Pada tanggal 22 Juni 2024, tim pengabdian dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan judul "Investigasi Kontak Tuberkulosis dan Peningkatan Pengetahuan Mengenai Infeksi TB Laten Pada Lingkup Puskesmas Gajahan." Program ini berada di bawah skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM-UNS) dengan fokus utama pada bidang kesehatan, penyakit tropis, gizi, dan obat-obatan.
Ketua pengabdian, Dr. Hendrastutik Apriningsih, dr., Sp.P (K), M.Kes., bersama tim yang terdiri dari Nurhasan Agung Prabowo, dr., Sp.PD., M.Kes., dr. Brigitta Devi Anindita Hapsari, Sp.P., dr. Desy Puspa Putri, Sp.P.D., dan dr. Debby Andina Landiasari, Sp.A., melaksanakan kegiatan ini dengan dukungan penuh dari Puskesmas Gajahan, yang diwakilkan oleh kepala Puskesmas Gajahan dr. Farahdhilla Mirsanti dan masyarakat setempat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan investigasi kontak tuberkulosis serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan infeksi TB laten (ILTB).
Latar Belakang dan Analisis Situasi
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2020, sekitar 1,7 hingga 2 miliar orang di seluruh dunia terinfeksi Mycobacterium tuberculosis (MTb). Indonesia menempati peringkat ketiga dalam kontribusi terhadap perkembangan TB di dunia. Selain itu, pandemi COVID-19 telah menyebabkan cakupan pengobatan TB menurun hingga 47% dan pelaporan kasus TB berkurang secara signifikan.
Di Puskesmas Gajahan, yang terletak di Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta, masalah TB masih cukup tinggi dengan angka kejadian TB pada tahun 2021 mencapai 218,50 kasus per 100.000 penduduk. Tingginya angka kejadian ini diperparah oleh faktor kepadatan penduduk dan tingginya populasi usia lanjut yang rentan terhadap infeksi TB.
Infeksi laten tuberkulosis (ILTB) adalah kondisi di mana seseorang terinfeksi bakteri TB namun tidak menunjukkan gejala klinis. Meskipun demikian, ILTB memiliki risiko tinggi untuk berkembang menjadi TB aktif, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV. Oleh karena itu, penanganan ILTB melalui Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit TB aktif.
Tujuan Pengabdian
Tujuan utama dari program pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan investigasi kontak TB di Puskesmas Gajahan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai infeksi TB laten. Secara spesifik, program ini bertujuan untuk:
1. Menemukan kasus TB paru aktif dan ILTB melalui investigasi kontak.
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan penularan TB.
3. Menyediakan tes Mantoux (PPD test) untuk keperluan investigasi kontak TB.
4. Meningkatkan keterlibatan tenaga kesehatan dan kader dalam kegiatan investigasi kontak TB.
5. Mengurangi stigma negatif tentang TB di masyarakat.
Metode Pelaksanaan
Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai metode pelaksanaan digunakan dalam program ini, antara lain:
1. Paparan Materi dan Penyuluhan: Materi mengenai investigasi kontak TB dan ILTB diberikan kepada petugas kesehatan dan kader melalui seminar dan penyuluhan. Evaluasi pengetahuan dilakukan dengan pre-test dan post-test serta kuesioner kepuasan.
cr: pribadi
2. Penyuluhan kepada Masyarakat: Penyuluhan dilakukan kepada masyarakat umum di wilayah kerja Puskesmas Gajahan untuk meningkatkan pemahaman mengenai TB dan ILTB. Leaflet dan booklet dibagikan sebagai bahan informasi tambahan.3. Penyediaan Tes Mantoux: Tim pengabdian menyediakan tes Mantoux secara gratis untuk membantu investigasi kontak TB di wilayah kerja Puskesmas Gajahan.
4. Investigasi Kontak: Tim pengabdian membantu pelaksanaan investigasi kontak dengan mendatangi rumah kontak untuk pengambilan sampel dahak dan memberikan edukasi mengenai cara berdahak yang benar.
5. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan: Tim pengabdian berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Surakarta untuk sinkronisasi data hasil pelaksanaan investigasi kontak.
Hasil dan Evaluasi
Hasil dari pelaksanaan program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam penemuan kasus TB aktif dan ILTB di wilayah kerja Puskesmas Gajahan. Penyediaan tes Mantoux membantu dalam deteksi dini ILTB, terutama pada anak-anak. Edukasi yang diberikan juga berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat dan mengurangi stigma negatif tentang TB.
Selain itu, keterlibatan petugas kesehatan dan kader dalam kegiatan investigasi kontak TB juga meningkat. Hal ini terlihat dari peningkatan capaian investigasi kontak yang mendekati target 90%. Koordinasi yang baik dengan Dinas Kesehatan Surakarta membantu dalam pelaporan kasus dan integrasi data hasil investigasi kontak.
Kesimpulan
Program pengabdian masyarakat ini berhasil meningkatkan kemampuan investigasi kontak TB dan pengetahuan masyarakat mengenai infeksi TB laten di Puskesmas Gajahan. Penyuluhan dan edukasi yang diberikan terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat dan mengurangi stigma negatif tentang TB. Penyediaan tes Mantoux juga berperan penting dalam deteksi dini ILTB.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan ditingkatkan di masa mendatang untuk mencapai cakupan investigasi kontak yang lebih tinggi dan mengurangi angka kejadian TB di wilayah kerja Puskesmas Gajahan. Dukungan dan kerjasama antara pihak Puskesmas, Dinas Kesehatan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk keberhasilan program ini.
Tim pengabdian juga berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi program-program pengabdian masyarakat lainnya dalam upaya penanggulangan TB di Indonesia. Dengan kerjasama dan komitmen yang kuat, kita dapat bersama-sama mengatasi masalah TB dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H