Mohon tunggu...
dharu suwandono
dharu suwandono Mohon Tunggu... Guru - ora penting dadi opo-opo, nanging dadio opo-opo sing manfaati

no profile with me, but many profile with us

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

THE RUNES - Beginning (Bagian 3)

6 Januari 2025   13:37 Diperbarui: 6 Januari 2025   13:37 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Mengenai wilayah dan kekuasaan,  Bagian tengah dan keteduhannya.

Berbeda dengan Barhain yang semakin berkembang, Past junggle tetap terjaga pada ciri khas utamanya, penuh misteri dan kuno. Beberapa wilayah terbagi sebagai tempat yang memiliki ciri dan keunikan tersendiri yang terlihat sebagai sebuah tempat tinggal ataupun tempat-tempat keramat daripada sebagai sebuah benteng ataupun yang berkaitan dengan perang atau semacamnya.

Hutan kuno yang terletak di bagian selatan Gloebh itu tak akan banyak diperbincangkan oleh penghuni Goebh sendiri sebagai sebuah kebanggaan dalam kisah sejarah mereka, akan tetapi lebih sering sebagai keajaiban-keajaiban yang tak terduga karena banyak sekali kisah dalam perjalanan The Runes yang akan bersinggungan dengan wilayah itu.

Wilayah Past-Junggle terbagi atas dua wilayah yang cukup luas yakni utara dan selatan, dimana terbelah oleh bentangan sungai besar dengan aliran yang cukup deras, dimana bentangan itu  juga menjadi simbol pembatas antara sebagian besar sisi utara-timur Past-Junggle dengan tanah berbatu Gnom,  dengan julukan Uperaka.

Sepanjang aliran sungai, tepatnya di sebelah barat-selatan sungai, hanya ada satu akses jalan batu yang mempunyai lebar kurang lebih 3 langkah, yang juga menjadi jalur utama di wilayah utara Past-Junggle. Jalan berbatu itu berakhir dan hilang tepatnya pada sebuah gantungan akar yang sangat besar, yang sebenarnya lebih berfungsi sebagai sebuah jembatan penghubung unik di penghujung batas hutan lampau itu.

Paling utara dari wilayah Past-Junggle adalah Charank, dimana menjadi wilayah hutan terluas dimasa Gloebh setelah perang besar di zaman pertama,  dengan beberapa penghuni seperti para Duns, Merlow dan mayoritas Lomers, yang mayoritas berawal dari kisah-kisah pelarian dan perburuan oleh Gohlem tebing berkabut.

Charank menjadi batas bagi para pendatang yang tak ingin masuk lebih jauh ke dalam untuk mendapat keburukan-keburukan dari kemisteriusan hutan kuno, ataupun bagi para Bewoner - sebutan penduduk asli hutan kuno- yang juga tak ingin bersinggungan dengan dunia luar dan memilih ketenangan di balik kemisteriuasan Past-Junggle.

Charank juga merupakan satu-satunya tempat di Past-Junggle yang berpenghuni cukup banyak walaupun tak sebanyak wilayah-wilayah lain di seluruh Gloebh. Tempat itu menjadi simbol yang nyaman sebagai tempat persinggahan antara jalan besar Oldsand sampai Barhain, jalur selebar 10 langkah Mers besar yang umum mereka sebut jalur tengah.

Tentang keunikan tempat, Charank adalah salah satu keindahan di Past-junggle yang juga akan membuat yang melihat akan merasa kagum. Di siang hari, bambu-bambu yang daunnya menghalangi panasnya sinar matahari membuat keteduhan dengan aroma yang segar, dan juga disaat yang sama daunnya akan menyerap cahaya sampai batangnya akan memberikan cahaya putih kehijauan di gelapnya malam, tepatnya pada garis-garis setebal jari dengan jarak yang hampir sama.

Cahaya putih hijau itu terbentang sangat panjang sepanjang jalan berbatu Past-Junggle dengan jalan besar antara Oldsand dan Barhain. Dengan mengikuti bentangan aliran sungai yang berada di tengah-tengah jalan itu membuat kilauan sinar seperti rangkaian gugus bintang yang menarik saat nampak dari kejauhan.

Mengenai bentuk aturan dan kebijakan di persinggahan Charank, beberapa Mers manusia menyepakati beberapa hal dan memutuskan sesuatu yang mengikat dengan alasan demi keamanan pribumi. Mereka memilih beberapa golongan pemberani dari para Duns ksatria untuk menjadi seperangkat alat penjaga, atau bisa dikatakan pemerintahan kecil.

Tugas mereka-pun, para Duns penjaga, hanya sebatas masalah keamanan ataupun konflik internal dan tak lebih. Dan dengan alasan itu, beberapa Lomers yang menetap dan para pendatang yang mayoritas para pedagang, harus menerima pungutan yang dibebankan pada mereka, baik itu Loters ataupun jasa-jasa yang dianggap pantas menjadi alat tukar, terkecuali para Merlow.

Beberapa tempat lain berpenghuni lain seperti Lostree, Talunwood dan Charuban terdapat di belahan hutan selatan. Wilayah-wilayah itu memang tak seluas Charank dan juga mempunyai keunggulan dan keunikan tersendiri, terkesan asing dan misterius atau bisa dibilang seram dan angker bagi mereka yang  tersesat, terutama Lostree.

Hutan hilang atau yang mereka sebut Lostree adalah sebuah wilayah yang cukup luas dan unik. Aliran Uperaka yang deras menjadi melambat secara tak wajar, mulai terlihat merangkak naik dan seperti terbelah oleh sebuah pedang besar, dan itu adalah tanah Lostree yang tak tampak karena awan kabut menyelimutinya cukup tebal.

Wilayah itu cukup panjang dan sedikit melengkung ke utara dan juga selatan, menjadikan aliran Uperaka terpisah oleh sebuah daratan yang berbentuk hampir melingkar. Kemudian setelah kabut itu hampir berakhir dengan keadaan yang sama terlihat juga pecahan Uperaka yang juga kembali menyatu.

Kawasan itu hampir sepenuhnya dipenuhi serabut akar yang besar, banyak dan tampak bergulung dan saling melilit. Di pusatnya juga terdapat sesuatu yang sangat tak lazim jika dilihat dari ukurannya sebagai sebuah pohon, dan lebih terlihat mirip bukit besar yang sangat tinggi, sebuah pohon Boomi, dikenal dengan pohon besar dan suci.

Pohon yang ketinggiannya sanggup terlihat dari jarak yang sangat jauh itu seperti tak berpuncak, karena bagian bawah seperti berwarna coklat kelabu layaknya dinding bebatuan tinggi yang puncaknya tertutup awan tebal, dan semakin tinggi ke atas tak ada yang sanggup membedakan antara daun yang lebat dan awan kabut tebal yang hampir mirip seperti  kapas yang menyelimuti gunung.

Akar--akar besar dan apapun yang hidup di kedalaman Past Junggle seperti terhubung dengan pohon besar, dimana seperti yang dikabarkan para Bewonner, bahwa akar-akar besar itu tak hanya menyerap air melainkan juga pasir dan bebatuan. Sehingga tepat di ujung puncak-puncak tinggi pohon besar itu banyak terbentuk bebatuan besar yang sangat tak lazim.

Hal tersebut membuat Lostree tak terhenti sebatas pemandangan misterius seperti yang terlihat, melainkan sebagai kedamaian di antara akar dan daun. Dimana bebatuan besar yang terbentuk dan tersusun itu menjadi tempat tinggal bagi mereka para Bewonner dengan ukiran-ukiran indah yang terbentuk secara alami.

Lilitan-lilitan batang besar yang menyerupai akar sulur sebagian menjadi jalan-jalan menuju tempat-tempat di atas layaknya jalan berkelok-kelok yang dapat menyerupai tebing terjal atau lembah terbalik, jalur yang sangat sulit bagi Bewonner sekalipun. Akan tetapi ada jalur-jalur tersembunyi yang hanya dapat dilewati bagi mereka yang dikehendaki dan kabarnya jalur itu terus berubah-ubah.

Walaupun wilayah tersebut sangat menakutkan sebagai tempat yang sangat tinggi dan liar, keindahan-keindahan alam yang menggoda juga banyak menyertainya. Seperti sebuah tatanan bangunan batu kuno yang terbebtuk alami dan tampak melayang, karena sebagian besar alasnya tertutup awan dan juga lebatnya semak-semak.

Tak jarang banyak air terjatuh seperti air terjun indah yang muncul tiba-tiba dari pekatnya awan yang menyelimuti batu dan daun, dan kemudian mengalir di sela-sela batang besar seperti sungai kecil. Kemudian aliran-aliran itu menyatu dalam sebuah lubang besar tepat ditengah pohon raksasa sebagai sebuah kesatuan debit air yang sangat besar, dan pada akhirnya jatuh di dasar untuk menyatu dengan aliran Uperaka.

Di setiap bentangan cabang yang sangat besar kurang lebih berdiameter tubuh Baraculla, kebanyakan memiliki gundukan batu yang besar yang menyerepuai bangunan-bangunan kuno. Tempat-tempat itu memiliki nama-nama tersendiri dan lebih mirip arena bermain bagi para Ellazar kecil di wilayah mereka, walaupun banyak yang mengabarkan sebagai tempat-tempat keramat.

Lebih tinggi setelahnya adalah kumpulan awan-awan gelap yang tak terjamah sinar sama sekali. Dengan keadaan curah air hujan yang tinggi menjadikan tak ada hal-hal indah dan menarik ketika melintasinya. Jalurnya buta dan tak pasti, dimana seringkali suara gemuruh tanpa petir sering kali terdengar seperti suara naga yang marah.

Pada puncak tertinggi pada pohon besar itu, setelah melewati awan-awan gelap dengan hujannya, berdiri tegak sebuah batu besar yang dan berwarna merah muda berkilau bercampur putih transparan, yang mereka sebut Matunlung.  Tempat itu adalah tempat yang telah mereka keramatkan, khususnya para Peziarah-peziarah generasi lampau, baik dari kalangan Mers ataupun Ellazar.

Pada zaman kedua ini, banyak dari para peziarah Mers dan tidak sedikit para Ellazar pulau seberang, Casseltnya, berkumpul dan menyatu dengan sisa-sisa kedamaian Gloebh. Bewonner menyebut hal tersebut adalah panggilan ke tanah agung untuk orang-orang tertentu, dan kabarnya hal itu penting dilakukan untuk menjaga Gloebh, seiring dengan pujian-pujian yang mereka lantunkan.

Bergeser sedikit ke timur menjauh dari pohon besar, mungkin seperempat siang jika berjalan dan melewati jalan-jalan tersembunyi, akan terlihat surga bagi para petualang liar pemberani, atau yang umum dikenal sebagai Rightbow, mereka menyebutnyaTalunwood. Hanya sedikit Mers manusia yang bisa datang dan pergi ke tempat yang umum disebut Ixi-Verkra atau -Jalan yang tertutup-.

Dalamnya Talunwood hanya terdapat beberapa keluarga kecil, jika di hitung kurang lebih belasan kepala keluarga, yang bisa dikatakan begitu nekat dan yakin untuk tinggal dan menetap. Beberapa menyatakan dan meyakini alam-lah yang menyeleksi mereka untuk masuk dan menetap di dalamnya, dan tak ada satupun Bewonner dari kelompok mereka.

Mereka, para pendatang yang beruntung dapat menikmati keunikan dan keajaiban Talunwood, seperti air terjun Phalicadush, dimana dapat membasuh duka-duka mereka yang telah lama menghitam. Ataupun bambu-bambu hutan bersuara merdu dan tenang, membuat mereka yang mendengar sanggup terlelap dan memimpikan banyak hal yang indah.

Kebanyakan mers manusia, bahkan beberapa Peziarah menilai Talunwood terlalu sempurna bagi mereka dan terlalu menakutkan bagi yang lain. Seperti Mitos, tersiar kabar dari para Duns yang melintas di hutan-hutan terlarang, dan sangat jelas bagi mereka bahwa seorang putri kaum Ellazar suci menjaga hutan-hutan itu dalam balutan damai.

Mulut dan mata akan menatap beku saat putri Halldah melintas dan memperingatkan mereka yang melewati batas-batas kebaikan dan kepatutan. Sebagian dari penghuni Gloebh mengabarkan hal tersebut sebagai ilusi dan dampak prasangka-prasangka buruk dari mereka yang ingin menguasai hutan dan merusak hutan.

Lain hal dengan para Duns menganggap itu sebagai sebuah keberuntungan, karena kecantikan, atau mungkin bisa disebut kebaikan yang amat sangat dari sang putri tak akan di jumpai di luar sana. Mereka juga mengatakan berdasarkan dari sumber yang jelas bahwa sang putri adalah tujuh dari para putri generasi lampau -morning star- yang telah menjaga Gloebh dalam kedamaian.

Yang paling selatan adalah pesisir Charubban. Charubban adalah satu-satunya tempat di Past-Junggle yang jarang atau bahkan bisa dibilang tak bersinggungan dengan akar ataupun pohon-pohon besar. Mayoritas hanya para Lomers yang mendiami pesisir itu, dengan lautan luas yang menjadi tampilan khas tempat paling selatan dari Past-Junggle, dan sekaligus menjadi jalur terdekat dengan Casseltnya.

Tidak seperti pelabuhan umum dengan kapal-kapal besar yang singgah, Charubban hanya menjadi tempat lalu lintas kapal-kapal kecil, atau bisa dikatakan hanya perahu nelayan pencari ikan dan sebagai tempat hiburan kecil para Lomers untuk berburu hasil laut disaat luang sebagai perjudian atau semacamnya.

Diwaktu-waktu tertentu, khususnya saat air laut pasang, pesisir selatan menjadi tempat berlabuh kapal besar kaum Ellazar yang datang dari negeri seberang, dan tentu saja hal tersebut terkait dengan pertemuan di puncak pohon besar. Sesekali dalam satu musim kapal besar Gnom juga berlabuh untuk berdagang dengan peralatan-peralatan yang memang mereka persembahkan sebagai hasil karya bernilai.

Akan sangat banyak penjelasan tentang tempat-tempat di Past Junggle khususnya dengan pohon besar dan tempat-tempat sakralnya, dan semua akan terurai dengan jelas seiring jalan cerita, karena tugas-tugas para Merlow yang menjadi penting akan bersinggungan dengan tempat-tempat rahasia di Hutan kuno.

modified from free pick, pngtree and etc
modified from free pick, pngtree and etc

Casseltnya daratan yang melayang. Pulau berwarna dominan perak berkilau dan terlihat melayang sebenarnya adalah tanah pulau berbatu putih, sangat luas dan tinggi yang tertutup kabut di bawahnya. Setidaknya hal itu yang dikabarkan para pendahulu mereka para Ellazar jauh sebelum perang akbar di zaman pertama.

Casseltnya menjadi tanah mandiri yang tak bergantung oleh apapun atau siapapun dari golongan kaum lain, begitu juga sebaliknya bagi kaum Ellazar sendiri, yang dimungkinkan pengetahuan datang lebih awal bersama kehadiran mereka untuk setiap kedamaian yang mereka jaga di masa Gloebh.

Tak ada pembagian khusus tentang wilayah-wilayah di daratan Casseltnya, hanya nama-nama unik yang menjadi cerita menarik bagi para pendatang tatkala singgah di tanah impian. Para Ellazar juga tak mengizinkan kaum lain untuk menetap di tanah suci mereka, tapi  keramahan mereka bagi para pendatang tak diragukan lagi, terutama bagi para peziarah.

Menantikan keunikan dan keajaiban tanah impian Casseltnya akan lebih menarik diurai sejalan dalam alur kisah the Runes, karena kepentingan-kepentingan mereka para Ellazar, tentu saja sebagai penjaga kedamaian masa Gloebh, akan menjadi polemik menarik tatkala politik-politik kepentingan para Eidels mengubah pemahaman dan tradisi kaum Ellazar.

Menuju ke barat setelah jalan-jalan besar di tanah berpasir Oldsand adalah tanah batu El-glaga. Tanah El-glaga banyak disebut dengan banyak istilah seperti Glahad atau tanah berbatu, dan juga tak sedikit menyebut tanah Glahad, khususnya di wilayah tertentu sebagai tanah berlian dengan warna-warni yang trasnparan dan sangat keras.

Hal itu juga menguatkan bukti bahwa pesisir utara wilayah Glahad tak tampak pasir, atau hanya sedikit pasir layaknya sebuah pantai berpasir, karena hanya tampak batu-batu besar dan karang-karang yang menjadi pemisah antara daratan dan lautan. Begitu pula dengan beberapa tempat lain atau bahkan di ketinnggian yang juga telihat batu-batu yang terbentuk dari air yang membeku, baik besar ataupun kecil lebih mendominasi wajah di puncak tertinggi El-glaga.

El Glaga terbagi atas tiga wilayah. Wilayah utara dengan pesisir batu dan karangnya menjadi bentang pemandangan yang sangat panjang. Wilayah tengah dengan luasan yang paling luas terdapat banyak sekali bukit-bukit batu dan sedikit lembah, adalah wilayah terluas di tanah berbatu. Di wilayah ini juga terdapat banyak sekali lubang-lubang goa besar dan beberapa diantaranya terhubung satu dengan yang lain seperti saluran air.

Wilayah selatan mempunyai luasan paling kecil karena tak ditemukan perbedaan itu sebuah wilayah atau sebuah perbatasan. Wilayah ini jika terlihat hanya mempunyai wilayah yang lebarnya tak jauh dari lebar sungai  Uperaka, akan tetapi panjangnya juga sebatas Aliran yang melewati tanah berbatu.

Banyak tempat di batu-batu Glahad mempunyai sejarah nama-nama yang diberikan atas dasar peristiwa ataupun ciri-ciri tertentu, seperti Montblock ataupun Digtunel yang berada di wilayah tengah. Montblock dikenal sebagai tanah -pulau- raksasa batu, karena alasan yang sudah jelas dan menjadi daerah terlarang bagi mereka yang mempedulikan keselamatan.

Berbeda dengan lubang gelap nan panjang Digtunel, yang menjadi perlindungan atas harta-harta kebanggaan negeri Glahad. Tak ada sejarah yang mengatakan lubang yang sangat besar itu pernah terbuat oleh para penghuni Gloebh dan hanya tersiar kabar dengan kebenaran yang tak jelas, bahwa Trol-trol ukuran besar menggali untuk jalur-jalur mereka menyusup dan membuat teror.

Banyak sekali keindahan-keindahan di Glahad yang menjadi daya tarik semua mata dan kepentingan, bahkan menjadi ancaman bagi Glahad sendiri, mulai dari tambang di kedalaman Glahad atau keindahan alam diluarnya tanah berbatu sendiri, terlebih para Eidels yang telah berencana dengan menipu para Gnom.

Walaupun mereka para pejuang atau penghuni Glahad tak banyak mengambil sumber daya alam yang mereka miliki, tindakan mereka yang sibuk, bahkan bisa di bilang acuh menjadikan mata-mata yang berkepentingan menjadi lebih bebas bergerak dan tak terlihat akan niat-niat buruk mereka.

Beberapa tahun terakhir setelah wilayah itu tenggelam dalam kekuasaan tanah berpasir, kekuasaan para pemimpin-pemimpin batu besar menghitam seperti tanah tak bertuan.  Peperangan dengan penguasa tanah berpasir menjadikan batu bergemeretak dan terpecah, seperti keberutungan yang lepas dari kapak-kapak mereka.

Sisa-sisa perjuangan itu tak terukir lagi dibatu-batu besar Glahad sebagai simbol keberanian dan kebijaksanaan, berlari dan menyebar seperti ketakutan. Yang tersisa dari keberanian mereka menghilang di tebing-tebing Coldstone, memilih untuk bersembunyi dan mengawasi di dinginnya angin gunung.

  • Mengenai wilayah dan kekuasaan,  peradaban para Mers dan . . . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun