Mohon tunggu...
Dwi Rahmadj Setya Budi
Dwi Rahmadj Setya Budi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku Suara Rakyat, Suara Tuhan; Mengapa Gerakan Protes Sosial Sedunia Marak?

Jangan risih jika berbeda, tapi waspadalah jika semua terlihat sama.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kebut Semalam dan Dugaan Surat Telegram Kapolri Bungkam Buruh, RUU Ciptaker "Titipan" Siapa?

5 Oktober 2020   16:15 Diperbarui: 5 Oktober 2020   16:21 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi RUU Cipta Kerja vs Demokrasi & Kesejahteraan Rakyat, Sumber: Change.org

Memang sejak awal, arah tujuan RUU Ciptaker didorong ke arah penumbuhan iklim investasi yang dapat menggerakkan roda perekomian. Untuk tujuan mulia ini, tentu kita dan segenap anak bangsa akan mendukung upaya tersebut.

Tapi, jika sebuah RUU ditolak banyak kaum buruh, perempuan, akivis lingkungan, dan lainnya, tentu tidak dapat dipungkiri ada permasalahan krusial di dalamnya. Bisa jadi, pandangan RUU Ciptaker yang berpihak kepada oligarki ada benarnya. Apalagi dalam proses pengesahannya menjadi undang-undang tercium "intrik" dan penyalahgunaan wewenang melalui institusi negara (abuse of power).

Dalam prinsipnya, negara hadir untuk melindungi rakyatnya. Jadi secara moral-etis, saya sebagai Ketua Umum Gabungan Serikat Buruh Islam Indonesia (Gasbiindo) Kota Padang, Sumatera Barat, berpendapat bahwa keberpihakan pada kaum kecil adalah hal yang harus tetap diperjuangkan. Liberte!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun