Kami yang tersingkir
Oleh pemilik modal yang kikir
Sejengkal tanah kami tak disisakan walau dipinggir
Sawah dan ladang terus diplintir,
Dijadikan barisan pipa baja yang kafir
Wangi daun dikala subuh di sambut embun
Kini daun berganti parfum, wanginya racun
Jika kau melihat capung, jangan dilihat itu ilusi
Jika kau melihat pak tani, itu apalagi
Fatamorgana saja, jangan mimpi
Mereka hanya tahayul kini disini
Yang ada itu pipa besi,
Manusia berbaju prajuti romawi
Lengkap dengan helm dan tameng diri
Agar tak mati termakan pipa besi
Wangi daun dikala subuh di sambut embun
Kini daun berganti parfum, wanginya racun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H