Mohon tunggu...
dharu suwandono
dharu suwandono Mohon Tunggu... Guru - ora penting dadi opo-opo, nanging dadio opo-opo sing manfaati

no profile with me, but many profile with us

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

RUNES (Gates of Summoning) - Beginning (bagian satu)

17 Desember 2024   01:16 Diperbarui: 17 Desember 2024   08:50 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam zaman kedua ini, tingkatan atau kasta sedikit memudar, dan aturan-aturan yang mengatur itu semua juga mulai melunak. Sebagian besar para mers dan kaum-kaum dunia mereka tak begitu mempermasalahkan dengan status-status itu, walaupun sebagian besar golongan pemikir Eidhels sering terus mengkukuhkan hal itu tetap ada. Perjuangan mereka setelah perang besar zaman pertama menjadi titik awal pandangan-pandangan itu mulai berubah. Akan tetapi sebagian besar sering menyebut-nyebutnya (panggilan) dalam sebuah obrolan atau perdebatan, tapi penyebutan itu tak menjadi masalah bagi hubungan mereka.

Kisah-kisah menjadi lebih menarik saat kaum peri atau yang mereka sebut Ellazar hadir dalam masa Gloebh. Mereka dikenal sebagai immortal atau abadi walaupun sebenarnya hal itu sama sekali tidak benar. Mereka mempunyai kesempatan hampir lima sampai sepuluh kali di masa-masa Gloebh dalam hal usia, dan pada golongan tertentu mampu lebih panjang dari ellazar pada umumnya. Ellazar dengan ciri tubuh yang relatif lebih tinggi dari Mers, mungkin seperti Mers jangkung dan hampir tidak berbeda kecuali bagian telinga yang lancip. Ukuran tinggi wanita mereka rata-rata sama atau sedikit lebih tinggi daripada Mers laki-laki, dan mata mereka putih kebiru-biruan dan tampak seperti bersinar.

Dimasa sebelum remaja mereka tumbuh seperti layaknya Mers kecil muda hingga dewasa dengan raut wajah yang hampir tak pernah berubah, sampai ciri-ciri tertentu mulai mereka rasakan pada indra ghaib mereka dengan rambut yang mulai berubah putih bersinar seperti kilauan perak, yang juga menjadi kelebihan mereka dalam melihat hal-hal tak wajar. Mereka tak pernah berkerut dan menua atau bahkan membusuk, maka jika pada waktunya tiba, mereka akan datang dan pergi seperti cahaya. Tak ditemukan dalam sejarah Gloebh bahwa mereka berkembang biak, akan tetapi sumpah mereka melahirkan penerus baru bagi keturunan mereka seperti anugrah dari Yang Tak Mampu Dibayangkan.

Dalam hal sifat mereka cenderung lebih sensitif dan lembut, seperti kepekaan indera mereka, dan pada akhirnya sebutan kaum bijak ditujukan pada mereka. Mereka jarang sekali atau hampir tak pernah dijumpai ditempat-tempat umum, dan selalu menjaga jarak dari mereka-mereka yang berkepentingan. Mayoritas mereka berada di pulau seberang selatan, Caseltnya, yang menjadi pusat kerajaan mereka. Di Paradhia, mereka yang menetap, hanya sebagai pencerah dan keberadaan merekapun sangat sulit sekali untuk ditemukan dan dipastikan. Sedikit dari jumlah mereka tersebar di dalamnya hutan atau lautan lepas, sebagai petualang-petualang atau pembawa pesan-pesan.

Yang juga tak bisa dilewatkan adalah keberadaan para kurcaci atau yang dalam bahasa mereka disebut Gnom. Mereka tak lebih tinggi dari pada Mers, tetapi sangat terlihat jelas jika mereka berdiri diantara kerumunan, mereka lebih pendek dan kekar, terutama pada kaki mereka yang lebih mirip potongan batu. Hal tak yang tak asing dari penampilan mereka adalah rambut-rambut mereka, hitam, panjang mulai kepala, janggut hingga ujung kaki. Walaupun banyak dari mereka tak begitu memperhatikan kerapian pada janggut ataupun bagian tubuh lainnya, tetapi rambut mereka selalu tampak rapi dan sesuai dengan penampilan mereka.

Jumlah mereka tak lebih banyak dari para Ellazar dan tidak ada perbedaan tingkatan dalam pandangan mereka, walaupun peraturan-peraturan mereka buat dalam hal memilih seorang pemimpin ataupun memutuskan hal-hal penting. Pikiran mereka sangat realistis tetapi kecerobohan lebih sering terlihat dalam kehidupan mereka. Gnom wanita sedikit lebih tinggi dari gnom laki-laki, tapi tubuh mereka lebih kecil, tetapi kesan kekar ttap melekat pada tampilan mereka. Tapi ciri khas yang tetap membedakan antara Gnom wanita dan Mers adalah telinga mereka lancip dan rambut yang tebal. Gnom wanita adalah pemimpin yang tegar dalam keluarga mereka, dan tak sedikit dari mereka juga pandai dalam hal bertarung atau penguasaan senjata-senjata.

Beberapa istilah dan aturan tercipta di masanya. Mereka menerapkan beberapa hal seperti jarak, berat, alat tukar ataupun penanggalan dan tentunya masih banyak dan tak mungkin disebut dalam jalur cerita. Hitungan jarak yang mereka tetapkan adalah SSA (Svatium Sin Accel), yang dikenal dengan tanpa jarak. SGA (Svatium Gress Accel ) sejarak dengan satu langkah Balix (orang dewasa). STA (Svatium Tant Accel ), jarak yang sangat jauh, sejauh mata memandang atau biasa mereka menyebut dengan 1000 SGA atau perkiraan kira-kira lebih dari 1 kilometer. Sebenarnya masih lebih banyak lagi ketentuan jarak dalam masa Gloebh, tetapi hal itu tak begitu penting dalam perjalanan cerita.

Tak berbeda dengan ukuran jarak, ukuran berat juga yang mereka gunakan dalam hal penyetara. Timbangan yang mereka gunakan dalam bentuk katrol-katrolpun sangat bermacam-macam. Mulai dari pengukur benda berat sampai katrol kecil yang mereka gunakan untuk mengukur logam mulia. Dalam berat yang sama dengan satu ton mereka menyebut dengan istilah Grob atau seribu kilogram atau seribu wond dalam bahasa meraka.

Dalam wilayah perdagangan ataupun kekayaan mereka mengenal istilah Loter . Loter adalah sejenis logam mulia dan nilai lebih mereka ukur dari jenis dan berat kepingannya. Sebelum zaman kedua logam mulia tak banyak dikenal, hanya sebagian besar dari kaum Eidhels yang menggunakan sebagai perhiasan di leher atau kepala mereka. Logam-logam dari jenis tertentu seperti emas, perak ataupun perunggu  mempunyai nilai tukar yang lebih, terlebih emas. Dan pada wilayah atau keluarga tertentu mereka memilih untuk memberi lambang pada Loter-loter mereka sebagai kebanggan, baik itu nama-nama atau ukiran wajah. Seperti pada keluarga Burhens, dari para Duns yang memberikan lambang kepala hewan sebagai hasil dari perburuan yang mereka lakukan. Tak kalah dengan kebanggaan yang sama, para raja, terkadang hanya menerima hadiah atau upeti dengan lambang-lembang tertentu.

Sebagai catatan-catatan yang tertulis dalam sejarah sejarah Gloebh, beberapa mahluk ataupun hewan, bahkan mahluk legenda ditulis sangat jelas di buku-buku karangan Dhois, dari rujukan  para gnom dan ellazar, buku mereka para penghuni Gloebh. Setelah beberapa catatan yang ia kumpulkan selama perjalanan di beberapa tempat sebelum perang akbar di zaman pertama, pengetahuan tentang mahluk-mahluk kuno dan beberapa rahasia-rahasia penting ia abadikan sebelum usianya berakhir di permulaan zaman kedua. Semua itu menjadi alasan baginya melakukan beberapa kunjungan di beberapa perpustakaan raja, karena di dalam penglihatannya banyak sekali hal-hal aneh setelah beberapa ellazar menunjukkan sesuatu yang tak dapat ia jelaskan dengan pengetahuannya.

Di Aula Rhayole, dia banyak menulis salinan-salinan lembaran kuno dari tulisan Cham-gul dan beberapa Gnom karang laut, yang tergabung dalam rombongan perjalanan di bawah kabut. (Tentang beberapa kisah menarik perjalanan di bawah kabut akan di uraikan di buku satu sebagai salah satu kisah menarik pada awal masa Gloebh).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun