2. Â Â Â Â Mengungkapkan perbedaan antara kondisi saat ini dan yang diinginkan.
Kondisi ketidaknyaman saat ini seperti kekeringan, kelangkaan sumber air bersih dan polusi udara jelas sangat menurunkan kualitas hidup manusia. Dengan mengkomunikasikan kondisi lingkungan yang ideal bagi kehidupan manusia, hal ini diharapkan memberi dorongan lebih bagi masyarakat untuk mengubah perilaku lebih sesuai 3R.
3. Â Â Â Â Mengkomunikasikan harapan positif
Masyarakat perlu tahu bahwa dengan usaha bersama akan tercapai Net-Zero Emissions dan kelestarian alam. Optimisme ini perlu dikomunikasikan secara intensif, sehingga ada harapan baik yang berkembang di masyarakat.
Supaya usaha - usaha diatas bisa berhasil maka perlu evaluasi evaluasi secara berkala, mengapa ada sebagaian masyarakat yang kurang tergerak untuk mengatasi perubahan iklim. Untuk itu perlu dipetakan kendala kendala seperti:
- Mendengarkan dan memahami kesulitan mereka dalam melakukan perubahan
- Memberikan informasi yang jelas dan lengkap agar pemahaman mereka sama dengan kita
- Melibatkan mereka dalam setiap agenda atau proyek perubahan ini
Langkah kedua
Setiap gerakan haruslah ada pionirnya secara sistemik. Maka perlu dibentuk dukungan komunal melalui para pelaku atau pemerhati konservasi alam, tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah . Dukungan komunal ini untuk memberi contoh dan meyakinkan bahwa perubahan perilaku berbasis 3R adalah mudah dan dapat dilakukan oleh semua orang.
Langkah ketiga
Melakukan dan mengelola proses perubahan atau eksekusi program. Langkah ini dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan berikut ini :
- Membuat Rencana Kegiatan yang  berisi detail kegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan"peta jalan" untuk perubahan. Dalam perencanaan ini semua kegiatan harus diarahkan dan diintegrasikan untuk mencapai tujuan perubahan ini.
- Menegaskan Komitmen dari seluruh  pemangku kepentingan utama yaitu masyarakat, komunitas, tokoh masyarakat, tetua dan seluruh aparat dan pejabat pemerintah untuk melaksanakan perubahan ini.
- Menetapkan struktur Manajemen/Organisasi. Dalam melakukan perubahan ini garis komando atau hirarki tetap diperlukan untuk mengkoordinasikan kegiatan ini di lapangan. Selain itu juga agar tugas dan tanggung jawab setiap orang menjadi jelas dan efektif. Struktur organisasi ini bisa melibatkan RT/RW dan tokoh-tokoh masyarakat secara berjenjang sampai ke tingkat Nasional.
Belajar dari transformasi perubahan perilaku masyarakat karena pandemi covid-19, maka program yang menggerakkan masyarakat diseluruh wilayah Indonesia untuk bertransformasi menuju ke perilaku 3R yang hemat energi dan ramah lingkungan pasti juga akan terwujud.
Perubahan ini akan menjadi kebiasaan atau budaya baru di dalam masyarakat indonesia. Bukan hanya berkontribusi terhadap penanggulangan pemanasan global namun juga akan menciptakan masyarakat modern yang disiplin,mandiri dan bertanggung jawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI