Mohon tunggu...
Dyah R Permatasari
Dyah R Permatasari Mohon Tunggu... -

Lahir di Jakarta, tgl 3 April 1963 CEO & penggagas DoctoRabbit Science Inc., sebuah institusi yang bergerak di bidang Science Communication (sejak 2001-sekarang) Conductor/anggota PSAUI (Paduan Suara Alumni UI) sejak 2003 - sampai sekarang Pernah menterjemahkan beberapa buku manajemen, komik sains, dan juga menulis artikel dan menjadi ketua tim penulisan buku Mengenal Sains untuk TK.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kreatif Mendaur Ulang, Kreatif Mendulang Uang

4 Maret 2010   16:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:37 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marilah kita tengok benda apa saja di rumah kita yang sudah tak terpakai dan dibiarkan teronggok tak berguna. Ada botol-botol plastik bekas minuman, botol minyak goreng, kardus susu, kaleng susu, kaleng minuman, kertas-kertas bekas pembungkus, koran dan majalah yang sudah dibaca, kantong plastik tempat belanja, dan masih banyak lagi. Kemana akhirnya mereka diletakkan? Di gudang? Di tempat sampah? Diberikan kepada pemulung?

Mengapa tidak anda manfaatkan barang-barang bekas pakai itu untuk membuat suatu usaha kreatif? Di tempat usaha kami, DoctoRabbit, semua barang bekas pakai kami manfaatkan untuk membuat berbagai mainan sains dan kreasi seni. Kami kumpulkan botol-botol plastik bekas minuman, tabung film, kertas koran, sedotan, prop botol, shuttlecock yang sudah 'ompong', dan banyak lagi 'sampah' yang tak terpakai lagi untuk dijadikan kapal selam, roket, cannon gun, boneka, gunung berapi, dan masih banyak lagi.

Usaha kreatif dari daur ulang ini sudah banyak yang berhasil mendulang uang. Lihat saja keberhasilan usaha tas daur ulang, kertas daur ulang, selimut dan baju dari perca. Mereka bahkan dapat mengekspor produk kreasi mereka ini ke mancanegara. Dapat dibayangkan berapa besar nilai tambah yang mereka ciptakan dari 'sampah' yang tak ditengok orang lagi.

Upaya Nokia untuk mengumpulkan hape bekas untuk didaur ulang sungguh cerdas. Bayangkan saja, 3 milyar hape bekas bila didaur ulang dapat menghemat 240.000 ton bahan baku. Sungguh penghematan besar-besaran, tidak hanya dari segi uang yang dapat dihemat, namun juga yang terpenting adalah pengurangan dampak polusi yang menimbulkan efek rumah kaca setara 4 juta kendaraan bermotor. Bayangkan betapa proses daur ulang ini tidak hanya mampu mendulang uang, namun juga bersahabat dengan alam dan lingkungan hidup kita.

Mari kawan, kita daur ulang 'sampah' di sekitar kita, sekaligus meningkatkan kreativitas dan menambah  isi kocek rumah tangga kita. Selamat mendaur ulang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun