Penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbesar di dunia, diperkirakan 17,7 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari semua kematian di seluruh dunia (WHO, 2017). Gangguan irama jantung (aritmia) merupakan kelainan elektrofisiologis jantung yang disebabkan oleh gangguan konduksi jantung, gangguan pembentukan atau penghantaran impuls. Kematian mendadak berasal dari gangguan irama diperkirakan 50% dari seluruh kematian karena penyakit jantung (Twistiandayani & Ni Luh, 2012).
Penderita Aritmia sebanyak 12% diketahui saat melakukan cek kesehatan rutin dengan pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG). Aritmia yang berbahaya jenis Ventrikel Takikardi dan Ventrikel Fibrilasi menyebabkan 300.000 kematian pertahun di Amerika Serikat (Twistiandayani & Ni Luh, 2012). Angka kejadian aritmia akan meningkat dengan bertambahnya usia. Makin bertambah usia, persentase kejadian aritmia di Indonesia makin meningkat, yaitu 70% pada usia 65-85 tahun dan 84% diatas 85 tahun (Kalangi et al., 2016). Prevalensi penyakit gagal jantung di Sumatera Utara sebanyak 0,13% atau sekitar 11.662 orang, sedangkan berdasarkan gejala gagal jantung sebesar 0,3% atau diperkirakan sekitar 26.819 orang (Pusdatin, 2013). Perawat harus mampu melakukan interpretasi awal hasil perekaman Elektrokardiogram (EKG) meliputi gangguan konduksi, gangguan irama jantung dan gangguan miokardial Twistiandayani & Ni Luh, 2012).
PPNI Kartasura saat ini berproses pada kematangan organisasi dan menyiapkan para anggotanya dalam berperan nyata memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sesuai dengan makna lambang PPNI bahwa Perawat Indonesia yang hidup di negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, mengabdikan dirinya dalam bidang perawatan/ kesehatan dengan itikad dan kesadaran pengabdian yang suci murni disertai dengan keluhuran jiwa dan cinta kasih, senantiasa menunaikan darma baktinya terhadap Negara dan Bangsa Indonesia khususnya dan terhadap semua umat manusia pada umumnya. Misi PPNI Kartasura adalah mengupayakan dan mengutamakan kepentingan anggota dalam pelaksanaan praktik yang profesional, beretika dan bermanfaat selayaknya profesi.
Setelah berkoordinasi dengan ketua PPNI Kartasura, permasalahan utama yang dialami PPNI dalam rangka pencapaian misi PPNI adalah sebagai berikut :
- Pengetahuan mengenai cara membaca EKG pada perawat masih terbatas.
Rekam jantung atau elektrokardiografi bukan merupakan kompetensi dari perawat untuk membacanya. Oleh karena itu dalam Pendidikan formal sebagai perawat tidak diajarkan. Akan tetapi kenyataannya dalam menjalankan pekerjaannya maka perawat secara tidak langsung diwajibkan mengetahui gambaran rekam jantung Ketika tidak tersedia dokter untuk interprestasi bacaan rekam jantung tersebut.
- Perawat tidak mengetahui gambaran rekam jantung yang berbahaya.
Keluhan jantung pada pasien, terutama pasien dengan komorbid seperti penyakit diabetes kadang tidak khas. Oleh karena itu jika tidak ada keluhan maka kadang petugas Kesehatan menyepelekan gambaran rekam jantung. Menjadi penting pengenalan gambaran-gambaran berbahaya mengenai rekam jantung pada perawat.
- Pelatihan membaca rekam jantung lebih jarang ditemui di era pandemic COVID-19.
Membaca rekam jantung bukan kompetensi perawat, tetapi merupakan keterampilan yang sebaiknya dimiliki oleh perawat. Oleh karena itu maka pelatihan membaca rekam jantung bnagi perawat sulit ditemui di era pandemi COVID-19, kalaupun ada pelatihan sejenis harga yang dibayarkan cukup mahal.
- Tidak ada buku panduan khusus untuk membaca rekam jantung khusus perawat
Buku panduan khusus mengenai membaca rekam jantung yang sederhana dan mudah dimengerti untuk perawat jarang ada, hal ini karena buku petunjuk membaca rekam jantung terutama di tujukan untuk mahasiswa kedokteran atau profesi dokter yang tentu lebih rumit dan sulit dipahami. Oleh karena itu perlu buku panduan membaca rekam jantung khsusus perawat
Oleh karena itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk melakukan pelatihan membaca rekam jantung bagi perawat agar tetap dapat melakukan pelayanan kesehatan paripurna sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia pada umumnya. Langkah dan Upaya akselerasi untuk meningkatkan kemampuan membaca rekam jantung pada perawat inilah membuat kami melakukan pengabdian Pelatihan EKG pada perawat PPNI sehingga meningkatkatkan kemampuan para perawat dalam menjalankan tugas pelayanan kesehatan.Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ini meliputi pelatihan secara daring pada hari Kamis 16 April 2021, selain itu kegiatan ini akan memberikan buku Panduan membaca EKG bagi perawat dan leaflet cara membaca EKG bagi perawat. Untuk menilai pengetahuan perawat sebelum dan sesudah pelatihan akan dilakukan pretes dan postest mengenai pengetahuan rekam jantung.
- Pelatihan daring mengenai membaca rekam jantung pada perawat.
Pelatihan dilakukan secara daring karena mempertimbangkan pembatasan interaksi karena pandemic COVID-19. Materi pelatihan akan dibawakan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis jantung yaitu dr. Nurhasan Agung Prabowo, Sp.PD,M.Kes dan  dr. Risalina Myrta,Sp.JP. Pelatihan dilakukan pada hari Rabu, 14 April 2021 pukul 08.00 sampai selesai. Materi pelatihan adalah mengenai cara pemasangan EKG, pengenalan dasar EKG, gambaran gelombang normal jantung, vektor aliran listrik jantung, kelainan EKG, dan Tindakan pertama saat terjadi kegawatan EKG pada pasien. Video pelatihan selanjutnya akan ditayangkan di Youtube dan didaftarkan untuk perolehan HAKI.
- Pembuatan buku "Panduan membaca EKG bagi perawat"
Buku ini merupakan panduan yang dipakai perawat dalam melakukan pekerjaannya. Buku ini berisi materi yang sederhana dan dibuat mudah dipahami untuk awam. Materi buku ini meliputi cara pemasangan EKG, pengenalan dasar EKG, gambaran gelombang normal jantung, vector aliran listrik jantung, kelainan EKG, dan Tindakan pertama saat terjadi kegawatan EKG pada pasien. Buku ini selanjutnya akan didaftarkan nomor ISBN dan didaftarkan untuk perolehan hak cipta buku.
- Leaflet Cara Membaca EKG bagi perawat
Leaflet ini merupakan kumpulan informasi padat yang mudah dibawa oleh perawat dalam keseharian menjalankan tugasnya. Leaflet ini berisi informasi penting bagaimana cara membaca EKG yang benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H