Mohon tunggu...
Dr Juniarti CA CMA CPA(aust)
Dr Juniarti CA CMA CPA(aust) Mohon Tunggu... Dosen - Akademisi

Dosen Program Studi Akuntansi, FBE, UK Petra, Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Omnibus Law Cipta Kerja dari Sisi Akuntansi dan Daya Saing Investasi

26 Oktober 2020   05:43 Diperbarui: 26 Oktober 2020   05:54 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika dikerjakan dengan tenaga kerja tetap, maka proyek akan sangat lambat dan sangat mahal.

Bagi pemerintah, 

Lebih baik pemerintah berkata apa adanya saja. Memberikan perspektif jangka panjang dan lebih luas pada kepentingan bangsa ini saat ini dan masa depan. Dunia sudah berubah secara cepat. Memang tidak mudah memberi perspektif jangka panjang dalam suasana kekinian. Dimana sekilas yang tidak terlalu burukpun dianggap sangat buruk sekali.

Tidak ada prestasi tanpa perjuangan. Mari membuka mata atas apa yang dilakukan kompetitor kita China. Faktanya bahwa China yang sudah menjadi pusat manufaktur terkemuka dunia pun, sangat bagus dalam memperlakukan investor: (lihat penjelasan di video youtube bagian bawah artikel ini)

  1. Pemerintah China menjamin supply chain untuk Tesla selama masa Covid-19
  2. Pemerintah China memberi bantuan masker dan thermometer covid-19 untuk Tesla
  3. Bank lokal China memberi pinjaman 1.5 Milyar USD dari bank lokal untuk Tesla. Nilai ini cukup signifikan mengingat nilai investasi Tesla 5 Milyar USD
  4. Pemerintah China memberi bantuan penginapan dan transportasi pada tenaga kerja Tesla untuk menghindari pabrik tidak beroperasi karena efek lockdown.

Jika hal itu terjadi disini, apakah tidak disangka pemerintah adalah kaki tangan Tesla? Cara mainnya memang seperti itu. Inilah bisnis, anda tidak bisa menuntut banyak tanpa memberi fasilitas dan kepastian.

Katakan saja, Omnibus Law Cipta Kerja memang untuk mempersiapkan tenaga kerja Indonesia menjadi tenaga kerja tangguh dengan produktivitas tinggi di level internasional. Kompetisi harus terjadi dan kita tidak bisa begitu saja mengabaikan perlombaan ini, atau kita akan tertinggal di belakang.

Tidak mudah menyenangkan semua orang, semua kelompok. Tetapi apabila hal ini untuk kebaikkan bersama, mari belajar mempercayai pemimpin kita, supaya tidak selalu kita mulai dari NOL lagi.

Simak Videonya di bawah ini:


Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun