Selain itu, pria yang menjalani vasektomi tetap bisa mengeluarkan cairan mani, namun tidak mengandung sel sperma di dalamnya karena saluran sperma sudah “disumbat”. Orgasme atau kepuasan seksual tetap bisa diraih. Gairah seksual tidak menurun setelah vasektomi, bahkan cenderung meningkat karena tidak ada kekhawatiran untuk menghamili. Beberapa studi mengonfirmasi peningkatan aktivitas seksual setelah vasektomi.
Mengapa vasektomi perlu dipromosikan? Pertama, vasektomi dapat meningkatkan peran laki-laki dalam berpartisipasi di program KB. Kedua, jika dibandingkan dengan kontrasepsi pada wanita berupa KB/suntik/pil yang mempengaruhi segi hormonal pada wanita, vasektomi memiliki keunggulan karena tidak mempengaruhi hormon dan memiliki efektivitas yang lebih tinggi.
Selain itu, keunggulan tindakan vasektomi adalah operasinya tergolong ringan dengan komplikasi rendah, lebih murah jika dibandingkan sterilisasi wanita. Pasca MOP pasangan tidak perlu menggunakan kondom saat berhubungan setelah melewati jangka waktu tertentu sejak vasektomi dan pasangan wanita tidak memerlukan kontrasepsi.
Terlebih lagi sejak tahun 2012 Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mencabut fatwa haram vasektomi. MUI mengeluarkan fatwa mubah (boleh) untuk vasektomi yang sesuai syariat islam yaitu diantaranya saluran air maninya bisa disambung kembali (rekanalisasi), beristri sah, istri menyetujui vasektomi dan vasektomi itu dilakukan bukan untuk tujuan maksiat.
Jadi, apakah anda masih ragu untuk melakukan vasektomi?
Penulis:
Sakti Brodjonegoro
Dokter Spesialis Urologi Tim CoE KB MOP - RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta / Dosen FK KMK UGM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H