Selama ini mungkin kita hanya mengenal trend pelanggaran HAM terbatas aktornya aparat TNI/Polri, mungkinsering disuguhi berita-beritaanarki dan intoleran antar aliran, atau yang paling trenddan melekat prilaku represif Ormas tertentu. nyaris tidak pernah terdengarkalau Lembaga kementerian Agama justru selama bertahun-tahunpelaku atau aktor utama Sindikat kejahatan dengan akumulasi korban dan hasil rampokan luar biasa.
Kaget dan tidak sangka kalau Kemenag selama 8 tahun telah membentuk detasemen khusus yang bertugas menebar Teror ketakutan diseluruh pelosok Negeri, kelengkapan perangkat kemenag diseluruh jaringan Nusantara hingga desa-desamerupakan struktur detasemen khusus sangat sempurna menyebar wabah ketakutan.
Sistem daftar Sepanjang Masa sangat diandalkan partai dan kelompok Fasis penguasakemenag sebagai alat represi dan sarana guna memasokakumulasi uangyang dibutuhkan sekaligus menjadi ladang Emas bagi sindikat birokrat untuk berleha-leha ditempat hiburan.Sistem daftar sepanjang masa secara de Factomenciptakan Monopoli atas jalan beribadah dan menumpuk dana rakyat, kejahatan Sistem Daftar haji Sepanjang Masa (waiting List) adalahjalur kenikmatan kemenag yang tidak dijumpai dunia bisnis atau sindikat kejahatan manapun di dunia.
Struktur kelembagaan kemenag yang ada di seluruh republik menjadi pionir(tim Sukses) , pemberlakuan Sistem Daftar Haji Sepanjang Masa sebagai penghasilan pokok,membangun Imperium kekuasaan dan kekayaan yang nyaris tak terbatas untuk menarik dana rakyat.
Sistem daftar haji sepanjang Masa (waiting List Haji)mengingkari Kebebasan beragama dan berkeyakinan sebagai hak dasaryang mendapat jaminan konstitusi, Undang- undang dasar. Sistem Daftar Sepanjang Masa kemenag telah menggerogotimutlaknya jaminan konstitusi atas setiap Individu.
Sindikat Kejahatan Kemenag dan Perbankan
Secara Obyektif, Hampir seluruh anasir penyelenggaraan Negara sebagai perwujudan kongkrit demieksistensi keberagamaan telah menjadi aktor melakukan teror dan perampasan harta benda rakyat. Gurihnya Limpahan rampasan uang oleh sistem daftar haji sepanjang masa yang diprakarsai kemenag menggandeng lembaga perbankan sebagai partner dan ujung tombakmerobek kantong-kantong produktif rakyat. Sejumlah bank yang terkoneksi dalam sindikat kejahatan kemenag . kurang lebih puluhan bank-bank nasionaldan daerah serta swasta mendapat legalisasimembodohi dan menjarah uang rakyat.
Perbankan sebagai lembaga canggih dan Cerdas tidak perlu menyoal legalitas kemenag menarik dana rakyat,sebab kepentingan utamanya menarik dana rakyat sebanyak-banyaknya. Perbankan cukup menutup mata saja sebab kejahatan kemenag dapat mendatang keuntungan berlimpah berupa uang segar tanpa harus repot- repot memasang Iklan mahal.
Melalui Sistem daftar haji sepanjang masa kemenag sebagai produk sindikat kategori pembobol rekening  rakyat, bisa dibayangkan, perbankan menyalurkankreditbodong tanpa resiko apa pun, lembaran kertas nomor antre yang dicetak dengan ongkos 500 perak berubah nilainya menjadi 25 juta rupiah; kertas inilah sebagai bukti kewajiban masyarakat yang harus mereka bayar pokok dan bunganya setiap bulan.
Wabah teror sistem daftar haji sepanjang masa sukses, danaterkumpul di rekening menteri Agama senilai lebih50 triliun dana segar para pendaftar haji sepanjang masa dan terus mewabah dan mengebiri fundamental ekonomi negara. Â kemenag dan perbankan justru membuktikan hasil kerjasamakebijakan dan kecanggingahan tekhnologi mereka dapat menciptakan Imperium penghancur Massal.
Budaya Keberagamaan Bangsa Indonesia jadi bancakanterluas bagi perbankan, polesan tetek-bengek bernilai puluhan triliun hanya dari biaya administrasi dan simpanan wajib 500 ribu yang ditarik dari jutaaan pendaftar sistem antre sepanjang masa dan secara otomatis menjadi uang saku pimpinan perbankan, Buah kepatuhan atas Pimpinan Partai Fasis Kemenag berdampak membanjirnyarupiah kek kas perbankan dan kantong pribadi tanpa perlu berkeringat, diperoleh dengan mudah tanpa sulap atau magic.
Pembiaran Kepala Daerah dalam Perampokan Rakyat
Gerombolan perampokberbekal stempel kekuasaan Pusat dan Agama dapat secara aman sentosamelabrak teritorial kekuasaan daerah.Dana rakyat yang harusnya tetap bergulir produktifdi daerahsebagai penyangga ekonomi nasional spontan dirampas dan dilarikan ke rekening menteri agama dipusat jakarta.
Entah apa yang ada dalam benak kepala daerahyang membiarkan rakyat menjadi korbanperampokan kementerian agama,bekerjasama lembaga perbankan yang necis membawa dana segar rakyat di daerah ke kantor pusat kekuasaan kemenag?. Padahal secar umum, seluruh kepala daerah pusing tujuh kelilingmencari dana segar bagi pemajuan dan mendorong bergeraknyaekonomi rakyat.
Akhirnya, kenapa semuakepala daerah sebegitu cerobohnya, terpedaya dan memberi karpet merah bagi kemenag dan perbankanyang membawa Surat Peraturan Menteri? Padahal kualifikasi Permen Sistem Daftar Hajikemenag statusnyasangat rendah,bahkan kekuatannya lebih rendah dari peraturan Desa, tapi justru Permen tersebuttelah merontokkan seluruh sendi-sendi kenegaraan, norma dan tata hukum pada saat bersamaan merendahkan martabat kepala pemerintahan yang ada di seantero nusantara.
Bahan Bacaan Lainnya :
www.kompasiana.com/driyda
http://hukum.kompasiana.com/2013/08/17/proklamasi-fiksi-kemerdekaan-bangsa-terjajah-584824.html
http://politik.kompasiana.com/2013/08/31/adakah-harga-untuk-kerinduan-588622.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H