Mohon tunggu...
Dr Juniarti CA CMA CPA(aust)
Dr Juniarti CA CMA CPA(aust) Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Dosen Program Studi Akuntansi, FBE, UK Petra, Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bagaimana Menghindari Saham Busuk?

2 November 2020   13:59 Diperbarui: 2 November 2020   14:36 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi oleh penulis

Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel sebelumnya yaitu mengenai 5 alasan mengapa investasi saham beresiko tinggi. Dalam artikel  ini saya menyajikan bagaimana menghindari kerugian akibat saham yang kita beli ternyata harganya turun. Karena jika itu terjadi maka ancaman atas nilai investasi yang turun dan menuju cutloss akan makin membesar.

Ini adalah topik yang sangat menarik karena ini lah yang paling menakutkan bagi investor saham. Bahwa Jika salah memilih saham maka nilai investasinya bisa berkurang sangat signifikan. Dan pada kondisi tertentu sama saja nilainya menjadi nol.

Kita sering mendengar para analis saham, beli lah saham A mumpung lagi murah, belilah saham B, ini sudah dititik terendah. Bagi saya, itu saran yang menjerumuskan anda.

Saran saya, "Hindari saham yang sudah terlalu murah." 

Mengapa?

Ada tiga alasan utama mengapa anda harus menghindari Saham Murah:

  1. Saham yang murah, artinya memang saham tersebut dalam trend negatif. Dengan membelinya berarti anda sudah mengambil keputusan melawan trend. Peraturan pertama dalam trading saham, forex dan index, jangan melawan trend. Ketika anda melawan trend, anda akan menderita.

  2. Saham yang turun terlalu tajam mengindikasikan ada masalah fundamental perusahaan atau prospek bisnis yang buruk. Mungkin masalah itu masih samar - samar saat itu. Tetapi mengambil posisi melawan artinya anda bertaruh untuk potensi kemenangan yang hanya 20%. Ini benar - benar taruhan yang tidak masuk akal. Mengembalikan bisnis perusahaan tidak semudah cerita cerita klik-bait dan disini anda hanya pemegang saham pasif yang tidak mengendalikan operasional perusahaan. Padahal untuk membalikkan keadaan perlu merubah orientasi dan pendekatan perusahaan, perlu juga modal yang tidak sedikit untuk melakukan hal tersebut.

  3. Jika memang recovery perusahaan tersebut bagus dan mampu bangkit. Maka sahamnya akan naik diatas harga tertinggi sebelum penurunan. Jadi Sabar saja, jangan takut terlambat masuk. Ketika anda masuk dalam posisi terang benderang itu artinya anda mendapat porsi 80% potensi kemenangan atau gain.

Data mengenai saham saham apa saja yang sedang masuk kategori busuk dalam hal ini menjadi sangat krusial. Oleh sebab itu, saya secara periodik akan selalu mengeluarkan data harian mengenai saham saham berkinerja paling buruk dalam 30 hari terakhir (MoM).

Data ini sudah mencakup prosentase penurunan, nilai kapitalisasi pasar, dan sektor usaha. Data yang saya sajikan bersifat real time saat data tersebut saya capture menjadi postingan di instagram. Demikian pula data ini diolah dengan teknologi cloud, sehingga terhindar dari salah ketik atau salah edit.

Sebagai akademisi saya selalu berbicara mengenai data. Semakin bagus sistem pengolahan data, maka semakin konsisten antara forecast dan nilai aktualnya nanti. 

Berikut ini tabel tabel yang saya maksud.

  • Daftar 20 Saham dengan Loss tertinggi selama 30 hari. Tabel ini dilengkapi dengan besarnya nilai kapitalisasinya. Semakin tinggi nilai kapitalisasi menunjukkan bahwa penurunan nilai sahamnya berkaitan erat dengan fundamental atau prospek bisnis perusahaan tersebut.

Gambar ilustrasi oleh penulis
Gambar ilustrasi oleh penulis
  • Daftar 20 Saham dengan Loss tertinggi selama 30 hari lengkap dengan jenis sektor dan historinya selama 30 hari, 90 hari dan YTD. Sektor usaha sangat berpengaruh terhadap prospek bisnis sebuah perusahaan. Rentang waktu panjang membantu melihat estimasi posisi kurva S nya saat ini.

    Gambar ilustrasi oleh penulis
    Gambar ilustrasi oleh penulis
  • Performa Per-sektor pada 20 saham dengan penurunan terdalam. Tabel ini penting untuk melihat performa sektor tersebut sehingga, kita bisa melihat indikasi performa sektor secara akumulatif.

    Gambar ilustrasi oleh penulis
    Gambar ilustrasi oleh penulis

Tabel diatas saya share secara berkala di akun instagram saya, satu jam setelah penutupan harian Bursa Efek Indonesia. Silahkan follow, Like dan Share akun instagram @dr.juniarti.ak.official.

Artikel ini juga saya buat dalam versi video di akun youtube Dr. Juniarti, AK. Sehingga saling melengkapi antara artikel dan video.


Artikel ini berseri, artikel berikutnya, "Bagaimana Follow The Trend Up". Selanjutnya akan saya tulis juga mengenai analisa fundamental dan estimasi prospek.

Demikian tips dan penjelasan, serta share data dari saya mengenai "Menghindari Saham Busuk". Semoga hal ini mencerahkan dan menambah pengetahuan anda mengenai saham di Bursa Efek Indonesia.

Salam Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun