dapat menyebabkan peningkatan suhu, sehingga menyebabkan peningkatan respon peradangan / inflamasi. Keempat, penggunaan makeup yang tebal atau bedak, ditambah dengan penggunaan masker mulut dapat meningkatkan resiko penyumbatan pori-pori kemudian meningkatkan pertumbuhan kuman atau bakteri penyebab jerawat. Kelima, penggunaan skincare yang berlayer -- layer atau terlalu banyak dapat menimbulkan hal yang kurang baik bila dibarengi penggunaan masker yang terlalu lama.
Beberapa tips untuk mencegah atau mengatasi Maskne di antaranya adalah:
1. Masker mulut
Pilih masker dengan bahan yang lebih halus (seperti katun, sutra, atau silk)
dan masker yang mempunyai rongga atau jarak dengan kulit, kemudian ganti masker mulut setiap 4 jam sekali.
2. Skincare
Rajin membersihkan wajah setelah menggunakan masker. Bersihkan wajah dilakukan dengan sabun yang sesuai dengan jenis kulit masing-masing secukupnya. Hindari menggosok wajah terlalu kuat dan hindari memakai air hangat saat membersihkan wajah. Gunakan perawatan kulit sehari-hari yang sederhana (seperti sabun, pelembab, sunscreen). Gunakan pelembab yang mengandung bahan aktif berguna untuk : memperkuat skin barrier (seperti Niacinamide, ceramide, zinc, cholesterol), mengurangi inflamasi atau peradangan (seperti Chamomile, allantoin, greentea, cantella, mugwort, panthenol), bertujuan untuk melapisi kulit sehingga dapat mengurangi gesekan antara kulit dan masker. Gunakan sunscreen atau tabir surya yang memiliki kandungan SPF minimal 30, PPA ++, water resistant, bentuk yang ringan, dan non comedogenic.
3. Gunakan pimple patch
Gunakan pelindung atau acne cover seperti pimple patch dapat berfungsi untuk : melindungi jerawat yang ada dari gesekan dengan masker, membantu menyerap kotoran dan mengurangi inflamasi, mempercepat penyembuhan jerawat, melindungi jerawat dari tangan usil kita yang kotor dan hasrat may memencet. Pada keadaan Maskne yang semakin parah dan disertai rasa perih dan nyeri yang hebat maka segera konsultasi ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin terdekat untuk penanganan yang lebih lanjut. Jangan sembarang mengobati atau memencet jerawat karena bisa membuat jerawat semakin parah. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah kerusakan kulit lebih lanjut.
Mari kita bersama-sama menerapkan 6M untuk pencegahan penularan Covid-19 seperti Memakai masker yang benar, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Membatasi mobilitas, Menjauhi kerumunan, Mendapatkan vaksinasi. Selain itu, hal yang tidak boleh dilupakan untuk menjaga kelembaban kulit dengan mengaplikasikan pelembab serta mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas sehari. Lakukanlah tindakan proteksi diri semaksimal mungkin, mengingat virus Corona adalah virus yang masih baru dengan berbagai macam mutasi virus dan gejalanya yang masih terus berkembang sampai saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H