Mohon tunggu...
Em Ridha
Em Ridha Mohon Tunggu... -

Pemungut Ide. masih Memimpikan Pancasila sebagai Resolusi Berbangsa dan Bernegara Founder KITRA TNI POLRI @Kitra_indonesia Pusaka Indonesia Email: Kitra@gmail.com Cp.081213564764 BBM: 5D4F5C3F

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membajak Surga Indonesia

30 Agustus 2015   13:33 Diperbarui: 30 Agustus 2015   13:48 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agenda Produktif

Nawacita mesti menelisik kembali, TNI POLRI  merupakan profesi yang sarat nilai-nilai spiritual,  tapi nilai ini didemoralisasi sejak dini oleh gaji vegetative pemerintah, beranggapan kebutuhan keluarga besar TNI POLRI hanya  sandang pangan dan papan,  alhasil, asumsi ini dijadikan komponen penghasilan yang dijamin tiap bulan yang diperkuat dengan doktrin asketisme agar hidup seperti rahib yang ada di kuil, TNI POLRI diindoktrinasi hidup sederhana dan menjauhi kesejahteraan duniawi  tanpa pemerintah menyadari kemiskinan TNI POLRI juga akan diwariskan pada anak cucu mereka.

Praktek gaji vegetative  yang diterapkan  pemerintah memastikan pemahaman yang tidak sesuai zaman, membajak prinsip kemanusian universal apalagi nilai-nilai social budaya bangsa Indonesia.  Nah, jika penerapan gaji atas TNI POLRI  menggunakan logika ekonomi Individualistik yang bersifat vegetatif padahal karakter budaya masyarakat Indonesia  bersifat komunal dan religious itu artinya Negara bukannya sedang membangun kebudayaan bangsa ini tapi justru seang membajaknya. bahaya lain yang menunggu  adalah kehancuran keluarga berikut generasinya (Genocide) secara sosial dan budaya yang efeknya kemelaratan berkelanjutan bukan pembangunan berkelanjutan. 

Memangkas Budaya konsumtif bangsa agaknya ada benarnya, tapi yang dilupakan bahwa  pemerintah  yang mengajarkan dan praktekkan budaya konsumtif, budaya konsumtif oleh pemerintah dalam menjamin penghasilan sebatas sandang pangan papan bagi TNI POLRI, penampakan Pemerintahan konsumtif ditandai rekrutmen pekerja murah (Gratisan) hanya dibayar pakai makanan selebihnya dibajak  untuk  bekerja, bekerja dan bekerja.

Akhirnya, Menyudahi kesesatan paham gaji vegetative pemerintah yang tidak lebih baik dari  pengelola  panti asuhan. Warga yang menguras tenaga, waktu dan pikirannya hanya ditanggung kebutuhan pengeluarannya sebulan.   praktek gaji murah oleh pemerintah yang keenakan dan sangat enjoy dengan pembajakan pada warga Negara tanpa pernah bekerja untuk lebih produkti bagi warganya dengan megubah kebijakan  gaji yang menjamin eksistensi keluarga TNI POLRI dan anak cucu mereka mendatang , jangan sampai budaya  elit parpol dan pemerintahan  hanya produktif bikin pidato mobilisasi , produktif membajak  Konstitusi, bajak masa depan warga Negara dan membajak Nasib generasi Indonesia.

Save Our Heroes

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun